05

Ke Esokan harinya, maira belum siuman juga tapi keadaan nya sudah mulai stabil.

"Gimana ya keadaan nya maira" tanya Eliza dalam hati.

"Sebaiknya aku ke rumah sakit aja deh, semoga maira sudah sadar" Eliza pergi ke toko buah, membeli buah untuk maira.

Eliza sampai di rumah sakit.

"Sus, maaf saya mau nanya. Pasien yang bernama maira yang kemarin di UGD di pindah ke mana yah" tanya Eliza

"Oh Maira, di ruangan VVIP Nomer 003"

"Makasih ya sus"

"Iya sama-sama"

Eliza segera keruangan VVIP.

tok .. tok

"Permisi" sapa Eliza

"Oh Eliza temennya maira yah" tanya umi

"Iya bu, saya Eliza"

"Silahkan masuk Eliza, umi mau keluar sebentar ya. Mau beli makan buat abinya maira"

"Iya Bu"

"Eliza, kamu sudah makan"tanya umi

"Sudah Bu"

"Yasudah ibu keluar dulu ya"

Toko..toko

"Permisi" sapa ibu yang kemarin ditolong maira

"Iya Bu, silahkan masuk"

"Bapa, ko sama si ibu"tanya Eliza dengan penuh keheranan

"Oh, beliau ibu saya" jawab bapa dosen.

"Silahkan duduk pa, Bu"

tok..tok Umi, Abi, dan Abang maira datang.

"Assalamualaikum " salam umi,Abi, Abang

"Walaikumussalam"

"Wah ada tamu ni, maaf tidak ada hidangan apapun disini"kata umi

"Tidak apa-apa Bu, disini kami ingin menjenguk maira"

"Itu siapa yang di samping ibu" tanya umi

"Saya Aldi Nugroho dosennya Eliza dan Humaira" jawab pa dosen sambil jabat tangan.

"Maaf ya kami merepotkan kalian, makasih sudah menyempatkan waktunya untuk menjenguk maira" ujar abi

"Seharusnya saya yang berterima kasih sudah mau menerima kami, padahal ini adalah kesalahan saya" sahut si ibu

jari lentik maira bergerak-gerak..

"Ibu, pa, ka, jari Maira bergerak" kata Eliza.

"Bang cepet panggil dokter yang menangani maira"sahut Abi

Dokter datang dengan keadaan tergesa-gesa.

"Alhamdulilah anak ibu dan bapa sudah semakin membaik, tunggu sebentar lagi anak ibu dan bapa akan segera sadar"

Maira membuka mataku perlahan, ia melihat Umi dan Abi dengan tatapan yang berbinar.

"Maira, kamu sudah sadar na" tanya umi

"Haus umi" pinta maira

Umi menyodorkan minum nya ke maira.

"Kamu sudah enakan na"tanya umi" tanya umi

"Sudah umi" jawab maira

"Yasudah biarkan maira istirahat"

"Umi, Abi mau ke kantor dan bayar administrasi dulu ya. Abi lupa maira pindah ke kamarnya bukan langsung bayar" pamit abi

"Iya Bi, iihh Abi pelupa"

"Assalamualaikum"

"Walaikumussalam"

"Abang juga mau ke rumah sakit, ada jadwal operasi. Assalamualaikum"

"Walaikumussalam"

"Assalamualaikum, umi. Abi mau nanya, umi yang bayar administrasi nya?" tanya Abi penuh dengan helaan nafas karena buru-buru untuk menanyakan perihal administrasi.

"Engga bi, umi aja belum pulang" jawab umi

"Maaf pa, bu. Saya yang bayar semua nya

"Ibu, biar Eliza aja yang jagain Maira. Ibu pulang aja istirahat dari semalem ibu disini" titah Eliza

"Yasudah ibu pulang, kalo ada apa-apa telpon ibu yah" kata ibu

"Iya Bu"

"Maira, umi pulang dulu ya. Bu, pa dosen eliza saya pulang dulu ya. Assalamualaikum" pamit umi

"Wa'alaikumussalam" jawab kami

"Maira, gimana keadaan kamu na" tanya ibu

"Alhamdulillah maira sudah baikan Tante" jawab maira

"Bapa ko bisa ada disini" tanya maira dengan penuh keheranan.

"Saya inginmenjenguk kamu ra" jawab pa Aldi

"Maaf ya pa, jadi ngerepotin ibu sama bapa" kata maira

"Ah kamu bisa aja na" Sahut ibunya pa Aldi.

"Za aku laper" ujar maira

"Bentar ya Ra, ibuku telfon" sahut Eliza

"Yaudah deh" Helaan nafas maira terdengar oleh pak dosen

"Maira kamu laper, ibu suapin yah" Tawar ibu.

"Tidak usah bu, maira nunggu Eliza aja" Tolak maira halus.

"Tidak apa-apa ko ra, sini"pinta ibu, ibu menyuapi maira dengan telaten. Ibu seperti ingin punya anak perempuan, tapi ibu hanya punya anak 2 laki-laki itupun yang pertama sudah berkeluarga hanya beda 2 tahun dengan Aldi.

"Maira tahu tidak kalau pak Aldi belum menikah" tutur ibu

"uuhhhuukk..uhuuk" maira tersedak karena mendengar perkataan ibu. Ibu segera mengambil minum untuk maira.

"Masa Bu, pa Aldi belum menikah. Secara pa Aldi kan pintar Bu" ujar maira

"Serius, tanya saja sama orangnya" titah ibu.

"Bu jangan seperti itu donk, dikiranya Aldi tidak laku"Sahut pa Aldi wajahnya penuh dengan kekesalan.

"Ni na, minum nya. Sudah habis makanan nya dan waktu nya minum obat" suruh ibu.

"Assalamualaikum" Salam umi

"Wa'alaikumussalam"Jawab kami

"Sudah makan kamu na?"tanya umi

"Sudah mi, di suapin sama ibunya pa Aldi" kata maira

"Makasih ya Bu, jadi merepotkan" Umi merasa tidak enak sudah merepotkan ibunya pa dosen.

"Iya Bu tidak apa-apa, justru saya senang bisa menyuapi maira. Saya ingin sekali punya anak perempuan, menantu belum punya betah banget Bu anak saya ngejomblo."Sinis si ibu ke pa Aldi

"Ibu jangan kaya gitu donk, aku bukanya betah sama yang tadi ibu bilang tapi susah nyari perempuan yang menutup aurat, menjaga kehormatannya dan tutur katanya " sergah pa aldi penuh ketegasan

"Memang sulit mencari wanita seperti itu, tapi kita sebagai suami juga harus membimbing nya untuk menuju surganya Allah" tutur umi sampai membuat maira kagum dengan penuturan kata umi, andai maira seperti umi😭😭

"Yasudah Bu, besanan yu sama saya" candaan ibunya pa Andi tapi membuat ibu merasa bingung.

"Maksudnya Bu?" tanya umi

"Ah engga Bu, becanda ko" sergah ibu.

Keadaan diruangan semakin sepi Karena pembicaraan yang tadi.

Tok..tok..tok

Eliza menyelamatkan keadaan, seperti nya Eliza heran. Kenapa suasana ruangan sepi?..

"Ra, tadi katanya mau makan" Eliza berusaha mencairkan suasana.

"Lama nunggu kamu mah za, aku sudah makan"jawab maira sambil memanyunkan bibirnya, maira sangat berterima kasih kepada Elizabeth sudah mencair kan susana.

"Eliza, kamu sudah makan na" tanya umi

"Sudah Bu" jawab Eliza

"Ibu sama pa dosen sudah makan " tanya umi ke ibu dan pa dosen.

"Kami sudah makan sebelum kesini bu" ujar ibunya pa dosen

"Yasudah bu, saya dan ibu saya izin pamit karena setelah ini saya harus ke kampus ada jadwal" pamit pa Aldi

"Ko cepat sekali Bu dan pa dosen" sergah umi

"Iya Bu nanti kami mengunjungi maira lagi, jika Aldi tidak sibuk" kata si ibu

"Yasudah hati-hati ya bu, pa dosen"

"Kami pamit ya semuanya, Assalamualaikum" salam pa Aldi dan ibunya. Mereka pun meninggalkan kamar nya Maira

"Abi, umi, maira pengen pulang ga betah disini" Rajuk maira

"Sabar ya na, kamu kan baru sadar. Disini aja dulu 2 hari atau 3 hari ya"bujuk umi

"Iya de, disini dulu yah. Abi sama umi khawatir, kalau kamu belum disuruh pulang sama dokter nanti kamu kenapa-kenapa"Cemas Abi

"Yaudah deh Abi, Umi" muka maira sedih ditekuk rasanya bosan sekali dirumahnya sakit. Umi segera memeluk maira karena melihat perubahan wajah Maira.