64

*

"akhirnya kamu pulang juga..aku dari tadi nungguin kamu"kata rubi setelah melihat sisi masuk ke apartemen mereka dan menghampiri sisi dengan menampilkan senyum manisnya sisi yang melihat itu hanya melirik dan berjalan acuh ke kamar lalu rubi mengikuti sisi di belakangnya dan membawa sebuket bunga aster kesukaan sisi sesampainya di kamar rubi menyerahkan buket bunga itu ke sisi

"maaf"kata rubi sambil menyodorkan bunga aster itu namun sisi hanya melihat sekilas dan tak menerima bunga itu sisi duduk di tepi ranjang dan akan menuangkan air minum di gelas sebelum mengambil itu rubi merebut gelas itu dan menuangkannya dan memberikan ke sisi

"ini aku ambilin"kali ini rubi menyodorkan segelas air namun sisi tepis sehingga gelas otw terjatuh dan pecah

cetarrrrr bunda nyaring gelas pecah

"maa..."ketika sisi akan mengucapkan kata-katanya namun di potong oleh rubi yang sudah menahan emosi sedari tadi

rubi menggertakan giginya dan tanganya terkepal kuat

"mau kamu apa hah aku udah jelasin kenapa Alexa datang ke kantor kan"suara rubi menggelegar di kamar itu membuat sisi sedikit takut

"aku...aku gak sengaja"jawab sisi sambil matanya berkaca-kaca

"kamu seharusnya percaya sama aku sama suami kamu, gak ngilang kayak gini bikin cemas saja mana telepon gak di angkat,kamu gak punya tangan apa gak punya otak"rubi berbicara dengan nada keras membuat sisi tersulut emosi

"apa...kamu bilang aku gak punya otak...mana ada istri yang gak cemburu melihat mantan pacar suaminya datang ke kantor...oh salah bukan mantan pacar tapi selingkuhan" jawab sisi dengan sinis

"sisiiii"teriak rubi sambil mengangkat tangannya seolah akan menampar sisi namun rubi masih bisa mengontrol emosi jadi tak sampai memukul sisi

karna rubi tak mau melukai sisi lagi seperti dulu

"huhuhuhu..." sisi terduduk di lantai sambil menangis keras bagaikan anak kecil

melihat itu rubi ikut berjongjok dan memeluk sisi

"maaf... ku mohon percaya pada ku"bisik rubi

"kamu jahat kak huhuhu.. kamu selalu buat aku kecewa huhuhu" tangis sisi sambil memukul dada rubi

"maaf sayang"rubi mengeratkan pelukanya sambil mencium pucuk kepala sisi

rubi mengangkat sisi ke kamar dan merebahkannya di ranjang dan rubi ikut tidur di samping sisi tanpa melepaskan pelukanya.

"kak kamu beneran gak main di belakang aku dengan Alexa kan"

degggg pertanyaan sisi membuat jantung rubi berdetak kencang

"jika nanti aku tahu kamu bermain di belakang ku bersama wanita lain maka detik itu juga aku pergi dari mu"ancam sisi

"kamu ngomong apa jangan buat aku takut,

sampai kapan pun kamu akan tetap berada di samping ku jika kau memaksa pergi maka aku akan mengurung mu dalam sangkar"jawab rubi sambil mengeratkan pelukanya

"memangnya aku burung apa"jawab sisi

"apapun itu asalkan kamu tetap bersama ku"

dalam benaknya rubi akan membuktikan kata katanya jika kelak sisi mengetahui hubungannya dengan Alexa maka rubi akan benar-benar mengurung sisi dalam sangkar mas.