Taozi Malu

Taozi seketika menutupi wajahnya yang memerah dan langsung pergi.

Ketika jam pulang sekolah segera tiba, Taozi baru teringat. Kemarin sebelum mereka pulang sekolah, Pak Zhao meminta mereka untuk memberikan daftar siapa saja yang mengikuti kelas malam hari ini. Tapi, ayah dan ibunya saja tidak ada di rumah, lalu dia berpikir dan mendapat sebuah ide. Dia pun dengan segera pergi ke lantai kelas Shen Mochen.

Hari itu terasa berlalu dengan cepat. Seluruh murid kelas 8 yang berada di lantai itu pun dengan cepat juga mengetahui Taozi. Hari ini ketika Taozi menaiki tangga, beberapa orang terlihat tersenyum ketika melewati dirinya. Mereka lalu berbicara kepada teman di sebelahnya sambil menunjuk Taozi, "Cepat lihat, itu pacar Shen Mochen." katanya.

Taozi seketika merasa bebannya menjadi lebih berat. Sesampainya di pintu kelas 8B, dia yang belum berdiri secara sempurna tiba-tiba sudah ada anak yang berteriak di dalam kelas Shen Mochen dan berkata, "Shen Mochen, pacarmu datang mencarimu."

Saat itu Shen Mochen sedang menundukkan kepalanya karena sibuk mengerjakan tugas. Lalu, dia mengangkat kepalanya dan melihat keluar kelas setelah mendengar seseorang memanggilnya. "Ada apa?" tanyanya di tengah riuhnya kelas dan berjalan keluar dengan tenang.

"Wali kelas kami menyuruh kami, apakah mau untuk mendaftar kelas malam…" ucap Taozi. Dia tiba-tiba merasa sedikit menyesal telah berbicara dengan Shen Mochen, Kan dia bukan kepala keluarga, batinnya.

Namun, hanya 2 kata yang terlontar dari mulut dingin Shen Mochen, "Tidak perlu." katanya.

"Ha?" tanya Taozi dengan bingung.

"Aku tidak ikut, kamu juga tidak perlu ikut." jawab Shen Mochen dengan alis terangkat sambil menjelaskan kepada Taozi dengan nada bicara yang dingin.

"Memangnya boleh seperti itu ya…" tanya Taozi.

"Kalau misalkan kamu ikut, tidak ada orang yang datang menjemputmu." jawab Shen Mochen. Seusai menyelesaikan ucapannya, dia langsung kembali masuk ke dalam kelas.

Taozi terdiam di tempatnya dengan sedikit tersipu malu. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Shen Mochen akhirnya memutuskan untuk memberikan antar-jemput gratis.

※

Periode pertama dimulainya sekolah ini ternyata cepat berlalu. Murid-murid masih sibuk dengan tetap fokus ke pelajarannya. Di tengah sibuknya mereka belajar, gosip yang mengejutkan itu pun juga berangsur memudar.

Setelah beberapa bulan menginjak bangku SMP, tinggi badan Taozi juga mengalami perubahan yang pesat. Pipi yang awalnya tembam kini perlahan berubah menjadi lebih lancip. Mulut yang semerah ceri itu juga selalu menampilkan senyum manisnya. Sepasang bola mata hitam memancarkan tatapan magis yang membuat setiap orang melihatnya menjadi terpanah. Itulah Taozi, dia berubah menjadi sangat menarik sekarang.

Teman-teman laki-laki yang sekelas dengan Taozi pun juga menyadari perubahan yang terjadi padanya. Perlahan, banyak teman-teman yang menyukainya secara diam-diam. Ketika kelas olahraga, selalu saja ada murid yang membantunya membawa ini lah, atau membawa itu lah. Bahkan, ada murid yang setiap hari diam-diam meletakkan sebotol susu di lokernya.

Taozi merasa sangat aneh. Sepertinya ini tiba-tiba sekali, karena lokernya dipenuhi oleh banyak makanan. Tapi, Taozi sendiri pun tidak tahu siapa yang menaruhnya.

Zhao Xue ternyata seorang anak yang tidak tahu malu. Dia cengengesan ketika membantu Taozi membereskan barang-barangnya. Ternyata, perempuan ini mengambil beberapa makanan yang di dapat oleh Taozi. Menurutnya, makanan sebanyak ini akan mubazir jika dimakan oleh seorang. Apalagi, Taozi mendapatkan makanan ini secara cuma-cuma karena kecantikannya.

Hari ini ketika jam pulang sekolah, Shen Mochen masih berada di kelas karena sibuk mengerjakan tugasnya sembari menunggu Taozi. Hanya saja, ketika teman-teman yang berada di kelasnya satu persatu telah pulang, Taozi juga masih belum datang.

Shen Mochen mengernyitkan alisnya. Lalu, dia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Sebentar lagi sudah memasuki waktu pulang sekolah. Biasanya ketika ada guru yang masih menerangkan 1 pelajaran, Taozi pasti juga sudah datang...

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.