Hadiah (16)

Gu Qingqing terkejut, ketika ia mau mundur, tangan Leng Sicheng yang di pinggangnya tiba-tiba naik dan berhenti di atas pundak, membuatnya tidak bisa bergerak. Satu tangan pria itu dengan lembut menyentuh wajahnya dari belakang, menahan kepalanya, sementara satu tangan pria itu memegang erat tangannya, membuatnya tidak bisa melawan. Dan pada waktu yang sama, ciuman di pipi itu perlahan bergeser sampai di bibir. Leng Sicheng menciumnya dengan lembut.

Padahal hanya sebuah sentuhan bibir saja, namun Gu Qingqing seperti kesetrum listrik, seluruh tubuhnya gemetar. Namun, mereka sekarang ada di ruang makan, apalagi sudah larut malam, dan besok masih harus masuk kerja.

"Sicheng." Gu Qingqing ingin mengatakan bahwa sekarang sudah larut malam dan harus istirahat. Namun ia tidak menyangka, Leng Sicheng malah menciumnya lagi, dan memojokkannya di meja untuk memperdalam ciuman.