dari kejauhan aku melihat sosok Raiz yang sepertinya berjalan ke arah yang berlawanan denganku namun kami melalui jalan yang sama, jantungku berdetak tidak karuan saat aku menatapnya namun aku bingung harus memulainya dari mana, haruskah menyapa atau hanya tersenyum saja ,aduh ucap Suri lirih namun masih terlihat elegan.
begitu mereka sudah hampir berdekatan tiba- tiba Raiz dipanggil oleh seorang wanita cantik yang berbadan semampai, Meira namanya,,
mungkin jika kalian para pembaca tahu kecantikan Meira ibarat perpaduan kulit Asia dengan pahatan keturunan timur tengah alias orang Arab lah lebih terkenalnya, matanya yang bulat alis nya yang lebat terbentuk lengkungan yang menyempurnakan matanya yang indah dengan bulu mata lentik natural dan hidung nya yang mancung serta bibirnya yang mungil bisa membuat setiap orang yang melihatnya bisa langsung menyukai kesempurnaan dari nya, begitu juga dengan Raiz yang sejak saja dipanggil oleh Meira terlihat jelas bahwa dirinya langsung reflek senang menuju arah suara panggilan Meira, sedangkan aku yang hanya menunduk layu pasrah dalam hati bahwa perasaan nya sudah pasti dan sangat jelas bertepuk sebelah tangan, sakit memang tapi harus bagaimana haruskah aku memaksa Raiz untuk menyukaiku juga,,,,
sepertinya tidak akan mungkin ,walaupun aku melakukannya Raiz pun tidak akan mau menerimaku,,,,,
dalam hati aku sendiri geli dengan pergulatan batin ini yang kadang konyol dan menggebu gebu terkadang juga sedikit bisa berpikir rasional,
dari gerak gerik Raiz yang begitu bersemangat dan selalu tersenyum senang ketika berbincang -bincang dengan Meira , sedang aku hanya bisa berlalu dan terdiam layu,
*****
hari demi hari aku lewati dengan masih sama melakukan rutinitas yang membosankan hanya pergi ke kampus, mendengarkan dosen ceramah, praktek di laboratorium, berkunjung ke perpustakaan dan akhirnya kembali lagi ke tempat kost, bagaimana ini karena aku hanya lah Suri yang hanya gadis biasa disela kebosanan mahasiswa biasanya mereka bisa pergi menonton bioskop, atau hanya sesekali ke mall untuk berbelanja atau cuci mata sambil nongkrong di mall atau juga ke tempat karauke,, kadang ke taman juga bersama dengan anggota Genk mereka yang sepadan dan modis, "and about me just stay on daily borring activity"
walaupun sebenarnya juga sahabat-sahabat Suri juga termasuk rombongan modis dan juga berkelas kecuali Suri sendiri yang tidak.
tetapi saat mereka mengajak Suri untuk berkumpul Suri hanya menjawab dengan "tidak " atau " aku hanya akan di kost-an saja kalian saja yang pergi"
karena Suri sengaja menahan diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang saku nya hanya untuk bermain-main dengan teman-temannya dia berniat menghemat, dan juga ibundanya juga berpesan agar dia menjaga diri dan kehormatannya sebagai perempuan dan tidak boleh keluyuran malam-malam,
alhasil Suri terkenal kuper dan tertutup oleh mahasiswa seangkatannya, sehingga tidak ada laki-laki yang akrab dengannya atau bahkan tidak ada yang mengenalnya secara detail mungkin jika mereka ditanya tentang siapa Suru mereka juga tidak akan tahu yang mana orang yang bernama Suri itu.
karena itu Suri tidak pernah membuka diri bahkan hatinya sekalipun untuk laki-laki saat bertemu ataupun berpapasan dengan laki- laki Suri hanya berani menundukkan kepalanya, karena dia merasa minder dengan rupanya yang tidak menawan walupun terkadang laki-laki yang terpesona melihatnya namun dia hanya Cuek dan diam saja dengan berpura -pura tidak tahu.