90

*

di dalam kamar sisi menagis sampai matanya bengkak meskipun dia sudah berusaha untuk menahan air matanya tak jatuh

sedangkan di luar kamar rubi terus berusaha membujuk sisi untuk keluar kamar dia khawatir karena sudah sejak tadi dia belum keluar

"sayang buka pintunya...aku mohon... aku khawatir kamu kenapa-napa"bujuk rubi namun meskipun sampai mulut rubi berbusa sisi tak menagapinya karena dia masih marah kenapa rubi lebih percaya pada Alexa dari pada dia

setengah jam rubi membujuk sisi namun tak ada hasilnya akhirnya rubi memutuskan untuk mendrobarak pintu kamar itu takut terjadi sesuatu pada sisi

"kalian dobrak pintu itu"titah rubi setelah memanggil berberapa bodyguart

"siap tuan"jawab mereka serempak

"rubi sayang mungkin sisi butuh waktu untuk merenungi kesalahannya"bujuk Alexa agar rubi dan sisi tetap ada kesalahpahaman

"kamu lebih baik pergi ke bawah Alexa...sisi tak nyaman melihat mu sekarang" kata rubi datar

"tapi aku salah apa rubi..kan yang salah di sini sisi"jawab Alexa dengan mata berkaca-kaca

"diam Alexa!!!...kamu mau pergi sendiri apa salah satu bodyguart ku akan menyeret mu turun"ancam rubi

"kamu keterlaluan rubi"jawab Alexa dan beranjak pergi

"dobrak pintu itu sekarang" titah rubi

saat mereka sudah siap untuk mendobrak, pintu itu terbuka menampilkan sisi dengan air mata mengalir di pipinya bahkan matanya sudah bengkak

rubi menggapai sisi dan langsung memeluk dengan erat dan melambaikan tangan kepada para bodyguart untuk segera pergi dari sini,

"maaf...maafkan aku"bisik rubi dengan mata yang berkaca-kaca

"kenapa... kenapa...kau selalu membuat ku terluka ... kau bahkan berani membawa wanita itu kesini dan lebih percaya padanya"kata sisi dengan meluapkan amarahnya

"aku akan membawanya pergi dari sini jika itu mau mu...dan aku percaya padamu"Kata rubi mencoba menenangkap sisi

"huhuhuhu kau selalu berjanji tapi kau juga selalu menginkarinya...pulang aku mau pulang huhuhu" sisi mulai histeris

"ini rumah mu...kau mau pulang ke mana"jawab rubi

"aku lelah huhuuuuu ceraikan saja aku huhuhu"pinta sisi yang membuat rubi menegang

"kau mau membuat ku mati dengan kamu meminta cerai" kata rubi

"hiks jika kita tetap bersama maka aku yang akan mati hiks.."jawab sisi masih dalam pelukan rubi

"aku mohon bertahan lah" pintah rubi dan tanpa terasa meneteskan air mata.