Lembaran yang berbeda

Sekitar 15 menit kami keluar dari panjangnya lorong rumah sakit beserta Lika - liku koridornya, serta keramaian jalan raya yang penuh sesak dengan antrian mobil yang lumayan padat dengan emisi gas beracunnya dan kepulan asap rokok disana-sini yang keluar dari bibir -bibir kehitaman banyak orang yang sudah mulai terdampak efek dari bahaya kandungan zat beracunnya, serta panas terik yang membuat kerumunan orang berteduh di sepanjang pinggiran jalan yang ada pepohonanya dan juga diemperan pinggiran ruko di sepanjang jalan yang kulalui, tetapi ada beberapa yang tetap bertahan di bawah lampu merah sambil menjajakan koran yang belum pasti kapan akan dilirik pembelinya, ada bapak paruh baya ada juga yang seusia remaja mereka semua memiliki tujuan yang sama .....bertahan hidup....

didalam mobil yang mewah ini aku hanya diam tanpa mau membuka percakapan aku sengaja memalingkan wajahku ke arah jalanan , aku dan Tante Aini berada di bangku belakang sedang mas Raiz berada di bangku kemudi sendirian sedang fokus dan memperhatikan jalan,,,mungkin,,

tebakan lain ia mungkin sengaja melakukan itu karna ingin menghindari perbincangan yang membosankan dengan ku.

aku tidak pernah sekalipun berfikir bahwa suatu saat aku bisa berada dalam satu mobil dengannya, membayangkan saja aku tidak berani karna aku yakin itu semua pasti hanya akan menjadi sebuah ilusi.

dulu perna aku berharap suatu ada pemberitahuan dari kampus untuk mahasiswa tingkat dua mengenai program studi seperti study banding ke laboratorium besar bertaraf internasional dengan logo (ISO) di pulau Jawa, dan dari dua kelas yang katanya berlainan kasta reguler yang hanya dipenuhi anak -anak yang cerdas yang gemar mengikuti organisasi kampus ,tidak terkenal dan doyan banget ngejar IPK tinggi , yahhh walaupun tidak semuanya tapi kebanyakan iya dan kelas ekstensi yang isinya anak gaul, cantik modis berkelas karna mereka rata-rata anak konglomerat ataupun pegawai kelas atas yang berseragam rapi , bagaikan langit dan bumi bukan?,,, saat itu kami diwajibkan untuk semua bisa mengikutinya program itu sebagai salah satu untuk kelengkapan nilai di mata kuliah yang harus diikuti sebagai persyaratan sebelum memasuki semester 6 untuk persiapan KKL dan PKL.

yessss .....trip ke pulau Jawa selama 6 hari dan yang berputar2 Bandung , Bogor Jakarta waktu itu pasti seharusnya sangat menyenangkan karna bisa belajar sambil berwisata, ,,,,,tapi sayangnya diluar ekspektasi ku, karna mas Raiz tidak ikut serta dalam rombongan itu dia lebih memilih untuk bersama rombongan akrab nya untuk studywisata ke tempat tujuan lain yang sesuai pilihan teman-teman nya, aku tidak tahu hikmah apa yang Allah kehendaki dari jalan cerita untuk ku itu, kami tidak pernah diberikan jalan untuk kami bisa berdekatan kecuali hanya jalan agar kami saling berjauhan walaupun aku yang sangat menginginkan, dan sekarang justru Allah juga lah yang mempertemukan sedang disaat aku mulai melupakan.

kemudian Tante Aini membuka percakapan disela diam kami yang perlu dipertanyakan.

" oh iya dulu Raiz dan Zhabin kan satu kampus kan?"

aku yang hanya diam malas untuk menjawab tetap bertahan menatap kosong keramaian dari arah luar jendela, kemudian Raiz menjawab sedikit lebih lama dari waktu pertanyaan Tante Aini,

" iya Tan, kok Tante tau, ?"

sambil sesekali melirikku lewat kaca spion.

" iya om Surya yang bilang, ."

" iya Tan kita satu jurusan , tapi kita jarang ketemu soalnya beda kelas, mau nyapa mas Raiz takut gak sopan, "

ucapku datar

" kenapa?" tanya mas Raiz

kemudian aku beranikan diri metapan nya balik lewat spion kaca depan kemudinya,

" kan fans nya banyak, takut disalah mengertikan sama beberapa orang terdekat ."

sambutku dengan senyuman kemudian ku alihkan lagi tatapan ku kearah lain ,( maaf mas sebenarnya sampai sekarang pun aku masih saja terus cemburu pada Meira walaupun ia sudah tiada , tapi aku sangat cemburu dengan segala kelebihan yang ada pada dirinya sehingga membuat mu jatuh cinta pada sosoknya,mungkin karna dia begitu sempurna)

dalam dia aku berbicara. selanjutnya dia ikut diam .

" ini mau belanja dimana?" tanya nya berusaha ramah

aku dan Tante Aini saling berpandangan karna bingung menentukan tempat

" yang terdekat aja mas, biar Ndak ngabisin banyak waktu,"

kemudian kami diberhentikan di depan salah satu mall besar lalu aku dan Tante Aini bergegas turun diikuti mas Raiz kemudian setelah memarkirkan kendaraannya, aku segera menuju ke arah gamis wanita, dan memilih beberapa keperluan disana, termasuk handuk , setelah selesai aku memohon diri untuk mencari sabun untuk mandi kecil mensucikan diri ku nanti disana mas Raiz dan Tante Aini pun juga turut serta, aku merasa tidak enak pada mas Raiz yang sedari tadi hanya mengikuti kami sehingga aku putuskan tidak berlama-lama memilih barang, saat kami hendak ke kasir di sana kami bertemu teman kampus kami dahulu yang bernama renni.

" mbk Zhabin ,halo apa kabar .?" sapa nya pada ku

". alhamdulilah , apa kabar kamu ren.?"

" eh sama siapa mbk kesini, jauh amat dari daerah sana Sampek sini?"

" iya lagi ada perlu,...."

tiba-tiba Tante Aini datang beserta mas Raiz dibelakangnya, dan menghampiriku

" sudah ndok.?" tanya nya kepadaku

" mbk,,,,,,"?????

dengan tatapan nya yang aneh penuh arti , mas Raiz yang juga polos pun menyapa renni dengan canggung

" eh, kayak kenal ya?"

" iya renni anak reguler temennya mbk abhin, ."

" oh iya, apa kabar?"tanya mas Raiz dengan ramahnya

" baik,, disela perbincangan mereka saya pun kabur berlalu ke kasir untuk segera membayar belanjaan ku ,.

selesai dihitung dan petugas kasir memberikan total nominal , tiba2 mas Raiz langsung menyodorkan ATM nya, dan disambut nomer pin nya, aku yang kaget seperti terhipnotis menatap kearah nya yang berjarak sangat dekat dengan ku saat itu. saat tersadar aku pun bingung sendiri

" mas kenapa dibayarin?"

" enggak apa-apa kan bajuny kotor karna junior ."

" Ndak usah saya bayar sendiri saja ."

" sudah enggak apa -apa." kemudian dia tersenyum dan menerima tas bungkusan dari si mbk kasir Tante Aini dan renni yang mengetahui kami juga ikut tersenyum renyah.

mas Raiz pun sambil membawa belanjaan ku pun kemudian berlalu dan segera berpamitan dengan renni untuk menuju parkiran aku dan Tante Aini pun segera mengikutinya dan terlebih dahulu melambaikan tangan isyarat perpisahan kepada Renni .

" lain kali disambung lagi ya, assalamualaikum ." ucapku