Marah marah ke kak Andien

Caca dan Drian sudah sampai di Belanda, lebih tepatnya di Mansion Kak andine dan suaminya. kepala Caca sangat pusing dan dan tubuhnya terasa tidak enak, semua ini karena rasa takutnya terhadap Ramel yang mulai mencurigai dirinya. Drian yang sejak tadi berada di samping Caca hanya bisa mengelus pelan pundak Caca agar lebih tenang.

"Dimana kakakku?". Tanya Caca saat sudah sampai di depan pintu Mansion kepada pengawal kakaknya.

"Nyonya andine ada di ruang bermain bersama Nona kecil". Kata pengawal itu.

Caca langsung masuk dengan langkah cepatnya, mencari kakaknya dan melihat kakaknya sedang tertawa bersama anak perempuan.

"Kak, kau yang melakukan ini semua kan?". Tanya Caca tanpa basa basi lagi, andine yang melihat kedatangan adiknya hanya bisa melirik sebentar lalu memanggil Maid, menyuruh Maid itu membawa anak perempuannya dan mereka berlalu pergi.

andine berjalan perlahan ke arah adiknya yang terlihat pucat dan keringat dingin berada di pelipisnya.