*
Morgan berdiri melihat ke arah randy yang juga ikut kena bogem mentah karena melerai perkelahian mereka
"kau kesini"perintah Morgan
"i..iya pak" jawab randy sambil menghampirinya
"di mana dia bawa adik ku" tanya Morgan
"saya karyawan biasa pak jadi saya tidak memiliki kapasitas untuk mengetahui ibu prisilia berada"jawab randy dengan sengaja berbohong karena jika dia memberi tahu keberadaan sisi maka dia akan mati di tangan bosnya itu tapi jika dia tutup mulut mungkin hanya kena bonus tambahan bogem lagi oleh Morgan
Morgan menghela nafas panjang karena sudah berberapa hari dia mencari keberadaan sisi namun belum menemukan titik terang
sebelum pergi Morgan berkata ke randy
"kau urus dia jangan sampai mati...jika dia mati maka adik ku akan memarahiku" titah Morgan sebelum masuk ke dalam mobil.
**
"cepat panggil dokter" teriak randy setelah sampai ke rumah besar itu
"tuan rubi apa yang terjadi..."tanya kepala bodyguart setelah melihat rubi di bopong masuk oleh randy
setelah berada di kamar lantai bawa dokter memeriksa keadaan rubi dan membersihkan luka luka pada tubuh rubi
"sebenarnya apa yang terjadi"tanya dokter bayu
"ceritanya panjang dok...kamu pangilkan ibu prisilia dan beritahu keadaan pak rubi padanya" perintah randy pada seorang pembantu
"iya pak"jawab pembantu itu
"kenapa harus memanggil prisilia.. ada aku di sini"teriak Alexa pada randy
"ibu prisilia istrinya dan berhak tau"jawab randy dengan ketus
"aku juga istrinya rubi"jawab Alexa tak kalah ketus dari randy
semua yang mendengar perkataan Alexa terkejut pasalnya tak banyak yang tahu jika rubi mempunyai istri dua dan yang mereka lihat rubi sepertinya begitu mencintai sisi
karena mendengar keributan sisi yang sedang berada di taman dan kembali ke dalan rumah melihat semua orang berkumpul di salah satu pintu kamar tamu, sisi berjalan mendekat ke arah kerumunan itu dan berkata
"ada apa"tanya sisi pada salah satu pelayan
"i...itu nyonya tuan...tuan.."kata pelayan sambil terbatah namun sebelum menyelesaikan ucapannya Alexa keluar dari ruangan itu sambil berteriak seolah sisi yang bersalah di hidupnya
"kamu wanita jalang ini semua gara-gara kakak kamu yang bar bar itu"
"Alexa..." sisi terkejut melihat wanita yang dia benci berada di depanya
"iya aku Alexa... kamu kaget aku berada di sini..aku juga istrinya rubi.. aku berhak berada di sini...dan lihat itu semua yang terjadi pada rubi ulah kakak mu yang sakit jiwa" kata Alexa dengan nada yang tinggi
sisi melihat ke arah ranjang di sana terbaring seorang laki-laki, dengan muka pucat dan kemeja putih yang dia pakai terdapat banyak bercak darah
sisi berjalan menghampiri rubi tanpa menghiaraukan Alexa yang sedang berbicara dia menatap dalam dalam wajah rubi banyak sekali luka lebam di sana tak terasa air matanya jatuh menetes di pipi rubi dan pada saat itu rubi terbangun dari pingsannya
"si..sisi.."kata itu keluar dari mulutnya begitu sadar
"rubiiii"teriak Alexa yang melihat rubi sudah sadarkan diri dan berjalan menghampiri rubi lalu menggeser sisi dengan kasar agar menjauh dari pandangan rubi
"aku mengkhawatirkan mu hiks...syukurlah kami sudah sadar sayang" Alexa mendekapnya sambil melirik sisi dengan senyum meremehkan sisi
melihat interaksi antara rubi dan Alexa membuat jantung sisi bagaikan di tusuk tusuk jarum sisi memutuskan untuk meninggalkan kamar itu ketika sisi akan pergi rubi memanggilnya
"si...sisi jangan pergi... uhuk.. uhuk"rubi terbatuk batuk ketika akan bangkit mengejar sisi
"kamu masih lemah...biarkan dia pergi ada aku di sini" Alexa mencegah rubi agar tak nekat mengejar sisi
sisi pergi berlali ke kamarnya dan menutup pintu rapat rapat di kamar itu sisi meluapkan kesedihan dengan menangis dan bahunya bergetar hebat merasakan sakit ini luka yang tak berdarah namun begitu menyakitkan dan menyesakkan dada.