Malam yang dingin dengan disertai rintikan hujan kecil yang mengenai kota, semua orang berlindung untuk menghindari dari sang monster malam. Seakan merasakan bahaya yang sangat tinggi akan menimpanya para penduduk di kota ini berlindung di balik terangnya cahaya lampu, terangnya cahaya lampu membuat semua phantom itu menghindar dan menjauh dari benda itu. Malam semakin larut dan hujan semakin deras lalu jam di tengah kota menunjukan bahwa sekarang sudah jam 3 malm, aku kembali ke apartemenku untuk beristirahat setelah patroli malam selama 7 jam dengan membeli bahan makanan untuk sarapan pagi nanti.
Kembali setelah membeli bahan sarapan pagi aku berjalan mencoba melewati jalanan yang sepi untuk mengakhiri patroli hari ini, namun saat aku kembali aku mendengar suara teriakan dari salah satu rumah disana. Sontak kaget akan hal yang aku dengar aku mendekat kerumah itu dan mencari sumber teriakan itu berasal, aku mengelilingi rumah itu namun nampak dari luar bahwa kondisi rumah itu baik-baik saja dan berniat untuk mengecek rumah itu dari depan saja. Aku memencet bel rumah tersebut dengan menutup muka agar identitasku tidak terungkap, setelah itu pemilik rumah itu keluar dan aku menanyakan hal atas teriakan tadi kepadanya. Pemilik rumah itu berkata bahwa itu teriakan dari putrinya yang menginjak kecoa saat akan ke wc tadi dan ibunya sekarang sedang menenangkannya, aku merasa lega karena teriakan itu mengagetkanku saat pulang dari patroli dan aku mengatakan bahwa aku dari pasukan pemburu phantom yang sedang berpatroli di daerah sini. Penghuni rumah itu menyuruhku masuk karena senang bahwa daerahnya sedang dijaga oleh pasukan pemburu phantom, tapi aku menolaknya karena bergegas untuk pulang karena hari yang akan pagi dan semua orang tidur.
Sesampainya partemenku dengan kondisi yang tidak ada orang didalamnya dan perasaan lelah berada di dalam tubuhku karena 7 jam berpatroli akupun langsung tergeletak di kasur dan menutup mataku untuk tidur, dengan hawa yang mengenakkan semua tubuhku aku tertidur dengan lelapnya dengan dan mataku yang setengah tidak sadar melihat Hana yang pulang dari patrolinya. Jam 9 pagi dengan jam yang membangunkanku aku terbangun dengan tubuh yang masih lelah karena hari yang melelahkan kemarin, aku terbangun namun pagi ini aku tidak melihat dia sama sekali karena mungkin dia sedang berada di markas.
Aku memasak sarapan pagi dengan bahan yang aku beli malam tadi dan memakannya sendirian yang ditemani televisi, dan saat aku menonton televisi tersebut ternyata memberiktakan tentang phantom jenis baru yang berukuran kecil yang menempel di dalam serangga berukuran kecil lalu setelh berdekatan dengan manusia phantom itu akan melompat ke tubuh manusia dan menempel di tubuh manusia dengan memakan tubuh manusia sedikit demi sedikit untuk hidup. Setelah mendengar tentang berita tadi aku terkejut sontak dengan kejadian malam tadi yang dimana seorang dari rumah itu telah menginjak serangga kecil, aku bergegas ke markas untuk melaporkan hal tersebut dan tempat dimana hal itu bisa terjadi.
Sesampainya di markas ternyata semua anggota telah berkumpul dan Glen yang sedari tadi menghubungiku dan karena aku berlari saat ke markas aku tidak mendengar ponselku berbunyi, aku meminta maaf atas keterlambatanku dan ketua memintaku untuk menerima kendaraan dari markas untuk sampai lebih cepat kesini. Semua anggota berbaris dan ketua melaporkan atas kasus yang terjadi sekarang namun semua ilmuan masih belum tau cara memberantas phantom itu, dan aku melapor atas hal yang terjadi semalam lalu aku menunjukkan tempat dimana kejadian itu terjadi.
Ketua menyuruhku untuk mengawasi tempat kejadian itu untuk bukti bahwa phantom tersebut telah sampai di daerah itu atau tidak, aku mendapatkan tugas itu dari ketua langsung menuju ke sana untuk mengawasi hal yang kemarin terjadi. Aku mengawasinya dari depan rumah namun tidak ada tanda-tanda munculnya kecurigaan di rumah itu, namun saat aku akan kembali ke rumah dan meutuskan untuk mengawasinya saat malam hari saja si pemilik rumah itu keluar. Ibu dari pemilik rumah itu keluar dengan menunjukan wajah yang gelisah akan hal terjadi padanya, aku yang mencurigai hal itu mendekatinya dengan bertanya tentang kondisinya. Ibu itu meminta tolong bahwa putrinya pingsan saat sehabis dari kamar tadi dan benda hitam keluar dari kakinya.
Mendengar hal itu aku membawanya untuk di bawa ke rumah sakit dan melaporkan hal ini kepada ketua, aku membawanya dan gadis ini dengan kondisi yang menngenaskan seakan benda hitam yang ada di kakinya sedang menyedot semua kehidupan darinya. Sesampainya di rumah sakit ketua beserta kelompokku sampai dan melihat kejadian ini dan bingung bagaimana harus menyembuhkannya dan menyimpulkan bahwa itu phantom jenis baru yang sedang menyerang kota ini, namun aku masih bingung tentang kejadian ini dan kenapa phantom itu bisa menyerang manusia saat siang hari.
Akau bertanya kepada ketua apakah hal ini sudah menyebar di penjuru kota ataukah hanya kejadian ini saja, ketua menjawab bahwa hal ini sudah menyebar di semua kota di selatan dan akan terus menyebar sampai ke kota ini. Aku berpikir hal ini akan sangat sulit untuk ditangani namun saat aku membawanya kerumah sakit tadi seakan bahwa phantom itu menggeliat saat terkena mata hari, aku menunjukan hal itu kepada ketua dan reaksi semua kelompokku seakan terkejut namun apakah hal itu akan berhasil untuk menyingkirkan phantom itu pergi.
Ketua memberitahukan hal itu kepada dokter di situ dan membuat agar pemcabutan phantom itu harus dilakukan di bawah sinar matahari, dokter membawanya ke atap karena sinar matahari banyak ada di sana dan semua alat operasi sudah di persiapkan. Sesua perkataan setelah sampai di atap dan sinar matahari terpancar jelas disana phantom itu menggeliat dan seakan ingin melepas dari tubuh anak itu, gadis itu tiba-tiba teriak kesakitan dan semua anggota kelompokku mengelilingi gadis itu. Dokter masih dalam kondisi was-was karena kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Seketika phantom itu membesar dan terdapat cahaya di dalam tubuh phantom itu seakan dilindungi oleh tubuhnya yang seperti slime penuh lendir, phantom itu melepas dari tubuh gadis itu dan menuju ke bayangan di dekat dinding untuk melindungi dirinya. Namun saat itu Raise menembakinya dengan pelurunya namun yang terjadi malah phantom itu terjun dari tebing untuk melindungi dirinya dari sinar matahari, dan kesalahan yang aku perbuat yaitu tidak membekukannya sebelum dia terjun. Phantom itu menjauh dengan bentuknya yang besar namun ketua menyuruh Raise untuk menembak bagian yang bercahaya itu, Raise dengan salah satu senjata favorit miliknya yaitu KZL-3311 senapan dengan kecepatan cahaya yang mampu membunuh lawan hingga jarak 1km. Raise menodongkan senapannya dan bersiap untuk menembak dengan mengkonsentrasikan dirinya, dan saat sudah terkonsentrasi dia berkata
"KONSENTRASI JURUS KE DUA PENEMBAK TAK BERGERAK"
Peluru keluar dari senapannya dan peluru menuju sangat cepat menuju ke phantom itu, terkena cahaya dari peluru Raise cahaya phantom itu pecah dan seketika phantom itu mati dan aku baru melihat tembakan dari senapan milik Raise itu.
Semua kembali normal dan dokter tau akan obat dari gejala phantom itu lalu gadis itu sadar dan eku tidak sengaja memperlihatkan wajahku yang tanpa menutupnya sama sekali, aku berburu untuk kembali ke rumah dan semua gejala akan phantom itu telah selesai. Semua orang di kota itu diberitahu untuk membersihkan rumah mereka dan mengkindari akan serangga kecil yang ada di dalam rumah, setelah pemberitahuan itu semua rumah sakit sudah tau akan obat dari hal itu. Aku masih ditugaskan untuk berpatroli seminggu sekali dan masih mencurigai tentang semua phantom di dunia ini, apakah phantom masih banyak jenis baru dan apakah phantom itu masih banyak yang tidak di ketahui oleh manusia. Semua itu tidak ada jawabannya.