chapter 6

"Hah~mandi dipagi hari memang menyenangkan" ucap Xu yuran keluar dari kamar mandi sambil mengelap bagian wajah dan leher nya yang masih basah.

Saat Xu yuran hendak mengambil tas disekolah nya diatas lemari kecil yang ada disamping tempat tidurnya, dan bergegas pergi ke kelasnya.

"Hah, akhirnya dia pergi juga. Ucap Xu yuran dengan perasaanmu yang lega. ia tidak menyangkah jordan yang dingin dan berwibawa di luar itu ternyata tidak jauh beda dari sahabat nya itu.

Tidak heran mereka kelihatan begitu akrab. Ternyata, mereka memiliki ke anehan dan kegilaan yang sama.

Xu yuran pun hanya bisa menggelengkan kepala saat mengingat tingkah laku mereka.

"Apa yang harus kulakukan, jika nanti aku terjebak di antara mereka. batin Xu yuran sambil berlalu pergi ke kelasnya.

-********-

teeeert

Bel pelajaran terakhir di sekolah itu pun berbunyi, membuat seluruh siswa yang ada disekolah itu pun bergegas pulang ke asrama nya masing. Termasuk Xu yuran, gadis cantik itu pulang ke asrama nya dengan wajah kesal yang ditekuk lesu dan tidak bersemangat.

Bagaiman ia tidak kesal?! tadi pagi ia terlambat, dan lebih sialnya lagi ia terlambat di jam pelajaran pertama bu airy guru bahasa inggris. guru yang terkenal paling tegas dan berwibawa di sekolah sma tazuya itu dengan sesuka hatinya menghukum Xu yuran, hanya karena ia terlambat 3 menit,ingat 3 menit.

Dan karena itu ia harus dihukum berdiri seharian di luar kelas dan tidak mengikuti selama jam pelajaran bu airy.

Dan lebih kesal nya lagi jordan menatap dengen pandangan mengejek dan seolah berkata 'Kan sudah ku bilang bangun sayangku' dengan senyum aneh menjijikan itu.

"Cih menyebalkan!" dengus Xu yuran sambil menggerutu sepanjang jalan atas nasib sial nya jati ini.

-******-

Berbeda dengan Xu yuran, Jordan kini justru sedang senang karena berhasil membuat wanita yang ia sukai itu kini sedang menggerutu sepanjang jalan.

Bagi nya itu hukuman untuk wanita itu karena gadis itu telah mengabaikannya seharian, sungguh Gadis aneh yang merepotkan.

"Hei, kemana bocah itu?" tanya Adrew saat melihat tak ada satupun mahkluk di ruangan itu kecuali diri nya. Dan tak lama kemudian pertanyaan Adrew pun terjawab saat ia melihat jordan menghampiri dua orang itu.

"Huh.....ternyata memang tak ada kemungkinan untuk mu kembali seperti dulu lagi jordan.

-*********-

"Apa yang kau lakukan di sini, sayang?" tanya jordan sambil menarik pergelengan tangan Xu yuran untuk mendekat pada nya.

"Apa? Hei lepaskan aku brengsek!" teriak Xu yuran memaki jordan sambil mencoba melepaskan diri dari cengkraman pria itu.

"Lepaskan dia jordan" ucap martin dingin menatap jordan yang masih mencoba merangkul tubuh Xu yuran dengan mesra.

"Wah sih tuan muda chen berani menantang aku ya honey?" tanya jordan nada meremehkan.

"Cih menjijikkan! berhenti memanggil ku dengan sebutan aneh seperti itu!" teriak Xu yuran yang sudah mulai geram.

" Ah aku tak tau seorang jordan mau mengemis cinta pada seseorang dan yang lebih parah nya lagi orang itu adalah seorang wanita yang telah menolak cinta nya, apa kau tak malu dengan itu?" tanya martin meremehkan.

"Kelakuan mu itu juga tak kalah menjijikkan dariku! jadi kau tak usah merasa sok suci di depan ku! itu lebih menjijikkan" dengus jordan jengkel.

Martin pun hanya bisa terdiam menanggapi ucapan jordan, sementara Xu yuran hanya menatap dua orang itu dengan tatapan tak mengerti.

"Hah kalian berdua ini sungguh aneh aku tak mengerti!" dengus Xu yuran menyerah.

"Tapi yang jelas-"

"bugh"

"Aku lelah dan kau! berhenti sok akrab dengan ku bajingan" teriak Xu yuran setelah berhasil melepaskan diri dari cengkraman maut jordan.

"Ha..ha..ha.. kau hari ini benar- benar sanhat menarik sayang" ucap jordan sambil mengikuti Xu yuran dari belakang.

"Berhenti memanggilku seperti itu!" teriak Xu yuran sambil terus berjalan maju.

"Oii jordan!" teriak martin memanggil jordan, sebelum pria itu berjalan semakin jauh.

"Hmm?"

"Ku harap kau tak menyinggung soal itu lagi dihadapan nya! kau mengerti kan?" tanya martin dingin.

"Ah itu tergantung padamu Martin, kalau kau menjauhi nya aku tak akan pernah menyinggung soal itu lagi dihadapan nya" ucap jordan sambil berlalu.

"Kau-"

"Sudahlah, bagimu semua orang itu kan hanya mainan mu! jadi kau tak usah sok naif dihadapan ku"

"Ku beritahu kau, itu sungguh menjijikkan!" desis jordan dingin, sambil berjalan menjauhi martin.

Sementara itu martin hanya mampu terdiam mematung mendengarkan ucapan jordan.

"Memang bagiku semua orang itu adalah mainan tapi, bagiku kau bukan lah mainan jordan karena kau sahabat ku jordan, ucap martin sedih.

-********-

Pagi hari seperti biasa di Asrama semua berjalan normal. sama halnya dengan pagi sebelumnya tak ada yang berubah.

kecuali...

"Kembali kau jordan sialan!" teriak Xu yuran sambil terus berlari mengejar pria aneh itu. sedangkan yang dikejar dan diteriaki hanya memandang remeh gadis yang mengejarnya sambil terus berlari.

"Jordan! apa kau tuli hah?!" teriak Xu yuran semakin emosi.

"ku bilang-"

ucapan atau lebih tepatnya teriakan dari Xu yuran tiba-tiba berhenti. membuat jordan sedari tadi sibuk berlari, merasa heran karena suara berisik gadis yang sedari tadi mengejarnya tak terdengar lagi.

karena penasaran, jordan pun segera membalikkan badannya ke arah belakang. Melihat apa yang membuat wanita itu berhenti meneriaki dan mengejarnya. Tiba-tiba pupil mata jordan membesar melihat apa yang menyebabkan gadis itu berhenti.

Pria itu sedang membicarakan sesuatu dengan Xu yuran. Dan saat mereka berbicara, jordan melihat pipi Xu yuran merona merah. Marah? Tentu saja ia sangat marah.

Bagaimana tidak?! Jordan saja habis habisan untuk mencari perhatian Xu yuran, dan membuat gadis itu untuk melihatnya walau hanya sesaat.

Namun berbeda dengan pria itu.

Martin yang menurutnya menyebalkan itu dengan mudahnya bisa membuat seorang Xu yuran merona, hanya dengan berbicara dengannya! jordan saja yang sudah berjuang mati-matian untuk bisa akrab dengan Xu yuran, hanya di hadiahi sumpah serapah dan amukan gadis itu.

Berbeda dengan martin yang diperlakukan berbeda oleh Ran Ran. Wanita itu cenderung lebih ramah pada Martin.

Dan itu membuat jordan semakin kesal. Salah mu sendiri yang selalu mendekatinya seperti anak SD yang sedang jatuh cinta. Mengganggunya setiap waktu dengan hal yang tidak penting.

Jadi wajar saja Ran ran merasa jengkel dengan sikap kekanak- katakan mu itu jordan.

Dengan kesal Jordan segera berjalan menghampiri dua orang yang sedang asyik mengobrol itu. Dan dengan sekali tarikan ia menarik tangan Ran Ran menjauh dari pria tampan itu.

"Hei apa-apaan kau!" teriak Ran Ran marahvsaat jordan menarik tangannya paksa menjauh dari martin.

"Tidak baik berselingkuh di belakang kekasih mu sendiri Xu yuran" ucap jordan santai dengan nada menggodanya pada Ran ran seolah tak terjadi apa-apa.

"Aku bukan 'kekasih mu' Jordan" ucap Ran Ran dingin.

"Kau tidak cukup tuli untuk mendengarnya kan Jordan?" tanya Martin kali ini dengan nada dinginnya menimpali ucapan Ran Ran.

"Cih" dengus jordan menanggapi ucapan tak penting Martin.

"Ah baiklah sepertinya mood mu jadi tambah jelek ya melihat wajah datar pria itu" ucap jordan dengan nada prihatin yang di buat-buat.

"Apa?" tanya Ran Ran melihat sifat aneh jordan yang kumat lagi.

"Aku tahu sayang... kau sangat lelah aku akan membantu mu menjauh dari wajah datar itu" ucap jordan sepihak.

Dan tanpa di duga, jordan langsung menarik tangannya dan langsung pergi meninggalkan Si wajah datar itu sendirian. Menatap punggung dua orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

_*********_

"Hei lepaskan tangan aku sekarang juga jordan!" teriak Ran Ran marah karena kesabarannya sudah mulai habis. Jelas sajavia marah! Saat ini jordan tengah menarik tangannya! kalau saat ini dia menyukainya, hal itu bukan masalah baginya.

Tapi sekarang ini Xu Yuran membencinya. Dan hal ini sungguh memalukan mengingat setiap orang berpapasan dengan mereka berdua dengan tatapan aneh.

"Lepaskan tanganku sekarang juga jordan!" teriak Ran Ran semakin keras, dan kali ini tepat di depan telinga jordan itu.

"Baik-Baik aku akan melepaskan tangan mu asal kau berhenti berteriak!" ucap jordan.

Xu yuran pun hanya bisa diam mendengar perintah jordan yang tak bisa di bantah itu.

'Menyebalkan' batin Ran Ran kesal.

Dan setelah berjalan cukup lama akhirnya jordan melepaskan tangan Ran ran di taman yang terletak du belakang Asramanya.

"Kita Sampai" ucap jordan sambil melepaskan tangan Ran ran di tempat itu.

"Kenapa kau membawa ku ke sini?" tanya Ran Ran heran. Jordan pun hanya diam mendengar pertanyaan Xu yuran sambil duduk tenang di bangku putih yang ada di taman itu.

"Hei kau tuli ya?!" tanya Ran Ran mulai kesal.

"Ku bilang-"

"Aku lelah" ucap Jordan tiba-tiba memotong ucapan Ran Ran.

"Kau tau hidup itu sungguh tidak adil" ucap jordan sambil menerawang melihat langit biru yang terlihat begitu cerah siang itu.

"Disaat pertama kalinya kau merasakan perasaan ingin memiliki seseorang"

"Ingin menjadikan orang itu satu - satunya milikmu yang berharga"

"Ingin selalu bahagia bersamanya" ucap jordan sambil menatap langit dengan tatapan yang sulit diartikan. Ran Ran pun hanya bisa diam, dan terus mendengarkan ucapan pria itu.

"Cih kau tahu? awalnya perasaan itu terasa begitu menyenangkan"

"Begitu memabukkan sampai akhirnya kau melupakan satu hal yang lebih penting dari kebahagian itu.

"Kau tidak bisa terus mencintai bahkan memiliki seseorang yang tidak menyukai mu atau seseorang yang kau sukai tapi dia meninggalkan mu.

"Kau tahu ? Hal itu sangat menyakitkan bagimu sehingga membuat mu membenci dan membalas perbuatan padamu. Bahkan tidak akan bisa mempercayainya lagi atau mempercayai seseorang. ironis sekali bukan?" ucap jordan santai dengan senyuman pedih yang terkembang di wajahnya. Membuat siapa pun melihat pria itu sekarang akan bersedia menangis menggantikan senyum palsu yang ada di wajah pria itu saat ini.

"Kau pria bodoh!" ucap Xu yuran sambil menundukkan kepalanya.

"Yah aku tahu itu" ucap jordan santai seolah tanpa beban.

"Kau pikir kau bicara seperti itu aku akan simpati pada mu hah?!" teriak Xu aturan kesal.

"Aku-"

Ucapan jordan terpotong saat tiba-tiba Ran Ran memeluk pria itu. karena saat ini jordan sedang duduk maka hanya kepala pria itu lah yang ia peluk. Mata jordan membulat saat merasakan tangan lembut Ran Ran membelai kepalanya.

"Kau tahu? kau itu pria bodoh yang menyebalkan" Ucap Ran Ran.

"Hm" ucap Jordan sambil memejamkan matanya saat bersandar di ranting pepohonan itu.

"Kau melakukan semua itu kepada setiap wanita hanya untuk membalasnya saja,itu sama saja seperti dia. jika ingin membalasnya kau harus mencari wanita yang cantik dari dia.