*
baru saja rubi menginjakan kaki di depan pintu hpnya sudah berdering dan sudah berkali-kali
📞
"halo siapa ini"tanya rubi
....
"apa...baik saya segera ke sana"ucap rubi dan kembali ke dalam mobil setelah mendengar penjelasan seseorang yang menelpon
sisi yang mendengar suara mobil masuk ke pekarangan rumah mereka dia melihat dari jendela saat rubi akan pergi lagi sisi mengerutkan kening masalah apa yang terjadi sampai sampai rubi pergi lagi setelah sudah sampai di depan rumah, sisi melangkah turun dari kamar ke lantai satu dan bertanya pada kepala bodyguart
"hei..itu tuan mu mau pergi ke mana lagi" tanya sisi yang penasaran
"maaf nyonya saya tidak tau..setelah menerima telepon tuan langsung pergi"penjelasan kepala bodyguart itu
"siapa yang menelpon" tanya sisi lagi
"saya juga tidak tau nyonya" jawab kepala bodyguart
"huh...ya sudahlah" kata sisi sambil pergi ke dapur untuk mencari bi ina dan
**
"Alexa putri" tanya rubi pada resepsionis rumah sakit
"ada di ruangan 234"jawab seorang wanita yang sedang bertugas
rubi berjalan menuju ruangan 234 saat membuka pintu rubi melihat Alexa sedang terbaring lemah dan sebelah tangannya di pasang alat infus
"kamu kenapa" tanya rubi sambil duduk di kursi samping ranjang
"jika aku menjawab..kau tak akan percaya..tanya sendiri pada dokter" jawab Alexa dengan memasang muka memelas
rubi beranjak dari kursi namun di tahan oleh Alexa
"kamu baru dateng mau ke mana"tanya Alexa
"tadi kamu nyuruh aku tanya sama dokter kan"ketus rubi sambil tetap beranjak pergi ke ruangan dokter
"bagaimana keadaan Alexa dok"tanya rubi pada dokter
"ibu Alexa perlu istirahat yang banyak.. dan jangan biarkan dia tertekan dan satu hal lagi lebih baik anda bisa selalu ada di dekatnya agar bisa memantaunya dengan baik " penjelasan dokter
***
di bandara
sesosok yang di tunggu tunggu sisi muncul tak ada raut wajah bersahabat sedikit pun dari wajahnya dia melangkahkan kaki dengan mantap
dan sesampainya di kediaman wijaya keadaan menjadi mencekram
"bagaimana bisa kalian tidak memberi kabar keadaan adikku saat ini"kata Morgan dengan nada tinggi karena kesal dengan orang tuanya yang terkesan merahasiakan keadaan sisi saat ini
"bukanya ayah gak mau kasih tau kamu..ayah takut ganggu pekerjaan kamu di sana"jawab ayah mencoba menjelaskan pada Morgan
" menggangu...prisilia adikku yang aku sayangi bagaimana mungkin masalahnya mengganggu aku..jika bukan bi ina yang menelpon ku kalian pasti akan tetap diam"kali ini Morgan berkata sambil mengertakan giginya mengingat cerita bi ina jika sisi di kurung bagaikan seekor burung padahal Morgan selalu menjaga prisilia bagaikan seorang tuan putri.