Wedding Vow

Semua organisasi, tempat, kasus dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi.

°°°

Jaehyun tengah mematut bayangannya di depan cermin besar yang terletak di kamarnya.

Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Nara, wanita yang sama sekali tidak Dia cintai. Sejenak Jaehyun ragu apakah Dia harus meneruskan pernikahan ini, atau haruskah Dia menghentikannya sekarang juga dan kabur ke Singapura menyusul Chaeyeon?

Namun terbayang dibenak Jaehyun bagaimana reaksi Kakek dan Kedua Orang tuanya nanti. Bahkan Mereka dengan Antusias mengatur persiapan pesta pernikahan Jaehyun dan Nara.

Semua keperluan pesta seperti persiapan Gedung, Catering, Baju Pengantin serta undangan telah disiapkan secara matang oleh Keluarga Jaehyun.

Maka Jaehyun membuang jauh-jauh pikirannya untuk kabur dari pernikahan. Dia segera saja mengenyahkan pikiran gilanya itu. Tak mau tindakannya nanti akan membuat penyakit Jantung Kakek kambuh ditempat.

Setelah mantap dengan tekadnya Jaehyun melangkah keluar rumah untuk menuju Katedral tempat mereka akan mengucapkan janji suci pernikahan. Keluarga Jaehyun sudah lebih dulu kesana untuk memastikan kembali semuanya telah siap.

Sementara di tempat lain.....

Seorang gadis dengan Gaun Putih bertabur silver diamond dan make up sederhana namun tak mengurangi kecantikannya juga sedang menatap bayangannya di depan cermin besar kamarnya. Saat ini giliran hairstylist yang melakukan tugasnya untuk menata rambut sang mempelai wanita.

Gadis itu Lee Nara, yang masih sulit percaya bahwa tak lama lagi Ia akan melepas masa lajangnya, sedikit sedih saja karena pria yang akan menikah dengannya bukanlah pangeran impian yang mencintai Nara.

Namun Nara segera menepis kesedihan itu. Apapun keadaannya Nara harus tersenyum bahagia hari ini. Karena ini adalah salah satu hari paling bersejarah dalam hidupnya

Tak membutuhkan waktu yang lama hingga rambut Nara selesai ditata oleh hair stylist terbaik di Seoul. Setelah memasang tudung pernikahan di kepala Nara, sang hair stylist pun pamit undur diri dari kediaman Nara yang di balas ucapan terima kasih dari Nara.

'Cklek'

"Noona.."

Nara menoleh ke arah sumber suara yang baru saja memanggilnya. Dan itu pastinya adalah Lee Jeno.

Lee Jeno sungguh bahagia ketika mengetahui kakak perempuan kesayangannya itu akan menikah. Jeno mengetahuinya dari Jung Jaehyun ketika pria Jung itu pertama kali berkunjung ke rumah mereka.

Masih ingat insiden Jaehyun masuk ke kamar Nara untuk pertama kali? Sebelum itu Jaehyun sudah sempat berbincang-bincang dengan Lee Jeno  termasuk melamar Nara secara langsung di depan Lee Jeno. Menurut Jaehyun hal itu wajib mengingat hanya Jeno lah satu-satunya keluarga Lee Nara. Jaehyun memberitahu Jeno semuanya tentang pernikahan kecuali bagian pernikahan ini hanya untuk tujuan tertentu. Tidak mungkin lah Jaehyun bicara mengenai hal itu di depan Jeno.

Sejak hari itu bahkan Jaehyun dan Jeno saling bertukar nomor ponsel. Tak jarang Jaehyun memberi perhatian kepada Jeno. Jaehyun mudah akrab dengan Jeno sebab kepribadian Jeno yang easy going, selalu tersenyum dan memiliki selera humor yang sering merubah suasana menjadi hangat. Lagian Jaehyun adalah anak tunggal, maka Ia tak segan-segan menganggap Jeno seperti adiknya sendiri.

Dan sekarang Jeno tengah memandang takjub kakaknya dalam balutan gaun pengantin yang indah.

"Jeno-ya. Kemari..."

Jeno menghampiri Nara dan memeluk gadis itu hangat sesaat. Merasa bahagia sekaligus terharu, Jeno sedih juga karena setelah menikah Nara akan tinggal bersama Jaehyun. Jadinya Jeno akan sendirian di rumah yang selama ini mereka tinggali bersama.

"Kau terlihat tampan."

"Tentu saja Aku harus terlihat tampan, Aku yang akan mengantarmu ke altar nanti."

Ucap Jeno bersemangat namun Nara menangkup raut kesedihan di wajah adik kesayangannya itu.

"Kau sedih?"

Jeno yang ditanya segera saja mengubah mimik wajahnya seceria mungkin ....

"Aniya noona. Aku sangat bahagia akhirnya Kau laku juga setelah 27 tahun menjomblo. Hahaha."

"Aish sialan Kau. Bahkan Dihari penting seperti ini saja Kau masih sudi meledekku! 16 tahun tidak dihitung karena Aku masih dibawah umur bodoh."

"Ehmm, jadi jomblonya selama 11 tahun yaa. Wah, Kau beruntung Jaehyun hyung sudah mau menikahimu. Jika tidak Kau pasti jadi perawan tua."

Astaga Lee Jeno! Bisakah tidak menyulut emosi Nara dihari bahagia seperti ini? Jeno mengatai Nara jomblo karena memang Nara tidak pernah berpacaran sekalipun. Nara hanya pernah menyukai seseorang diam-diam waktu masih duduk dibangku SMP, namun betapa malang cintanya bertepuk sebelah tangan. Sejak saat itu Nara enggan untuk menyukai seseorang, pikirnya Ia tidak mau lagi mengalami insiden 'cinta bertepuk sebelah tangan' untuk yang kesekian kali.

"Jeno bisakah Kau jadi anak manis hari iniiii saja. Hmm?"

"Dari dulu kan Aku memang manis noona."

Sahut Jeno menampakkan eye smile andalannya seraya membentuk V sign dengan dua jarinya yang mau tak mau malah membuat Nara gemas dibuatnya.

"Ayo Kita berangkat sekarang noona, acara akan segera dimulai. Diluar sudah ada sopir keluarga Jaehyun hyung yang menunggu."

Nara mengangguk pelan lalu melangkah keluar kamar beriringan dengan Jeno.

°°°

At Myeongdong Cathedral

Janji pernikahan akan dilaksanakan di Katedral Myeongdong, salah satu Katedral terbaik di Seoul.

Nampak pemandangan di dalam Katedral yang sudah dipenuhi para tamu undangan, hanya orang-orang tertentu saja yang diundang dalam upacara sakral sesuai pedoman Katolik ini.

Lantunan lagu Turning Page by Sleeping At Last menggema dipenjuru Katedral yang cocok dengan suasana hikmat pagi hari, memanjakan telinga para tamu sambil menunggu kedatangan sang calon pengantin.

Tak lama kemudian pintu raksasa Katedral terbuka lebar menampakkan  siluet seorang Pria dengan tuxedo putih bak pangeran dari negeri dongeng.

Jaehyun melangkah mantap menuju altar, Dia akan berdiri di sana sembari menunggu kedatangan calon mempelai wanita. Di sana juga tampak seorang Priest yang sudah berdiri di depan mimbar Katedral.

Seketika suara MC menarik fokus para tamu, mengumumkan bahwa mempelai wanita akan memasuki Katedral sekarang juga.

Detik berikutnya Jaehyun menangkap siluet seorang gadis yang tengah melingkarkan tangannya pada lengan pria yang berjalan di samping gadis itu. Lee Nara...

Nara yang didampingi Jeno melangkah perlahan menuju altar menyesuaikan dengan Irama lantunan lagu pernikahan.

Jantung Nara tidak bisa mentolerir detaknya yang sudah diatas normal. Apalagi melihat Jaehyun dengan tuxedo putih dan rambut yang ditata rapi, membuat Jaehyun terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dan gagah. Kemudian Nara sedikit-sedikit menoleh ke kiri dan ke kanan sambil melempar senyum ke arah tamu undangan.

Dari sini Nara dapat menangkap kehadiran Kakek Jung, Orang tua Jaehyun, Kim Dahyun, Kim Doyoung serta Keluarga Jaehyun yang lainnya.

Keluarga Nara yang hadir hanyalah Lee Jeno. Sebab kedua orang tua Nara sama-sama anak tunggal, juga kakek nenek Mereka sudah lama meninggal yang kemudian disusul oleh orang tua mereka. Beruntung Nara masih memiliki Lee Jeno di sisinya.

Kini sampailah Lee Nara dan Lee Jeno dihadapan Jaehyun dengan seorang Priest yang akan memimpin jalannya proses pemberkatan nikah.

Jeno menyerahkan tangan Nara kepada Jaehyun yang kemudian disambut hangat oleh Jaehyun.

"Tolong Jaga dan Bahagiakan Noonaku, hyung. Tolong jangan buat Dia menangis....

Kemudian Jeno sedikit mendekat ke arah telinga Jaehyun dan berbisik...

....Dia memang gadis galak tapi sebenarnya Dia cengeng dan rapuh."

Jaehyun kemudian terkekeh setelah Jeno menjauhkan kepalanya dari Jaehyun.

"Aku berjanji."

Setelahnya Jeno berbalik arah dan memutuskan untuk duduk di kursi bagian depan yang disediakan untuk keluarga mempelai.

Suara sang priest pun mengalihkan perhatian para tamu untuk mengarahkan fokus pada pemeran utama yang berdiri di altar.

"Since it is your intention to enter into the covenant of Holy Matrimony, join your right hands, and declare your consent before God and his Church"

Jaehyun dan Nara saling berhadapan dan menyatukan jari jemari mereka seperti instruksi the priest. Keduanya tidak mampu menampik kegugupan yang melanda saat ini, tak serta merta jantung keduanya pun berdegup kencang karena akan mengucapkan kalimat yang akan mengubah jalan hidup mereka setelah ini. Kalimat berupa Janji Suci kepada Tuhan Mereka.

"I, Jung Jaehyun, take you, Lee Nara, to be my lawful wife. I promise to be true to you in good times and in bad, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and health, until death do us part. I will love you and honor you all the days of my life."

Jaehyun melantunkan kalimat itu dengan tatapan intens. Entah kenapa Jaehyun begitu yakin dengan ucapannya, tanpa sadar Dia mengucapkan janji suci di dalam hati untuk selalu menjaga gadis dihadapannya kini sesuai janjinya pada Lee Jeno.

"I, Lee Nara, take you, Jung Jaehyun, to be my lawful husband. I promise to be true to you in good times and in bad, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and health, until death do us part. I will love you and honor you all the days of my life."

Keduanya telah selesai mengucapkan janji suci pernikahan. Kemudian sang priest menuntun mereka untuk saling menyematkan Cincin pernikahan di jari manis tangan kanan mereka.

"Kedua mempelai dipersilahkan berciuman."

Para tamu bersorak karena sedari tadi inilah yang ditunggu-tunggu.

"Cium!"

"Cium!"

"Cium!"

Kalimat itu membuat Nara sontak terkejut. Ciuman? Apakah Dia akan melepas keperawanan Bibirnya sekarang?

Jaehyun yang juga gugup kemudian perlahan mendekatkan wajahnya hingga Ia merasakan deru napas mereka yang bertabrakan.

Nara sungguh tak tahu bagaimana harus bereaksi. Pasalnya ini akan menjadi ciuman pertamanya dan Dia tidak punya pengalaman sama sekali dalam hal ini.

"Kita harus melakukan ini agar tidak ada yang curiga "

Jaehyun sedikit berbisik didepan bibir Nara, dan Yang terjadi selanjutnya adalah Nara merasakan bibir Jaehyun menempel di bibirnya.

Awalnya memang hanya menempel saja, namu tak di sangka Jaehyun malah merubahnya menjadi lumatan-lumatan lembut dibibir Nara yang kenyal.

Nara yang baru pertama kali merasakan Ciuman seperti ini seolah terbuai dengan lumatan Jaehyun

'Jadi begini rasanya berciuman'

Nara bermonolog dalam hati. Bahkan Dia tak sadar sekarang Jaehyun sudah melesakkan lidah ke dalam bibirnya dan mengajak gadis itu berperang lidah.

Sungguh ciuman intens dengan durasi yang lumayan lama untuk ukuran pengantin yang baru selesai mengucapkan Janji suci pernikahan.

Terdengar riuh tepuk tangan dari para tamu sesaat setelah Jaehyun dan Nara melepaskan tautan bibir mereka. Jika saja keduanya tidak merasa akan kehabisan napas, ciuman itu mungkin masih berlangsung.

Jaehyun dan Nara masih dalam posisi saling bertatapan.

"Bibirmu manis. Aku menyukainya."

°°°