Pertarungan Pertama!

"Kamu lihat semuanya?" Gadis cantik itu menggertakkan giginya, matanya penuh dengan amarah.

"Semua yang terbuka, aku sudah pasti melihatnya." Shi Yan menganggukkan kepalanya, itu adalah kenyataannya, mau mengelak juga tidak bisa mengubah apapun, lebih baik mengakuinya.

"Apakah bagus?"

"Kulit seputih salju, lumayan berisi dan molek, benar-benar indah." Shi Yan mengatakan dengan sejujurnya, ekspresinya lugas, sedikitpun tidak terlihat seperti berbohong.

"Apakah kamu ingin melihatnya lagi?" Tubuh Mo Yanyu yang ramping bergetar, hatinya seperti mau meledak karena amarah, dia pernah melihat orang yang kurang ajar, tetapi tidak pernah melihat orang yang sekurang ajar dan terang-terangan seperti orang ini.

"Kalau kamu tidak keberatan melepas celanamu, juga tidak keberatan kalau aku melihat, aku akan dengan senang hati melihat dengan seksama." Shi Yan tertawa lepas.

Meskipun Shi Yan bukan orang munafik dengan moral yang tinggi, tetapi sebelum datang kedunia ini, setiap kali selesai melakukan olahraga ekstrim, dia akan mencari wanita cantik untuk merilekskan dirinya. Olahraga ekstrim adalah hobinya, sedangkan wanita, merupakan pelengkap yang tidak boleh kurang dalam hidupnya.

Mo Yanyu menahan amarahnya yang hampir meledak.

Orang seperti apa ini? Lelaki kurang ajar ini sangat kurus sampai kelihatan tulangnya, bahkan saking kurusnya bahkan bisa disebut hantu kelaparan. Tidak tahu juga dia muncul dari mana, setiap kata yang diucapkannya sungguh tidak tahu malu, padahal dari wajahnya terlihat seperti orang yang polos, jika tidak tahu malu juga memiliki tingkatan level, orang ini mungkin sudah mencapai tingkat paling tinggi.

Mo Yanyu beberapa kali menarik nafas dalam-dalam, dadanya terlihat tidak berhenti naik turun, seperti sedang berusaha untuk menahan diri untuk tidak segera menerjang dan memotong tubuh Shi Yan menjadi beberapa bagian. Mo Yanyu tertawa dengan emosi yang sudah berada di puncak ubun-ubun kepalanya: "Bagus! Sangat bagus! Luar biasa bagus!"

Shi Yan yang mendengar ucapannya, hatinya bergembira, lalu tersenyum dengan penuh kehangatan, "Ternyata kamu benar-benar tidak mempermasalahkannya. Bagus, sekarang kamu boleh lepas, aku akan melihat dengan senang hati, tadi sebenarnya aku tidak melihat dengan jelas, kali ini aku akan lebih serius."

Mo Yanyu tertegun, awalnya dia masih tidak mengerti apa yang Shi Yan katakan, beberapa saat kemudian Mo Yanyu baru sadar. Mo Yanyu yang awalnya masih ingin menanyakan identitasnya sebelum turun tangan, tetapi setelah mendengar perkataan Shi Yan tadi, membuat Mo Yanyu tidak tahan dan akhirnya buka mulut untuk memakinya : "Bagus apanya!"

Baru saja kata-katanya keluar dari mulutnya, Mo Yanyu menyilangkan kedua tangannya, kilatan petir berwarna hijau keluar dari tangannya yang putih, lalu dengan cepat membuka lebar tangannya, sebuah sayatan yang berbentuk bulan sabit dengan cahaya hijau seperti kilat dengan kecepatan tinggi menyerang ke arah Shi Yan.

"Sayatan bulan sabit rubah hijau!"

Cahaya hijau yang berbentuk seperti bulan sabit kemudian muncul dan memotong semak belukar dan daun pisang yang ada di tengah mereka hingga menjadi serpihan, serangan terakhirnya seperti sebuah petir membelah dada Shi Yan

  "Bang!"

Shi Yan yang terkena serangan Mo Yanyu tidak bisa menahannya dan kemudian terhempas, badannya yang kurus seperti tulang itu jatuh ke semak belukar yang ada di belakangnya.

Dadanya seperti di potong pisau, sakitnya seperti terbakar, luka yang panjang itu sampai terlihat tulangnya, darah bercucuran dari lukanya. Dalam sekejap saja, Shi Yan akan kehilangan nyawanya.

Setelah "Sayatan bulan sabit rubah hijau" menyerang, semua penghalang yang ada diantara mereka tersapu bersih, yang terlihat hanyalah sebuah jalan kecil yang berbau seperti habis terbakar.

Mo Yanyu dengan wajah dinginnya pelan-pelan berjalan ke arahnya.

Ekspresi Shi Yan seketika kaku, sakit yang ada di dadanya membuatnya mengerti gadis yang ada di depannya benar-benar serius, serangan kali ini membuatnya seketika sadar.

Di dunia asalnya, jika terjadi hal seperti ini, biasanya para wanita hanya akan berteriak memakinya brengsek, yang paling hebat juga akan menyelesaikannya melewati jalur hukum, tidak akan seperti sekarang bertarung antara hidup dan mati.

Dia baru saja tiba di tempat ini, masih belum beradaptasi bagaimana nyawa orang di dunia bisa dengan kejamnya direnggut.

Apalagi di dalam hutan You'an ini, karena hutan You'an berada diantara batas negara, tidak di kontrol oleh negara manapun, di tambah lagi tempat ini penuh dengan monster liar, penuh dengan berbagai macam bahan obat yang ajaib, semua Ksatria menjadikan tempat ini sebagai tempat latihan, tentara bayaran dan juga kelompok pedagang menganggap tempat ini adalah gudang harta.

Di hutan You'an ini, orang yang kuat tidak akan terkekang. Karena disini ada monster kuat dan bahan obat yang ajaib, hutan ini sering dijadikan tempat untuk dijarah, ada juga orang yang membawa partnernya, ketika sudah mendapat apa yang diinginkannya, dia akan segera membunuh partnernya. Ini benar-benar tempat yang sungguh mengerikan!

Di tempat ini, Ksatria yang kuat bisa bebas sesuka hati melakukan apapun! Orang lemah sama sekali tidak mempunyai hak apapun!

Oleh karena itu juga, Shi Yan juga sama sekali tidak berhati-hati, karena dia sama sekali tidak menyangka gadis yang ada di depannya ini akan membunuhnya hanya karena hal sepele seperti itu.

Shi Yan segera sadar!

Inti Energi di tubuhnya yang seharusnya lemah itu, entah sejak kapan mulai berkumpul di dadanya, tepatnya di area lukanya, lalu pelan-pelan melembabkan lukanya. Ketika Inti Energi itu menyentuh lukanya, Shi Yan dapat merasakan luka yang terasa sakit seperti terbakar itu pelan-pelan berkurang.

Shi Yan dapat mendengar ada suara langkah kaki yang menginjak tanah yang basah lalu segera bangkit dari tempatnya, dengan tenang memandang Mo Yanyu yang berjalan menuju ke arahnya. Shi Yan lalu bertanya: "Kamu ingin membunuhku?"

"Ternyata kamu belum mati." Alis mata Mo Yanyu mengerut, kemudian berhenti dua puluh lima meter dari tempat Shi Yan berada. Mo Yanyu dengan pandangan aneh melihat Shi Yan, kemudian berkata: "Di dalam tubuhmu ada Inti Energi yang sedang mengalir, ternyata kamu seorang Ksatria kecil, sepertinya tadi serangan aku terlalu ringan…."

Wajah Shi Yan terlihat serius, tanpa basa basi kemudian segera mengumpulkan tenaganya untuk menghadapi gadis yang ada di depannya. Dia tahu Mo Yanyu akan segera menyerangnya kembali.

Menghadapi situasi hidup dan mati, Shi Yan mengumpulkan energi dan menstabilkan pikirannya, menjadi tenang seperti akan melakukan tantangan olahraga ekstrim.

Shi Yan sepertinya sudah tidak lagi merasakan sakit di dadanya. Dia hanya merasakan Inti Energi lemah sedang bergerak di seluruh pembuluh darah yang ada di tubuhnya dan semakin lama semakin cepat. Detik selanjutnya, perasaan liar meledak dari dalam dirinya, kepalanya terasa berdengung dan hanya merasakan tiba-tiba dunia menjadi tenang.

"Deg deg!Deg Deg!"

Shi Yan dapat mendengar suara jantungnya sendiri, diikuti suara jantung yang semakin cepat, sel darah yang ada di tubuhnya seperti hidup sendiri! Pori-pori yang dialiri sel darah tersebut membuatnya sensitif terhadap sekelilingnya, dia bahkan bisa merasakan ketika angin meniup bulu di tubuhnya dan bulu lembut tersebut terasa bergetar….

Ada sebuah kekuatan yang aneh muncul di sebanyak tujuh ratus dua puluh lubang yang ada di dalam tubuhnya, lalu memasuki tulang dan ototnya, seperti ada listrik yang tak terhitung mengalir dengan cepat di dalam tubuhnya...

Setelah merasakan kedua matanya seperti tertusuk, Shi Yan tiba-tiba merasakan dunia berubah menjadi segar dan berwarna, berkat matanya, dia bahkan bisa melihat dengan jelas garis daun pisang yang jaraknya lima puluh meter dari tempatnya. Shi Yan memandangi gadis yang parasnya cantik namun bisa menyerangnya dengan sangat kejam. Dia dapat merasakan di tangannya yang putih terdapat aliran Inti Energi yang sedang mengalir dari denyut nadinya...

Situasi sama sekali tidak berubah, tetapi di mata Shi Yan, seluruh dunia ini terasa berbeda dari sebelumnya.

Shi Yan masih belum sepenuhnya merasakan perasaan yang ajaib ini, tiba-tiba dia menyadari dari tangan gadis yang ada di depannya itu Inti Energi bergerak mengalir, bertambah satu kali lipat lebih cepat!

Bulu di sekujur tubuh Shi Yan segera berdiri!

Tanpa banyak berpikir, Shi Yan sepertinya menyadari pijakan kaki kirinya seperti ada sebuah kekuatan besar yang keluar dari mata kakinya. Tubuh Shi Yan dengan cepat bergerak lurus tiga meter ke arah kanan.

Cahaya hijau yang berbentuk bulan sabit kembali lewat dari samping tubuhnya!

Cahaya hijau yang sangat kuat menyapu semua rintangan yang berada di bagian kirinya dengan jarak dua meter dari tubuhnya hingga lima puluh meter ke belakang, kekuatannya sungguh luar biasa dahsyat!

Shi Yan merasakan punggungnya penuh dengan keringat dingin, tetapi dia masih bisa merasakan dirinya sangat bersemangat.

Shi Yan tiba-tiba menyadari bahwa sedetik dalam pertarungan ini bisa menentukan hidup dan mati, membuatnya merasakan gejolak adrenalin yang luar biasa! -- Shi Yan menganggap pertarungan antara hidup dan mati ini menjadi salah satu olahraga ekstrim!

Di dunia asalnya, Shi Yan bisa menantang berbagai macam olahraga ekstrim, tetapi hukum,moral dan akalnya seperti sebuah penjara yang mengurungnya. Dia tidak bisa sesuka hati, tidak bisa bebas sepenuhnya, tidak bisa mengabaikan hukum dan juga moral.

Tetapi disini, dunia dimana orang kuat dijunjung tinggi, benar-benar apapun bisa dilakukan!

Shi Yan tiba-tiba merasakan, tempat ini benar-benar cocok dengannya! Mungkin tempat ini adalah surga miliknya!

  ...

"Apa!" Mo Yanyu tanpa sadar berteriak, dia sama sekali tidak menyangka Shi Yan bisa menghindar. Mo Yanyu sangat yakin serangan kali ini akan menghancurkan Shi Yan hingga tak tersisa, oleh karena itu dia sama sekali tidak memikirkan serangan selanjutnya.

Teriakan Mo Yanyu membangkitkan gairah Shi Yan hingga memuncak. Shi Yan segera sadar dari mimpi indahnya dan kembali ke kenyataan.

Tanpa ragu sedikitpun, Shi Yan seperti monyet liar dengan cepat melompat. Dia mengulurkan tangannya dan memegang tanaman menjalar dari pohon yang ada di depannya, lalu menggoyangkan tubuhnya ke arah dahan yang ada di depannya. Dia melepaskan tangannya, tubuhnya lalu melayang tinggi seperti kilat, kemudian dia menjulurkan tangannya untuk menggenggam tanaman menjalar pohon lainnya. Sambil memegang tanaman menjalar pohon itu dan melompat kedepan, dengan lompatan seperti itu Shi Yan kemudian mendekati Mo Yanyu.

Menggunakan tangan kosong untuk memanjat biasanya sering menggunakan tanaman menjalar yang ada diatas pohon, terhadap Shi Yan yang merupakan maniak olahraga ekstrim, menggunakan tanaman menjalar untuk bergerak maju sama seperti permainan anak-anak.

Shi Yan benar-benar terlihat seperti monyet liar, tubuhnya bergoyang tak menentu di tanaman menjalar pohon itu, perasaan sensitifnya bergerak, lalu melompat tanpa arah, tetapi semakin lama semakin dekat dengan Mo Yanyu.

Mo Yanyu mendengus dengan dingin, sayatan bulan sabit rubah hijau terbang ke setiap arah, membuat tanaman menjalar tempat Shi Yan bergantungan sebelumnya terputus satu demi satu, itu seperti ular panjang yang jatuh dari langit. Hanya saja, Shi Yan dapat menghindarinya berkali-kali dikarenakan dia berpindah ke tanaman menjalar lainnya lebih awal, dan itu membuat Mo Yanyu tidak bisa menyerangnya secara maksimal.

Saat ini Shi Yan merasakan hatinya seperti sebuah cermin yang jelas. Dia dapat merasakan dengan jelas kekuatan yang ada di tangan Mo Yanyu mulai bergejolak, lalu menghindar lebih awal, setiap kali pada saat yang tepat Shi Yan akan menghindar.

Shi Yan menyadari, air darah yang ada di kolam darah sudah mengubah dirinya. Tubuh yang seharusnya lemah ini, pada saat bergerak dengan kecepatan yang tinggi tidak hanya tidak membebaninya, bahkan membuat indera perasanya sensitif, hatinya bisa menyadari, bahkan tenaga dan kelenturan di tubuhnya sudah melewati tubuh aslinya yang sudah di latihnya selama sepuluh tahun!

Di tengah sayatan bulan sabit, membuat puluhan tanaman menjalar yang ada di belakang tubuhnya putus, setelah Inti Energi yang terkumpul keluar dari Mo Yanyu, dengan sia-sia terbuang.

Sekarang!

Shi Yan dengan cepat turun dari atas, seperti elang dengan kuat menerjang Mo Yanyu, dengan tepat menimpa tubuh Mo Yanyu pada saat Inti Energinya belum terkumpul.

  "Bang!" Mo Yanyu jatuh ke belakang.

Shi Yan berhadapan dengannya dan menahan tubuhnya. Tangan dan kakinya seperti gurita mencengkram tubuh Mo Yanyu yang lembut dan molek dengan erat. Payudaranya yang penuh dan berisi itu menempel di dada Shi Yan yang masih berdarah.

Shi Yan merasakan aroma manis darinya, seluruh tubuhnya dapat merasakan kenyamanan yang tidak bisa diungkapkan. Dalam hatinya memuji gadis ini benar-benar memiliki tubuh yang bagus, tidak seperti gadis yang ada di dunianya, payudara mereka terlihat berisi, tetapi nyatanya semua karena memakai busa di pakaian dalamnya. Setelah pakaian dalamnya dilepas baru sadar payudara mereka bahkan lebih datar dibandingkan dinding.

"Lepaskan aku." Ekspresi wajah Mo Yanyu penuh dengan kebencian dan jijik, tetapi sama sekali tidak meronta dengan keras, hanya berkata dengan keras: "Jika ingin mati dengan mudah, cepat lepaskan aku!"

"Gadis nakal!" Shi Yan tertawa dingin, "Hampir saja menghilangkan nyawaku, aku tidak akan semudah itu melepaskan dirimu!"

Ekspresi wajah Mo Yanyu berubah, belum sempat bereaksi, dia menyadari wajahnya yang masih bersih tak ternoda kemudian dicium dengan keras oleh orang brengsek yang ada di atas tubuhnya. Tangan orang brengsek ini juga tidak bisa diam, bahkan berani diam-diam meraba pantat indahnya kemudian dengan kasar meremasnya...

Mo Yanyu penuh dengan amarah. Kekuatan "Jiwa Ksatria" yang tersembunyi di tubuh kecilnya itu meledak.

Shi Yan yang sedang menikmati tubuh gadis itu dengan kurang ajar tiba-tiba merasakan dari seluruh tubuh gadis cantik itu muncul aliran listrik yang mengerikan. Tubuhnya seketika mati rasa, kaki dan tangannya tidak bertenaga, dia sama sekali tidak bisa mengeluarkan tenaga sedikitpun.

Mo Yanyu dengan kuat mendorong Shi Yan. Kedua bola matanya penuh dengan sorot mata dingin yang menusuk hingga ke dalam tulang, menatap beberapa saat ke Shi Yan yang wajahnya sedang menatap ke arah langit, lalu menggertakkan giginya dan berucap: "Jangan harap kamu bisa mati dengan mudah!"

Mo Yanyu kemudian dengan ekspresi wajah yang dingin menghempaskan tubuh Shi Yan yang seperti lumpur melewati semak belukar, lalu ia menatap ke arah tempat dimana suara yang berisik itu bergerak cepat.

  ...