Kekhawatiran Taozi

Tapi, Taozi tidak tahu kalau dirinya saat ini menjadi perhatian bagi sebagian anak-anak perempuan SMP itu. Namun, sekarang dia memiliki satu kekhawatiran, tapi dia tidak tahu dengan siapa dia harus membicarakan masalah ini.

Setelah memasuki kelas 6, satu persatu teman perempuan di kelasnya sudah memasuki masa pubertas. Entah itu postur tubuh atau fisik tubuhnya, semuanya dengan sedikit-sedikit mulai mengalami perubahan. Bahkan, sekelompok anak perempuan berkumpul dengan suara yang pelan untuk membicarakan topik ini.

Taozi memperhatikan mereka dengan sangat bingung, lalu mendorong tubuh Li Tingting yang ada di sebelahnya, "Kamu, 'yang itu' sudah datang?" tanyanya dengan suara pelan.

Li Tingting lalu mengangguk dengan wajahnya yang memerah, "Aku juga baru beberapa bulan ini baru datang. Kamu?" katanya.

Taozi menggeleng. Meskipun buku sains yang mereka pelajari saat ini baru menjelaskan tentang perubahan postur seorang perempuan. Tapi, itu benar-benar mengetesnya secara tidak langsung, meskipun itu hanya sebatas apa yang ada di buku.

Li Tingting termenung melihat Taozi. Dia pun berpikir, lalu menenangkan Taozi, "Mungkin karena kamu lebih muda setahun dari kita. Mungkin, tahun depan kamu akan mengalaminya," katanya.

Benarkah? tanya Taozi dalam hati.

Tapi, Taozi selalu merasa setelah dirinya memasuki kelas 6, mereka memandangnya sama seperti tatapan ketika melihat seorang anak kecil. Terutama tatapan Shen Mochen sehari-hari kepada dirinya. Kemudian dia pun berpikir, mungkinkah kalau dirinya sudah datang bulan, dia bukan lagi seorang anak kecil.

Bagi Taozi, waktu yang dia tunggu untuk kedatangan 'hal itu' telah berlalu dengan cepat di kelas 6. Dia melaksanakan ujian sekolahnya dengan sangat santai. Disamping itu, sangat susah bagi Taozi untuk mendapatkan nilai yang sempurna ketika Shen Mochen yang menjadi tutornya. 

Kalau Taozi lancar melewati ujiannya dan masuk ke sekolah yang sama dengan Shen Mochen. Ayahnya telah berjanji akan membawa kedua keluarga itu liburan ke Hainan untuk merayakan kelulusannya.

Taozi yang mendengar kabar ini sangat gembira. Dia yang sejak kecil hidup dan tumbuh di tepi sungai, sama sekali belum pernah melihat lautan luas. Karena itu, dia mengajak ibunya dan ibu mertuanya jalan-jalan untuk membeli baju renang. 

Shen Mochen tidak terlalu merespon apa-apa ketika mendengar kabar ini. Hanya saja dia teringat tahun lalu, untuk memperingati kelulusannya, mereka justru pindah rumah. Karena itu, hatinya sedikit was-was saat ini.

Di usia 14 tahun, postur tubuh Shen Mochen tumbuh dengan cepat. Suaranya pun juga tidak seperti seorang anak kecil lagi, suaranya bahkan mulai berubah menjadi lebih besar dari biasanya. Wajahnya yang bundar seperti anak-anak, kini berubah menjadi lebih dewasa. Sepasang alis yang indah, pandangannya pun lambat laun kini memiliki tatapan unik tersendiri untuk seorang remaja seperti dirinya.

Taozi mendongakkan kepalanya, dia melihat Shen Mochen yang berdiri di sebelahnya kini menjadi seorang remaja tampan. Hatinya seperti ada kegelisahan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan. Mengapa Shen Mochen sepertinya sudah dewasa, sedangkan diriku masih seperti anak kecil? batinya ketika melihat dirinya bahkan belum mencapai pundak Shen Mochen. 

Tiba-tiba Taozi teringat kalau teman-teman perempuan di kelasnya juga menunjukkan perubahan tinggi yang gila-gilaan. Tanpa disadari, dia telah tertinggal jauh dari Shen Mochen.

"Taozi," panggil Shen Mochen. 

Taozi yang melamun selama beberapa saat akhirnya tersadar ketika suara Shen Mochen menggema di telinganya. Shen Mochen berdiri tidak jauh dari tempatnya. Dia mengangkat alisnya sambil memperhatikan dirinya. Sejak kapan suara Shen Mochen berubah tidak lagi seperti yang biasanya aku dengar? batinnya kemudian.

Taozi dengan segera berlari ke arah Shen Mochen. Namun, disaat akan berbicara Shen Mochen langsung menarik dan menggandeng tangannya yang kecil gendut. "Lebih dekat lagi, jangan berpencar." Ucap Shen Mochen dengan dingin. Dia pun menurunkan kepalanya dan melihat Shen Mochen yang kini sedang menggenggam tangannya dengan erat...

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.