"Jika kau begini terus, orang yang menyakitimu akan semakin merehkan mu, hah. Ku harus berubah dan membalas perbuatannya padamu.
"Itu bukan urusanmu, Ran Ran. ucap jordan penuh peringaiannya.
"Huh kau ini keras kepala. Sudahlah, tidak ada gunanya ngomong sama orang seperti mu. "Kau jangan mengganggu ku, jordan. ucap Ran Ran kesal sambil berlalu pergi meninggalkan nya di halaman belakang sekolah.
"Hei, kau mau kemana Ran Ran. teriak jordan memanggil Xu yuran.
Xu yu ran mendengar teriakan jordan memanggil namanya. Tapi dia tidak menanggapinya, ia hanya mengabaikan suara itu.
Xu yu ran terus berjalan menuju kelas dengan hati sangat kesal.
'Apa-Apaan! Dia sendiri cerita padaku, tapi ia tidak mau mendengar apa orang lain katakan padanya,Dasar playboy. batin Ran ran.
Dari arah kejauhan jordan hanya melihatnya pergi meninggalkan ia sendiri di belakang sekolah.
Sesudah Ran ran pergi , Ia pun kembali berbaring di atas bangku yang berada di belakang sekolah sambil melindungi langit.
'Apa dia bodoh? ia tidak menyadari bahwa aku Sungguh menyukainya, benar -benar gadis polos dan menarik. Meski dia tidak menyadarinya dan tidak mengerti, Aku akan liha. Apakah dia nanti akan menyadari bawa aku tulus menyukainya. "Batin jordan.
Trettt...
Bel masuk kelas pun berbunyi, pelajaran kedua pun dimulai.
Semua siswa yang ada di luar kelas itu pun bergegas masuk ke dalam kelas untuk mengikuti mata pelajaran yang selanjutnya.
Termasuk jordan, pria itu pun kini sedang berjalan menuju ke kelasnya.
Dan Tidak berapa lama sesudah semua siswa siswi masuk ke dalam kelas, zhang li yoga pun masuk ke dalam kelas. Seketika di dalam kelas pun hening. Tak seorang siswa pun yang berbicara. Maklumlah, pak yoga yang terkenal dengan ke disiplinannya.
"Selamat siang semua."
"Selamat siang pak.
"Baik, Kita mulai aja pelayaran kita untuk hari ini."
Guru itu pun menyuruh para siswa membuka buku panduan. Namun karena Xu yaran belum memiliki, akhirnya dia pun harus menyimak bersama-sama dengan Jordan. Dan selama dua jam dalam pelajaran Psikologi, suasana kelas itu pun menjadi hening.
Dengan menyimak pelajaran bersama Jordan, menghadirkan suasana yang canggung di antara Ran ran dan jordan.
-*****-
Selepas jam pelajaran sekolah berakhir. Semua siswa yang ada di dalam kelas pun keluar kelas untuk pulang ke Asramanya.
Dan Xu yuran pun pergi meninggalkan jordan sendirian tanpa sepata kata yang di ucapkan pada nya.
Jordan melihat Xu yuran pergi tanpa perdulikan dia, jordan pun geram dan kesal dan berlari mengejar xu yuran.
"Ran ran, berani sekali kau memgacuhkan aku. Apa kau marah padaku?"
"Kenapa aku harus marah padamu? semua yang kau lakukan tidak hubungannya denganku.
Seketika Jordan terdiam mendengar perkataan nya Xu yuran.
Dan tanpa perduli perkataan yang telah di katakan Ran Ran, ia pun mengikuti Xu yuran dari belakang.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Ran Ran sampai di kamar asramahnya.
"Hah, akhirnya sampai." desah Xu yuran.
Xu Yuran pun membuka pintu depan kamar, kemudian dia masuk ke dalam kamar.
Dan Jordan yang mengikutinya tadi, sengaja bersembunyi di belakang dinding, agar xu yuran tidak semakin kesal. Dari persembunyiannya, Jordan tidak sengaja melihat Ran ran membuka kamar asarmanya Martin.
'Apa yang dia lakukan di kamarnya martin? kenapa dia masuk ke kamar pria dingin itu? Aku harus menyelidikinya atu menanyakannya langsung padanya. Batin jordan ketika melihat Xu yu ran masuk ke kamar martin.
Tidak lama kemudian, sesudah Xu yuran masuk ke dalam kamarnya. Jordan pun keluar dari persembunyian, dan ia berjalan pergi ke kamarnya.
Begitu sampai di kamarnya, Jordan pun melangkah masuk ke dalam kamar. Dan ia pun melelahkan tas serta berbaring di tempat tidurnya.
'Huh, hari inu banyak sekali tugas yang diberikan oleh guru psikologi itu.
'Sebenarnya, apa yang mereka berdua sembunyikan dariku. Batin jordan saat teringat Xu yuran memasuki kamar Martin.
.
.
-**********-
Di kamarnya, XU yuran sedang mengerjakan tugas sekolahnya yang diberikan oleh guru psikologi.
"Hahh hari ini aku sangat sial, di hukum guru karena terlambat dan guru psikologi itu memberi tugas sebanyak ini.Semua ini karena jordan brengsek itu." desah Xu yuran sambil mengerjakan tugas sekolahnya.
Karena terlalu sibuk mengerjakan tugas sekolah, ia pun tidak menyadari bahwa hp nya berdering. Akhirnya tampa sengaja ia menjatuhkan pulpen dan hp nya.
"Ah, pulpen dan hp ku jatuh."
Xu yuran pun mengambil pulpen dan handphone nya, ia pun meletakkan pulpen serta hp itu.
Tidak berapa lama, sesudah meletakkan pulpen dan hp nya di atas meja. Hp nya pun berdering, Xu yuran mengambil hp dan menjawab telepon dari Miya.
"Halo...."
"Halo, Miya. Ada apa kau meenghubungiku?"
"Ran ran, kenapa kau tidak ada kabar seminggu ini? kenapa lama sekali menjawab telepon dariku?" Ran ran aku dan lizie merindukanmu."
"Maaf, seminggu ini aku banyak sekali tugas, jadi aku belum bisa menghubungi mu. Aku juga merindukan kalian."
"Ran ran, kau ada waktu nggak akhir pekan nanti."
"Ada, untuk akhir pekan nanti."
"Bagaimana kita bertemu di akhir pekan?"
"Baik, kita bertemu di akhir pekan."
"Oke, kita bertemu ditempat biasa. Oh ya, Ran Ran Apa kau sudah bertemu sama pria yang bersama kakak senior?" tanya Miya kerena penasaran mendengarkan ceritanya Xu Yuran.
"Aku belum bertemu dengannya, Miya. Aku tidak tau dia di kelas berapa, aku hanya dia seorang atlit, bahkan namanya saja aku tidak tau."
"Apa..? kau bahkan tidak tau mengenai tentang dia, Ran ran."
"Hmmm."
"Maukah, kau membantuku menanyakan hal ini pada kakak senior, Miya?"
"Kenapa kau tidak tanya sendiri, Ran ran?" lagian pula kakak senior menyukaimu." ucap Miya menolak permintaan Ran ran.
"Aku..Aku tidak berani untu menghubungi dan bertanya padanya."
"Hahh kau ini sangat polos, dan tidak ada kamajuan sama sekali. Baiklah, aku akn membantumu, nanti akan ku tanyaka padanya."
"Terimakasih, Miya. Kau memang sahabat terbaik."
"Hmmm."
"Ran ran, aku lupa ada janji sama lizie mau pergi ke toko buku.
Aku tutup dulu teleponnya, nanti akan aku telepon kembali."
"Oke, sampai bertemu di akhir pekan."
"Oke."
Miya mematikan teleponnya, dan ia bergegas pergi menjemput Lezie dirumahnya.
Dan Miya pun melangkah keluar rumah, ia menaiki mobil berwarna putih. Kemudian, berwarna putih melaju pergi kerumah Lezie.
"Nona, kita mau kemana?"
"Antar saya kerumah lezie, setelah itu kita ke tokoh buku."
"Baik."
mobil berwarna putih tu pun melaju kencang mengarah ke rumah lezie dengan kecpatan stantdar.
Tidak berapa kemudian, Mobil berwarna putih itu pun sampai di halaman depan Rumah Lezie.
sopir pun menghentika mobil berwarna putih itu. Miya pun membuka pintu, melangkah keluar mobil menuju ke rumah lezie.
Sesudah sampai di rumah lezie, Ia pun menekan bel.
"Ding Dong..."
"Siapa?" tanya mamanya lezie.
"Saya, Miya tante."
"Sebentar."
Mamanya lezie pun membuka,kan pintu.
"Miya, silakan masuk."
"Baik."
Miya dan mama lezie pun masuk ke dalam rumah, kemudian mereka pun duduk di ruang tamu.
"Bagaimana kabar ayah dan ibumu, Miya?"
"Ayah dan ibu baik-baik saja, tante ada Lezie nya nggak."
"Syukurlah, jika baik-baik saja, Lezie sedang belajar dikamarnya."
"Kau tunggu sebentar, Tante panggilkan dia dulu dikamar."
Mama lezie berlalu pergi ke kamar putrinya.
Begitu sampai di kamar, ia pun mengetuk pintu kamar lezie.
"Tok...tok lezie.. lezie, buka pintunya ada Miya menunggu di ruang tamu.
"Ya, ma nanti aku akan turun ke bawah."
"Cepatlah, lezie. Kita sudah lama menunggu di bawah."
"Baiklah, ma."
Lezie pun membuka pintu kamarnya.
"Ma, beneran Miya menungguku di ruang tamu."
"Ya, dia sudah lama menunggumu."
"Baiklah, aku akan turun ke bawah untuk menemuinya.
Lezie pun bergegas berjalan pergi turun ke bawah untuk bertemu Miya di ruang tamu.
"Hei, Miya. Maaf sudah menunggu lama, aku sedang mengerjakan tugas sekolah.
"Tidak Apa-apa, kok."ucap lezie serambi tersenyum.
Lima menit kemudian, mama lezie pun datang meletakkan minuman di atas meja.
"Terimakasih, tante."
Mama Lezie pun tersenyum.
"Lezie, ayo kita pergi ke tokoh buku."
"Oke."
Miya dan lezie pun bergegas pergi ke tokoh buku, dan berpamitan pada mamanya.
Mereka pun melangkah keluar rumah, kemudian naik ke dalam mobil putih yang terpakir di halaman depan rumah. Dan mobil berwarna putih itu melaju pergi menuju ke tokoh buku.