29

*

rubi yang melihat sisi kelelahan menyuruh sisi duduk di meja yang di sediakan untuknya

"kamu di sini dulu,jangan minum yang aneh aneh"tegas rubi sebelum dia pergi menghampiri yang punya pesta untuk pamit pulang

"zak gw pulang dulu"pamit Rubi kepada zaky temannya

"acaranya juga baru setengah jalan"

" prisilia udah capek katanya"

"dasar takut istri lo,bilang aja mau olahraga malam"canda zaky dan di tanggapi senyuman oleh rubi,

setelah berpamitan rubi menghampiri sisi dan mengajaknya pulang.

**

di dalam perjalanan pulang sisi melihat roti bakar kesukaan

"kak...kak rubi berhenti di depan dulu"kata sisi melihat keluar jendela

"kenapa sih bikin kaget aja"

"aku mau roti bakar itu"

"tapi kan itu roti pinggir jalan gak sehat"jawab rubi

"sehat kok,aku sering beli dulu"jawab sisi tak mau kalah

"ya udah sana beli"kata rubi sambil menghela nafas panjang ini istrinya susah sekali di atur seperti kucing kecil saja batin rubi,

"kak aku susah buat jalan ke sana,beliin yaa kak plisss "muka memohon sisi

"huft...baik lah".

saat ini sisi sedang asik menikmati roti bakar di dalam mobil dengan hati gembira

roti kesukaan dan di belikan oleh orang yang di sukanya,

bukan di belikan lebih tepatnya memaksa batin sisi.

sesampainya di rumah sisi ke kamar untuk berganti pakaian tapi karna bajunya susah dia meminta tolong pada rubi

"kak bisa bantu aku"tanya sisi

"apa "jawab rubi

"bantu aku buka risleting ini susah tangan ku gak nyampe"jawab sisi malu

"makanya tumbuh itu ke atas"jawab rubi sambil senyum

"memangnya aku tumbuh ke samping"jawab kesal sisi

"sedikit"

"iih kak rubi,mau bantu apa gak sih"

saat sisi akan pergi rubi menarik tangan sisi

"iya sini aku bantu"

rubi membalikan tubuh sisi dan membukakan perlahan risleting baju sisi langsung menunjukan punggung putih dan mulus,

rubi yang melihatnya langsung menelan ludahnya dia lelaki normal yang bila di kasih pemandangan seperti itu pasti bereaksi tanpa sadar rubi menyentuh punggung sisi dengan lembut membuat si empunya bergidik ngeri

"kak rubi"kata sisi sambil memejamkan mata merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan,

rubi sekarang semakin hilang kendali dia mencium punggung sisi berpindah ke leher jenjang sisi lalu membalikan tubuh sisi melihat pipi sisi yang merona membuatnya semakin nakal dia mencium dahi,mata,hidung dan berhenti di bibir sisi dia begitu menikmati dan tanganya sudah tak bisa diam meremas apa yang bisa dia remas pada tubuh sisi perlahan membawa sisi ke ranjang,

sisi yang tersadar langsung memberontak agar rubi melepaskannya karna tubuh sisi yang kecil jadi tak bisa bergerak akhirnya sisi menagis,

rubi yang sedang menciumi sisi merasakan air mata sisi jatuh langsung tersadar dan melepaskan sisi

" aku gak bisa melalukanya dengan orang yang tak mencintai ku" sisi terisak

"baik lah,maafkan aku"kata rubi sambil menyelimuti tubuh sisi yang bajunya sudah acak acakan dan dia segera pergi ke kamar mandi.