Kekhawatiran Taozi (2)

Taozi menurunkan kepalanya dan melihat Shen Mochen yang kini sedang menggenggam tangannya dengan erat. Kemudian dia berpikir bahwa sudah berapa lama dirinya tidak bergandengan dengan Shen Mochen saat pergi ke sekolah. Sepertinya sudah setahun ini. 

Kemudian, Taozi merasakan tangan Shen Mochen kini menjadi lebih padat, tidak selembut seperti saat dia masih kecil. Mengapa orang-orang disekitarku semua sudah dewasa, dan hanya aku yang belum ada perubahan? batinnya.

Shen Mochen menoleh dan melihat Taozi yang kembali melamun. Namun, dia hanya mengangkat alisnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dan dia justru semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Taozi. Lalu, mereka berjalan keluar dari arah pintu keluar bandara.

Kali ini mereka merencanakan liburannya sendiri tanpa grup wisata. Profesor Shen sebelumnya pernah mengunjungi Hainan untuk urusan pekerjaannya dan tinggal selama kurang lebih setengah bulan. Jadi, dia sudah hafal dengan kota Haikou dan Sanya. Karena itu, liburan mereka kali ini dia akan menjadi pemandu wisata mereka.

Hari pertama, mereka menggunakan pesawat untuk pergi ke Bandara Internasional Sanya Fenghuang. Setelah itu, mereka pergi ke tempat wisata yang terkenal di daerah Tianya Haijiao menggunakan bus. Karena hari mulai gelap, mereka akhirnya memutuskan untuk mencari hotel di sekitar sana dan istirahat. Setelah itu, mereka keluar untuk mencari makan malam.

Pagi hari di hari kedua, Taozi tampak masih tertidur pulas. Dia lalu merasa kalau selimutnya terbuka dan merasakan udara dingin dari AC masuk kedalam tubuhnya. Dia pun membuka matanya perlahan, namun dia hanya melihat ayahnya yang sedang memegang selimutnya. 

Dengan wajah yang percaya diri, ayah Taozi berbicara kepada Ibu Taozi, "Lihat tidak, cara seperti inilah yang paling benar untuk membangunkan anak. Kamu biasanya di rumah membangunkannya dengan lembut tidak ada gunanya lagi sekarang. Kamu mengoceh sampai setengah jam pun tidak akan membangunkan dia." Lalu, ibu Taozi hanya melengos saat melihatnya tanpa menjawab.

Taozi mengambil bantal yang ada di kepalanya, lalu menaruh di atas tubuhnya. Dia pun menutupi tubuhnya dari udara dingin AC dan kembali tidur. Ekspresi ayah Taozi yang awalnya terlihat percaya diri, seketika berubah menjadi sungkan. "Taozi, Taozi, sayang... Ayo bangun nak…" katanya kemudian yang mau tidak mau harus belajar dari keseharian istrinya. Yaitu membangunkan Taozi dengan suara yang lembut di samping telinganya.

"Hmm… Sepuluh menit lagi!" jawab Taozi dengan asal.

Di rumah biasanya, Ibu Taozi akan membangunkan Taozi 30 menit lebih awal. Dengan begitu dia bisa yakin kalau Taozi akan bangun tepat waktu dan tidak terlambat sekolah. Tapi hari ini mereka berada diluar, liburan pula. Perlu diketahui kalau tempat wisata tidaklah menunggu orang. Kalau mereka telat berangkat, tempat wisata itu akan penuh dengan orang. Dan hingga saat itu, mereka tidak akan bisa menikmati spot indah dari tempat wisata itu.

Ting tong ting tong. 

Suara bel dari luar berbunyi. Ibu Taozi pun kemudian pergi membuka pintu dan melihat keluarga Shen Mochen berdiri didepan pintu dengan pakaian yang sudah rapi.

"Ibu Taozi, kalian sudah siap apa belum?" tanya He Yue. 

Namun, tidak disangka kalau Ibu Taozi justru menggeleng, "Aku dan ayah Taozi sudah berusaha, tapi Taozi yang dari tadi sudah kita bangunkan tidak bangun sama sekali. Huh, aku juga lupa. Biasanya kalau dirumah, dia baru bangun setelah aku membangunkannya selama 30 menit. Aku berpikir kalau liburan tidak mungkin seperti ini," jawabnya dengan sungkan.

"Belum bangun?" tanya Shen Mochen yang seperti biasanya sambil menaikkan alisnya. Dia langsung berjalan masuk ke kamar mereka, dan langsung menangkap sosok perempuan yang sedang tidur sambil memeluk bantal sebagai penutup badannya. 

Shen Mochen pun berjalan hingga ke samping kasur Taozi. Dia membungkukkan badannya dan melihat perempuan itu dengan seksama. Masih dengan pipi bulat dan wajahnya yang putih, bulu matanya bergerak sedikit demi sedikit di tengah matanya yang tertutup. Bibir merah lembab itu juga terbuka sedikit. Taozi bahkan terlihat seperti sedang bermimpi indah saat ini...

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.