*
rubi terus berjalan bolak balik di depan pintu ugd dan sesekali mengintip lewat kaca pintu untuk melihat sisi yang berada di dalamnya
sekitar tiga puluh menit dokter keluar dari ruangan itu dan rubi langsung membrondong dengan banyak pertanyaan
"bagaimana keadaan istri ku dokter??lalu bagaimana juga dengan anakku???mereka baik-baik saja kan"
"saat ini ibu sisi sudah cukup stabil pak namun masih dalam pantau...demi kebaikan ibu dan janin nya sebaiknya ibu sisi di rawat dulu"jawab dokter
"lakukan yang terbaik untuk sisi dok..aku mohon selamatkan mereka" pintah rubi
"bapak sebaiknya tenang saja...saya akan berusaha sebaik mungkin"
rubi duduk di samping ranjang sisi dengan memegang tangannya sesekali dia mengecup tangan sisi sambil membisikan kata maaf
**
pagi harinya ketika sisi membuka matanya dia melihat rubi sedang tertidur sambil duduk di dekat ranjangnya melihat itu sebenarnya sisi kasihan bahkan dia sampai meneteskan air mata dia merasakan sesak kenapa dari sekian banyak orang yang ber rumah tangga kenapa harus rumah tangganya yang mendapat ujian seberat ini, dia memang sangat mencintai rubi tapi dia juga tidak bisa mengabaikan kesalahan rubi kali ini, mana ada seorang istri yang rela suaminya memiliki anak dari perempuan lain sementara dia masih bisa menjalankan tugas sebagai istri dan dapat memberikan keturunan untuk rubi
sisi menangis meratapi nasibnya dia mengelus perutnya dengan lembut dan berkata
"mama sayang kamu nak...jadilah penyemangat mama yaa"
rubi terbangun saat sisi mulai menagis dan rubi memperhatikan sisi saat berbicara pada janin nya
"papa juga sayang kamu nak...jadilah penyatu papa dan mama" kata rubi sambil meletakkan tangannya di perut sisi bahkan sekarang rubi ikut menagis
"kak rubi...hiks"sisi semakin kencang menangis saat rubi mengelus lembut pada perutnya dia dapat merasakan betapa tulusnya kasih sayang rubi pada anaknya
rubi menarik sisi dalam pelukanya dan memeluk dengan erat
"maaf kan semua kesalahan ku sayang" bisikan rubi
"kenapa... kenapa kita yang harus di beri ujian seperti ini kak huhuhu"
"maaf ini semua salah ku"
"dulu kak rubi mengabaikan aku dan sekarang kak rubi menghianati aku huhuhu"
"maaf... maaf kan aku"
di dalam ruang itu rubi dan sisi saling menumpahkan isi hatinya dari rasa sayang kecewa marah mereka ungkapan hari ini
namun di balik pintu itu terdapat sesosok wanita yang mendengarkan percakapan mereka
***
di tempat lain Morgan sedang duduk di depan battender menikmati minuman yang ada di tangannya
✉
rumah sakit kasih bunda
kamar no 123
adik mu ada di Sana
rahang Morgan mengeras dan membating gelas yang ada di tangannya setelah membaca notif chat dari nomor tak di kenal
"kali ini apa lagi yang dia perbuat pada adik ku..dan aku tak akan melepaskan mu rubi jika prisilia mendapatkan luka sekecil apapun itu...sudah cukup dia tersakiti" monolog Morgan
sebelum dia beranjak pergi Morgan menghubungi seseorang untuk menyiapkan orang orangnya.