*
rubi terus mencari ke seluruh tempat yang ada di bandara bahkan dia sampai merasa putus asa saat sedang berdiri sambil melihat sekeliling anak buah rubi menghampirinya
"pak ada pergerakan dari mobil pak Morgan"
"ayo ikuti mobil itu...mungkin dia sudah tau keberadaan kita di sini" titah rubi sambil menuju mobilnya dia tak ingin kehilangan jejak mobil Morgan karena di sana ada istri dan calon anaknya.
di tempat lain Morgan dan sisi memperhatikan dari jauh bahkan sisi sudah berganti baju lelaki agar tak mudah di kenali, ya karena sisi sudah menganti penampilannya makannya rubi susah menemukan sisi dan Morgan juga sudah mengatur sebuah rencana yang sempurna untuk membawa mobilnya pergi dari sini tampa mereka berdua untuk mengecoh rubi
"dia akan sibuk mengikuti mobil itu..dan kita harus segera pergi dengan penerbangan berikutnya" kata Morgan keluar dari tempat persembunyiannya
"kak haruskah kita pergi dari sini..jauh dari ayah bunda"tanya sisi dengan mata berkaca-kaca
Morgan menarik sisi agar duduk di kursi tunggu lalu menjelaskan semuanya agar adiknya itu tak khawatir
"sisi dengarkan kakak...kita hanya pergi untuk sementara sampai rubi melepaskan mu dan untuk ayan dan bunda kakak janji jika keadaan sudah lebih membaik kakak akan mengatur pertemuan kalian jadi kali ini ikuti kemauan kakak... bukankah selama ini aku tak pernah meminta sesuatu dari mu dan ini aku lakukan demi kamu dan anak kamu"
sisi mendengar semua penjelasan Morgan dan menagis di dalam pelukan hangat sang kakak
**
di dalam mobil rubi terus gelisah hatinya tak tenang seakan ada beban yang melimpah di pundaknya
"cepat kejar mobil itu jangan sampai kehilangan jejak" teriak rubi yang tak sabar karena tak kunjung melihat mobil Morgan
"siap pak...jarak kita sudah semakin dekat"
saat mobil Morgan sudah terlihat anak buah rubi langsung memotong jalan mobil itu sehingga mobil mereka hampir bertabrakan untuk saja para driver mereka handal sehingga bisa dengan tepat waktu menginjak rem
rubi turun dari mobil langsung mengedor kaca jendela mobil itu
"sisi... sisi keluar lah aku datang menjemput mu"kata rubi
namun saat kaca mobil itu di buka dan hanya ada driver saja di sana membuat rubi terkejut
"di mana istri ku"teriak rubi sambil menarik driver itu keluar dari mobil
"saya tidak tau pak.. saya hanya di suruh membawa mobil ini"
bughh bughh bughh
rubi memukuli driver itu dengan membabi buta bahkan darah sudah bercucuran dari mulut dan hidung orang itu
"bawa dia.. buat dia bicara di mana istri saya bagaimana pun caranya buat dia buka mulut" titah rubi
sedangkan di tempat lain pesawat siap landas meninggalkan tempat ini dan membawa prisilia pergi.