15

**sebulan pernikahan mereka sikap rubi pada sisi masih sama dingin dan kasar,

"sisiiiiii bunda kangen sama kamu"peluk bunda suci saat melihat sisi di kediaman Adinata,

"sisi juga kangen kangen bunda sama ayah"sisi membalas pelukan bunda suci setelah itu berganti memeluk ayah dimas

"sisi kangen ayah juga"

"iya ayah juga kangen sisi"kata ayah dimas.

"sudah kangen kangennya sekarang duduk dulu"kata mama maya yang melihat interaksi mereka.

*"si udah sebulan ini bunda hubungi kamu susah banget"tanya bunda

"iya si makanya ayah sama bunda dateng ke sini karna khawatir"tambah ayah,

"i..itu...itu ayah hp sisi rusak" jawab sisi,

papa doni dan mama maya yang mendengar langsung kaget tak percaya

"kenapa engga bilang sama rubi suruh beliin yang baru si"tanya papa doni heran,

"iya si apa rubi engga mau beliin hp kamu,hp kan penting biar enak kalo ngasih kabar"imbuh mama maya,

"kak rubi udah nawari aku beli hp tapi aku bilang entar aja..eh jadi kelupaan sampe sekarang"jawab sisi sambil senyum padahal boro boro nawarin hp nawarin makan aja engga pernah sisi sisi miris kali hidup mu batin sisi.

**saat mereka sedang asik mengobrol rubi pulang karna dia melihat ada kedua orangtuanya dan kedua mertuanya itu sedang asik mengobrol di ruang keluarga mau tak mau dia harus menyapa mereka

"ayah bunda kapan datang?" sapa rubi sambil menyalami mertuanya,

"sudah dari tadi ayah sama bunda datang"jawab ayah

"kok engga ngabarin dulu kan rubi bisa jemput"tanya rubi lagi

"giman mau ngabarin kalo Hp sisi rusak"kata bunda suci,

oh iya rubi lupa kalo dia sudah membanting hp sisi hingga rusak dan lupa tak menggantinya.

saat rubi akan duduk dia memanggil sisi

"si bawain dulu tas aku ke kamar,aku mau ngobrol sama mereka"perintah rubi sbil tersenyum,

sedangkan sisi sudah tak heran dengan sikap rubi yang selalu bertingkah manis jika di depan keluarganya semua itu hanya untuk menutupi kelakuanya yang kasar,

"i..iyaa kak" dan sisi naik ke atas untuk meletakkan tas kerja rubi sambil berjalan sisi bergumam coba aja sikap rubi selalu manis seperti itu.

saat sedang asik berbincang tiba-tiba rubi menyela pembicaraan mereka

"pa ma ayah bunda kita kan udah nikah sebulan jadi kita mau pindah biar mandiri"kata rubi

"mama engga setuju kamu kan anak mama satu satunya kenapa harus pindah rumah ini cukup luas kok buat kita tinggal"tolak mama maya

"aku sama sisi udah diskusikan ini lama untuk pindah ke apartemen biar bisa mandiri,iya kan si" kata rubi sambil memeluk sisi dari samping agar terlihat meyakinkan dia sudah menerima sisi dan mau hidup berdua agar mandiri,

"ayah sih gimana baiknya kalian,iya kan bund"jawab ayah dimas dan di angguki oleh bunda suci,

"papa sih terserah kalian aja"kata papa doni

"tapi pa"rengek mama maya yang keberatan karna akan di tinggal menantu kesayangan itu,

"ma mereka udah dewasa bisa menentukan mana yang baik dan buruk,toh kita bisa kapan aja ke sana iya kan rubi sisi??"tanya papa doni

"iya dong kalian bisa kapan aja datang ke apartemen kami"jawab rubi.

sisi hanya bisa mengaguk sambil tersenyum.

"emang kapan kalian pindah"tanya bunda suci

"besok"jawab enteng rubi,

"Apaaa???"kompak mereka semua orang yang di sana terkejut tak terkecuali sisi batin sisi di saat ada orang tuanya aja sikapnya bengi apa lagi jika engga ada mereka.