Di usir pergi.

" Bos Hendry ... " suara perempuan yang adalah pasangan nya terdengar.

Ivannie yang merasa aneh karena wajah nya masih belum ada yang memampar nya ditambah suara perempuan yang hendak menampar nya menyebut nama pria yang telah mencium nya, Ivannie lalu membuka mata nya.

Ivannie melihat tangan perempuan yang hendak menampar nya di tahan oleh pria tampan yang telah mencium dahi nya.

Itu lah mengapa Ivannie tidak merasakan sakit tamparan di wajah.

Ivannie tidak menduga pria itu akan menahan tangan kekasih nya yang berusaha menampar nya.

" Kamu pergi lah. " ucap Hendry dengan mata yang masih menatap kekasih nya tapi tangan nya sudah membebaskan tangan kekasih nya itu.

" Baik tuan, rekan saya yang lain, yang akan menggantikan saya melayani tuan dan nyonya sekalian di sini. " ucap Ivannie sopan.

" Tunggu !!!. " ucap Hendry.

" Ia tuan. " ucap Ivannie menahan langkah nya dan kembali berbalik menghadap para tamu.

" Siapa yang menyuruh mu pergi ?. " tanya Hendry berjalan mendekati Ivannie.

" Maaf tuan .. tapi baru saja anda berkata " pergi " pada saya. " ucap Ivannie bingung.

" Bukan kamu tapi dia !. " ucap Hendry menunjukkan jari telunjuk nya pada kekasih nya itu.

" Apa ?!. " suara Ivannie terdengar bersamaan dengan kekasih pria itu.

" Maaf tuan, tapi apa anda menyuruh kekasih anda yang pergi ?. " tanya Ivannie lagi karena tidak yakin dengan yang di maksud oleh bos besar itu.

" Aku menyuruh nya pergi itu benar, tapi dia bukan kekasih ku. Dan untuk kamu ... masih tidak pergi ?. " ucap Hendry menunjuk pada perempuan itu untuk segera pergi.

" Apa ??? Jadi maksud nya ... Bos Hendry lebih memilih wanita murahan itu ?. Saya tahu anda salah bicara. Saya akan segera mengajukan keluhan pada manager nya. " Ucap perempuan itu dengan sikap yang sangat lembut saat berbicara dengan Hendry tidak seperti saat dia memandang dan bicara dengan Ivannie. Dan tentunya perempuan itu juga berharap Hendry menyadari kesalahan bicara nya. Karena diri nya yakin, pelayan itu bukan lah berada di level yang sama. Sangat tidak mungkin bos Hendry lebih memilih pelayan itu, walau pun sikap Hendry yang dingin sudah bukan rahasia lagi.

Hendry adalah seorang pengusaha sukses, di berkahi wajah tampan dan otak jenius. Semua berlomba mencari perhatian nya dan menggunakan banyak cara untuk bisa dekat dengan Hendry. Bukan hanya kaum pria tapi kaum wanita pun sama.

Untuk para pria tujuan nya adalah untuk bisa menjalin hubungan kerja sama dengan salah satu perusahaan Harry. Dan untuk para wanita berlomba untuk bisa menjadi nyonya Hendry.

Hendry mempunyai banyak perusahaan dengan berbagai bidang. Dan saat ini dia sedang berada di Manado untuk satu urusan bisnis dan juga untuk lebih bisa memberi perhatian pada kakek nya yang sudah sering sakit - sakit an

Kakek tua sangat keras kepala, beliau lebih menyukai tinggal di Manado di banding kan Bandung atau Jakarta.

Alasan itu pula yang membuat Hendry memilih membuka perusahaan lain di Manado.

Hendry sendiri tidak pernah tahu alasan sang kakek memilih Manado dibandingkan kota lain atau luar negeri.

Tapi kakek nya adalah orang yang selama ini merawat nya. Dan Hendry memutuskan membuka jaringan TRAVEL dan membangun hotel di Manado.

Selain bisa menggembangkan bisnis nya di kota Manado, Hendry juga bisa terus mengawasi sang kakek yang semakin hari semakin cerewet dan keras kepala.