"jadi gini tam, buat tau calon pasangan tertarik engganya sama Lu, Lu coba biarin dia, jangan kasih kabar, kalo emang dia tertarik, pasti dia bakal nyariin Lu, minimal dia bakal chat lu, tapi kalo sekarang lu mulu yang chat dia, gimana lo bisa tau dia tertarik sama Lu atau engga" bhismo menjelaskan
aku pun paham dengan apa yang dijelaskan oleh bhismo, dan memang benar aku selalu memulai chat dengan Bianca terlebih dahulu, dan apa yang dijelaskan oleh bhismo ada benarnya juga, dengan seperti itu aku bisa tahu apakah Bianca tertarik dengan ku atau tidak.
"ok Bim makasih, saran lu boleh juga, nanti gua coba" kataku pada bhismo, kami pun seperti biasa membahas hal lain, bercanda bersama dan membuat persahabatan kami semakin solid, ketika kami sedang mengobrol tiba - tiba ada chat masuk ke hp ku, Selly? ada apa? kan tinggal ngomong langsung kataku dalam hati, aku pun sempat menatap Selly dengan tatapan heran, namun Selly tidak merespon tatapan heran ku.
aku pun membuka chat dr Selly "tam, nanti jangan dulu pulang ya, aku mau ngomong berdua sama kamu" isi chat Selly membuatku semakin bertanya ada apa. dengan rasa penasaran, aku pun membalas chat nya "ok sel" dan kami pun kembali mengobrol, dan tepat jam 22.00 kami mengakhiri kumpul - kumpul kami, kami berjalan ke parkiran " yu duluan ya" kata bhismo dan doni "yu Bim, Don, hati - hati. aku dan Selly tetep tinggal menunggu sampai Doni dan bhismo sampai pergi jauh.
"ok sel ada apa nih?" kataku memulai percakapan ku. "gini tam aku mau tanya, kamu sama Bianca arahnya mau kemana?" kelihatannya Selly cukup serius dengan percakapan ini. "aku sih pinginnya kita jadian, tapi ga tau deh kan baru sekali ketemu juga, knp emang?" kataku ke Selly. "kamu harus kenal dia dulu lebih dalem tam, jangan langsung nyatain langsung perasaan kamu sama dia" kata Selly menasehati ku.
"iya Selly, aku ga akan buru - buru" kataku sambil tersenyum. "maaf Tama, aku baru cerita sekarang, aku dua kali mergokin Bianca jalan sama cowo lain" kata Selly dengan nada merasa bersalah, "cowo lain? maksudnya gimana sel?" kataku sedikit kaget dengan perkataan Selly. "kamu inget waktu pertama janjian ketemu sama Bianca tapi ga jadi" Selly mencoba mengingat hari itu. "iya aku inget, yang waktu itu keluarga nya datang ke Bandung" aku masih mengingat jelas hal itu.
"waktu itu aku liat Bianca jalan sama cowo lain, aku kaget soalnya dia bilang mau ketemuan sama kamu kan, tapi dia jalan sama cowo lain, makannya waktu itu aku nelpon kamu kan, dan aku pun coba berpikiran positif waktu itu, tapi kemarin aku liat lagi dia jalan sama cowo yang sama, dan aku coba chat dia, dia pun bilang ke aku kalau lg di rumah, padahal aku liat dia jelas sama cowo itu, maaf ya tam, aku juga belum tau percis siapa cowo itu, tapi aku harus bilang ke kamu" kata Selly menjelaskan panjang lebar.
"gitu ya, kalau gitu aku harus tau cowo itu siapa, kalau memang pacarnya Bianca aku ga mau jadi orang ketiga yang ngerusak hubungan orang lain, sel kamu mau bantu aku ga? cari informasi juga soal Bianca, nanya ke temennya yang lain mungkin" kataku pada Selly, "tam, kamu ga usah minta tolong pun, aku pasti tolongin ko, apalagi ini karena aku yang ngenalin kamu ke Bianca, aku pasti bantu" kata Selly Sambil tersenyum. "ok sel makasih banyak infonya, sekarang ayo pulang udah malem banget, ga baik anak perawan pulang kemaleman" kata ku dengan nada bercanda ke Selly, "hahahaha bisa aja kamu tam, ya udah ayo pulang" jawab Selly
kami pun Akhirnya pulang, dan keesokan harinya aku sedikit bingung setelah mendengar laporan dari Selly, apa yang harus aku lakukan selanjutnya dengan Bianca, karena selama chat dengan Bianca aku merasa aku mendapat respon baik dari Bianca. aku memutuskan untuk tidak menghubungi Bianca hari ini, dan menghabiskan weekend di rumah saja seperti biasa. menjelang siang hp ku berbunyi, sebuah pesan masuk, dan itu dari Bianca.
Bianca : halo Kaka, lg apa?
aku : lagi tiduran aja, kenapa bie?
Bianca : hari ini sibuk ga kak?
aku : engga kok hari ini aku di rumah aja
Bianca : Mmm... kak jalan yu
aku : jalan? emang ga ada yang marah kalo bie jalan sama aku?
Bianca : marah? ga ada lah kak, aku masih jomblo
aku : ok deh nanti sore aku jemput ke kostan
Bianca : ok kak
Yap, seperti itu lah percakapan kami, akhirnya aku menjemput Bianca ke kostannya sekitar jam 15.00 seperti pertama bertemu, Bianca terlihat cantik, dan senyum nya kembali menyambutku yang membuat ku sebenarnya makin tertarik dengannya. "halo kak Wira lama ga ketemu, gimana kabarnya kak, sehat?" Bianca menyapaku dibarengi dengan senyum manisnya. "halo bie, Alhamdulillah baik, bie sendiri gimana kabarnya?" aku balas menyapanya. "Alhamdulillah aku baik juga kak" jawabnya dengan ramah. Bianca pun naik ke motor ku. "bie mau kemana?" aku memastikan tujuan kami sebelum kami berangkat. "ga tau kak, aku gimana kakak aja, yang penting jalan sama kak Wira" jawab Bianca yang membuat ku bingung, karena aku pikir bie yang mengajak ku jalan berarti sudah memiliki tujuan mau kemana. "ok deh bie, kita makan aja ya" kataku sambil menyalakan mesin motorku, "ok kak" jawab Bianca singkat.
di jalan aku sempat bingung mau mengajaknya kemana, namun akhirnya aku membawanya ke mall di daerah jalan merdeka. sesampainya di food court mall tersebut kami pun memilih makanan cukup lama karena Bianca kebingungan dengan makanan yang akan dia pilih, setelah beres makan barulah kami mulai mengobrol.
"sibuk apa nih bie seminggu ini? aku mau ketemu susah ya hehehe" kataku memulai pembicaraan. "iya maaf kak, Minggu kemarin itu aku ada jalan sama temen - temen aku. jadi ga bisa ketemu kakak, maaf ya" Bianca berusaha minta maaf padaku, aku sebenarnya tidak mau secara langsung menanyakan hal ini, tapi aku juga tidak mau terus penasaran, akhirnya aku pun langsung menanyakan hal ini, "bie aku mau nanya, aku ga sendirian ya deketin kamu?" Bianca sejenak terdiam bercampur kaget mendengar pertanyaan ku, aku serasa bisa melihat hal itu dari raut wajahnya, "kok kak Wira nanya kaya gitu?" raut wajahnya tidak bisa disembunyikan lagi, Bianca memang terlihat heran dan kaget.
"ya aku nanya aja, ga apa-apa sih kalo aku ada saingan, bie juga kan berhak milih, aku juga kan statusnya masih pdkt doang" kataku sambil tersenyum, sebenarnya aku memancing Bianca untuk jujur padaku dan aku tidak perlu penasaran lagi. "iya kak,maaf ya kak, aku ga maksud mainin Kaka" Bianca tertunduk seakan punya salah. aku harus berbesar hati, karena aku memang belum jadi siapa - siapa dia.
"pilih lah yang terbaik menurut kamu bie, aku juga bakal tunjukin aku seperti apa" entah apa yang ada dipikiran ku, mungkin aku terlanjur tertarik dengan Bianca, sehingga aku berkata seperti itu. "kak Wira ko ga marah?" Bianca heran dengan jawaban yang aku berikan, "aku ga berhak ngelarang kamu mau Deket sama siapapun walaupun aku juga lagi Deket sama kamu, karena ya kaya kata aku tadi aku kan pdkt statusnya, kalau aku mundur karena hal ini, aku berarti lemah dong, ga bisa memperjuangkan seseorang yang aku..." aku sedikit terdiam sejenak "aku apa kak?" Bianca penasaran "seseorang yang aku suka" Bianca pun kaget mendengar jawaban ku.
*catatan penulis
halo semua, saya mau ucapin banyak terimakasih ya buat antusias dan comment positif nya, makasih juga yang udah kasih rating buat novel saya, saya jadi makin semangat buat nerusin novel saya
boleh follow juga Instagram saya
@panjinugrahapratomo
sekali lagi terimakasih :)