41

*

pagi harinya rubi membuka mata dan tak menemukan sisi di sampingnya dia bangun dan berjalan ke luar mencari sisi tapi tak menemukannya

"bi sisi mana"tanya rubi pada pembantunya

"pagi-pagi sudah pergi den"

"ke mana"

"kurang tau den,non sisi gak bilang sama bibi"

lalu rubi kembali ke kamar dan mencari hpnya untuk menelpon sisi,

rubi berkali-kali menelfon sisi tapi tak di angkat yang makin membuatnya bingung karena dari semalam sisi sudah aneh tak seperti biasanya.

rubi keluar apartemennya dan berkeliling mencari sisi dia mengelilingi sekitar apartemen dan melihat sisi sedang duduk di taman dan melamum,rubi turun dari mobil dan mendekat ke arah sisi dia duduk di samping sisi,

karena sisi melamum jadi tak menyadari keberadaan rubi

"kamu sedang apa di sini"tanya rubi

"kak rubi"kaget sisi yang baru menyadari keberadaan rubi

"mikirin apa kamu dari semalam"tanya lagi rubi dengan memandang sisi

"gak ada"jawab sisi sambil beranjak pergi,namun sebelum dia melangkah jauh rubi menarik sisi ke dalam pelukanya dan berkata

"sayang dalam sebuah hubungan itu selain harus ada kepercayaan juga perlu kejujuran"

"apa"jawab sisi yang kaget karena ini pertama kalinya rubi memagilnya sayang

"apa kenapa?"kini giliran rubi yang bingung

"tadi kamu bilang apa"

"dalam hubungan perlu ada kepercayaan dan kejujuran" jawab rubi

"bu..bukan sebelum itu"

"sayang"jawab enteng rubi

"sayang...apa kak rubi beneran sayang sama aku"kali ini sisi bertanya dengan serius

"kalo gak sayang ngapain aku nyariin kamu pagi-pagi gini kan enakan tidur di kamar"

"tapi kak rubi gak pernah bilang sayang apalagi cinta sama aku"

"si jika aku sayang pada seseorang akan ku buktikan dengan sikap ku bukan kata kata bualan"

"oh"sisi menjawab sambil menundukan kepalanya

"baiklah nyonya rubi Adinata aku menyayangimu dan aku mencintaimu"

kali ini sisi membelalakan mata mendengar ucapan rubi yang mengucapkan kata-kata yang ingin sisi dengar

"hiks..hiks..kakak gak bohong kan"

"hmm"

"kalo begitu jangan biarkan aku terluka di masa depan"

"baiklah".

**

sekarang mereka sudah kembali ke apartemennya sisi sedang duduk di sofa sambil menonton drama korea tapi dia tidak fokus karena masih ada hal yang mengganggu di fikirannya,

rubi langsung menghampiri sisi dan ikut duduk di sofa

"kamu ada masalah di kampus" tanya rubi

"gak ada"

"terus gak ke kampus"

"lagi males"jawab sisi sambil menoleh ke arah rubi dia menyipitkan mata heran melihat rubi masih menggunakan baju santai dan celana pendek

"kakak gak ke kantor"tanya sisi yang heran

"lagi males"kali ini rubi menjawab dengan ketus

suasana hening tak ada percakapan di antara mereka karena sedang tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

***

rubi mencium sisi dengan rakus di dalam kamarnya dia membawa sisi ke ranjang tanpa melepaskan ciumannya itu sedangkan sisi mencoba mendorong rubi sekuat tenaga untuk melepaskan

saat nafas keduanya hampir habis rubi melepaskan bibirnya dan sekarang berpindah ke leher jenjang sisi

dia mengecup meninggalkan jejak kemerahan saat nafsu rubi sudah mencapai puncaknya dia mencoba melepas semua pakai sisi tapi di tahan oleh sisi

"kak aku capek"kata itu yang keluar dari mulut sisi mebuat rubi kesal pasalnya dia sudah sangat bernafsu

"sial"decak kesal rubi sambil turun dari tubuh sisi dan tidur di samping dan membelakangi sisi.

sisi merasa bersalah karena sudah menolak suaminya dia menangis tapi kata kata Alexa selalu mengganggunya dia mengumpulkan keberanian dan bertanya kepada rubi

"kemarin aku bertemu Alexa"

rubi yang mendengar langsung kaget dan membalikan badannya ke arah sisi

"apa?..dia bilang apa?dia berbuat buruk pada mu?kenapa tidak bilang pada ku?"tanya rubi karena dia tau betul sifat Alexa jika sedang marah Alexa akan melakukan segalanya untuk menyakiti orang yang membuatnya marah

"dia..dia bilang semuanya kenapa kamu mau menikahi ku dan waktu...waktu untuk kamu bercerai dengan ku"kali ini sisi menceritakan dengan berlinang air mata

"sayang dengarkan aku yang di katakan Alexa semua benar"

"apa...kamu..kamu jahat kak"kali ini sisi semakin keras menagis dan memukul dada rubi

rubi menarik sisi dalam pelukanya dan menjelaskan

"dengarkan aku memang seperti itu kejadian dulu tapi seiring waktu itu berubah perasaan ku pun berubah"

"padahal hiks...kamu baru hiks..berjanji gak bakalan sakitin aku huhuhu"

rubi yang mendengar sisi semakin keras menagis mencoba menenangkannya

"percayalah padaku oke...abaikan Alexa lebih baik kamu fokus untuk hamil saja" kata rubi sambil menarik kepala sisi agar mendekat dan menciuminya dengan rakus dan melanjutkan hal yang tertunda tadi berkali-kali hingga membuat sisi kuwalahan mengikuti gerakan rubi

"ahhh... sudah kak uhh aku...aku capek"jawab sisi sambil meringis kesakitan karena rubi menambah kecepatan di atas badan sisi

"tidak uhh ini hukuman untuk mu ...mmhh malam ini kita begadang"jawab rubi sambil mengulum payudara sisi,

dan semalam full kamar itu bergema erangan mereka berdua karna rubi menepati perkataannya.