Chapter 1

Cahaya matahari yang menyilaukan mata ku, aku benar-benar benci sinar itu. Cuacanya juga biasa saja tidak hujan atau panas, inilah tanah milik glorious Majestic empire yang diperintahkan oleh raja dan ratu. aku sangat bersyukur lahir di keluarga kerajaan.

nama ku Tearle Phoenix darksea rayson pangeran tampan dan seorang putra mahkota,umur ku 9 tahun dan aku punya dua adik perempuan dan satu kakak laki laki , ayah ku sangat sibuk dengan urusan militer yang beliau ingin tingkatkan. suatu hari aku diajak oleh ayah ku ke halaman pribadi kerajaan disana aku melihat barisan pasukan militer.

"waahh.. " aku benar benar terkagum ingin ikut bersama mereka semua. aku pun berkhayal menjadi seorang yang ahli militer, jago bela diri dan..- ayah ku tiba-tiba menepuk pundak ku.

"aww.. ayah.. "

"jangan bengong nak, sini duduk disamping ayah kita lihat aksi Militer. "ayah

"maaf aku hanya ingin berkhayal menjadi seperti mereka, apa aku bisa? "aku tanya ke ayah yang duduk di kursi nya.

"jika kamu benar-benar menginginkannya kau bisa belajar khusus dan latihan khusus nanti. "ujar ayah

"oh benar-kah?! " seru ku langsung memeluk ayah ku.

aku benar-benar sangat senang ayah ku berjanji untuk mempersilakan ku belajar khusus dan latihan khusus. hari itu juga aku sangat bersemangat daripada biasanya, lalu kami kembali ke Dalam istana pas sekali bertemu dengan tamu undangan yang sangat spesial yaitu raja dan ratu dari gransewiss empire yang adalah saudara dari glorious Majestic empire.

"oh selamat siang tuan pangeran.. " ujar seorang ratu grandewiss yang sangat ramah. lalu sang raja grandewiss tersenyum ramah pada ku juga.

"selamat siang yang mulia.. "hormat ku lalu keduanya tersenyum. ayah ku langsung menyambut kedatangan mereka dan acara penyambutan pun dimulai.

"hey tearle mau ikut ke desa? kita akan pergi membeli roti di toko Desa " ajak kaka laki laki ku yang bernama Claude Glorious Rayson.

"wah emang ayah sudah mengijinkannya? " tanya ku

"tentu saja, kita juga diberikan bodyguard tenang saja semua akan baik baik saja"ujar claude

aku dituntut oleh kakak ku ke luar, kereta sudah menunggu disana dan juga bodyguard nya. kakak ku langsung mengangkat ku masuk ke dalam kereta agar lebih cepat.

"sudah siap yang mulia? " tanya pengendara kereta dari depan

"sudah langsung kan saja perjalanannya ke toko roti desa" ujar claude.

*plak ptak ptak*suara kaki kuda

ini hari pertama ku keluar dari istana, dalam seumur hiduo ku belum pernah melihat pemandangan desa dari dekat, biasanya aku memandangi desa dari jendela kamat ku yang letaknya di atas. sekilas aku melihat dari jendela kereta ada banyak orang-orang desa dan toko.

kereta pun berhenti pas didepan toko roti yang dimaksud kakak ku. tanyata penampilannya biasa aja namun saat aku masuk ke dalam tokonya.. waah.. aromanya yang enak dan membuat perut ku ingin makan.

Kakak ku sedang memiliki roti yang ingin dibeli aku disuruhnya untuk memilih roti yang kuinginkan. roti panjang yang itu seperti nya enak menurut ku, aku mendekati nya dan memandanginya. tak sadar aku sedang dipandangi oleh gadis kecil dengan rambut coklat yang dikepang dua.

"mama... " suara gadis itu sangat lemah lembut, tedua tangan yang berpegangan dan wajah yang takut.

"tearle.. waktunya kita pulang.. mana roti yang kau inginkan?" tanya claude lalu aku menunjuk jari.

claude segera membayar roti yang dibelikan nya, lalu dia menyuruh ku masuk kedalam kereta. saat aku sedikit mengintip dari jendela kereta melihat gadis itu yang memiliki ekspresi yang bisa dibilang takut dan sedih. namun aku tak bisa lepaskan pandangan ku.. darinya... inginnya mata ku melihat wajah dia yang menurut hati ku sangatlah imut.