Aku terbangun dan berada di sebuat arena dengan penonton hanya kedua orang tuaku dan Mai dalam kondisi terikat, aku mencari kelompokku namun tidak ada dan hanya terdapat bangku penonton yang kotor ada di sekelilingku. Raja itupun datang dan berkata kepadaku
"Selamat datang di ERQUI ARENA dimana arena ini akan menentukan hidup dan matimu, dan untuk kau agar tetap hidup kau harus membunuh lawanmu"
Aku tidak tahu apa yang dia katakan dan aku hanya ingin menyelamatkan mereka dan segera kembali pulang, tubuhku terasa lemas dan tali di setiap pergelanganku terlepas.
"Dan lawanmu adalah…..AKU"
aku harus melawan raja itu untuk bisa menyelamatkan mereka namun bagaimana cara aku bisa mengalahkan kekuatan yang sebesar ini, pertandingan dimulai dan penentuan hidup dan mati sudah terjadi. Aku meluncurkan setiap teknik milikku namun gerakannya sangat cepat dan setiap dia melangkan dia melelehkan setiap ice yang aku lontarkan, aku tidak tahu lagi bagaimana cara mengalahkannya namun aku mengeluarkan jurus ke tiga milikku
"TEKNIK HENING KETIGA PEMBEKUAN TAK BERNYAWA"
Dia membeku namun ice yang membekukannya memecah dan kemarahannya keluar, dia melontarkan serangan kepadaku dan membuat aku terluka sangat parah.
Aku mencoba berdiri dengan luka yang cukup serius, namun saat aku berdiri hal yang tidak di duga-duga terjadi. Dia membicarakan tentang masa laluku dengan teriakan, dia membicarakan tentang hari terburukku. Dimana aku selalu dikasari dan dicaci maki, dia membicarakan tentang sisaanku dimasa kecil. Dan kisah yang tidak aku ingin ingat-ingat lagi dia ungkit, kisah dimana aku terluka cukup parah akan pukulan itu. Yaitu tepatnya saat tanggal 24 januari, waktu itu aku masih kecil dan baru berusia 7 tahun lalu karena sebuah hal dimana aku tidak sengaja membuang koran yang tergeletak dilantai karena menurutku itu adalah sampai aku di marahi habis-habisan dan dipukuli oleh mereka berdua. Korang pagi yang belum sempat dibaca aku tidak sengaja membuangnya dan sampai-sampai kepalaku mengeluarkan darah karena dipukul dengan sapu oleh ayahku, sejak saat itu kepalaku terasa sangat sakit dan tubuhku terasa sangat lemah. Aku pingsan saat di sekolah dan dibawa kerumah sakit, kedua orang tuaku tidak menjengukku sama sekali dan hanya kakekkulah yang mau datang menghampiriku. Lalu saat aku pulang semua barang dirumahku tidak ada, mereka pergi entah kemana meninggalkanku dan sampai aku besar aku tidak melihatnya namun saat aku melihatnya kembali mereka memancarkan senyuman mereka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.
Kedua orang tuaku yang mendengar itu menangis tanpa mengeluarkan satu katapun dan raja itu masih tertawa kepadaku karena kisah menyedihkan yang dimiliki olehku, aku masih bisa bangkit untuk menyerangnya namun tubuhku tidak bisa bergerak cepat.
"BANGUNLAH KEI….BANGUNLAH DAN TOLONG AKU…..AKU AKAN SELALU DISISIMU SAAT KAU SENDIRIAN APA KAU LUPA"
Kata-kata dari Mai yang mengingatkanku akan hal yang dia sering katakan dulu bahwa dia akan selalu bersamaku saat aku sendirian dan memanglah itu kenyataannya, disaat aku sendirian dan menangis dia selalu di dekatku bagaikan seorang malaikat dengan kehangatan dari pelukannya.
Hal itu membuatku bangkit dan berlari menuju kearah raja itu dan menyerangnya namun semua berakhir, raja itu memotong kedua tanganku dengan cepatnya sampai-sampai rasa sakit itu tidak terasa.
"Lambat. itulah kata yang cocok untukmu KEI"
Kedua tanganku yang sudah terpotong dan teriakan dari Mai yang melihatku dalam kondisi seperti ini membuatku tidak bisa menyadarkan diri lagi. Aku menutup mataku dan saat itulah aku terbangun ke dalam mimpiku kembali, aku bertemu dengannya kembali dengan sosok yang masih bercahaya. Aku bertanya tentangnya dan siapa dirinya namun dia tidak membalas, dia hanya berkata
"Apakah kau ingin hidup dan menyelamatkan semua orang"
Sebuah kata yang mengandung unsur kebaikan di dalamnya yang membuat mulutku bergerak sendiri
"Ya aku ingin"
Lalu saat aku berkata demikian dia memunculkan mulutnya dan tersenyum kepadaku. Dia pergi lagi dengan berkata "TERIMA KASIH DAN SELAMAT JALAN" kata yang terulang kembali dan setelah itu dia pergi begitu saja meninggalkanku.
Aku terbangun dan tanganku beregenerasi sangatlah cepat seakan kekuatanku bukan hanyalah satu melainkan dua, raja itu kaget setelah melihat kembali kekuatan keduaku dan langsung menyerangku begitu saja. Serangan demi serangan kami luncurkan dan juga teknik demi teknik kami munculkan namun hasil ini seperti seri dan tidak ada pemenang , tapi aku belum memunculkannya. Dia sangat berkata besar akan kemampuan miliknya dan menyuruhku untuk mengeluarkan kartu as milikku, aku ingin sekali memunculkannya tapi apakah aku bisa mengendalikannya. Itulah pikirku namun dia itu mengarahkan semua phantom untuk memakan kedua orang tuaku dan Mai, aku tidak bisa membiarkannya dan terpaksa mengeluarkannya.
"TEKNIK HENING KE 98 KEKUATAN TAK TERBATAS"
Kekuatan itu mengalir ditubuhku dan sangatlah kuat merubah mata sebelah kirikuku menjadi ungu bercahaya dan juga tangan kananku berubah menjadi tangan ice yang keras, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya namun aura dalam tubuhku kini berbeda. Dia menatapku seakan aku adalah hasil karya yang sangat bagus namun kini akan aku akhiri hidupnya, dia menyerangku kembali namun kecepatanku kini melebihi kedipan matanya .
Saat itulah aku memotong kedua tangan miliknya seperti yang dia lakukan kepadaku, dia kaget akan hal yang aku perbuat dan kami kembali ke gudang tersebut karena ilusi itu sudah dihancurkan. Aku bertemu semua kelompokku dan mereka kaget akan perubahanku, Mai dan kedua orang tuaku dibawa kerumah sakit oleh Glen dan Mai berkata kepadaku sebelum pergi
"Kei berjanjilah bahwa kau akan kembali"
"Ya..aku berjanji"
Pertarungan ini masih belum berakhir karena raja yang sudah aku putong tangnnya kini mengganti tangannya sepeeti sebuat tentakel gurita yang menjijikan, tentakel itu menyerang kami dengan kuatnya namun di tahan oleh benteng ketua.
"Aku yang akan mengakhiri ini dengan kekuatanku"
Itulah yang aku katakan kepada ketua dan kecepatan kami hampir seimbang dan tidak bisa dilihat oleh mata mereka. Tangan kirinya berhasil aku potong kembali, namun dia berhasil menangkapku dan memegang erat leherku sampai aku tidak bisa bernafas. Genggaman yang cukup kuat dan aku tidak bisa melepaskannya, tapi aku akan membekukannya.
"TEKNIK DARAH KE TIGA PEMBEKUAN TAK BERNYAWA"
Raja itu beku seketika dan setelah itu ketua memukulnya dengan sangat keras sampai dia hancur tak bisa kembali. Setelah itu pagi datang dan tangan dan kekuatanku kembali normal lalu semua menanyakan tentang apa tadi yang ada di tangan kananku, aku tidak bisa menjawabnya dan hanya berkata bahwa itu adalah kekuatanku. Hari yang cerah datang dan aku disuruh untuk datang kemarkas saat siang nanti, aku tidak bisa menolaknya karena ini permintaan langsung dari kepala pelindung. Namun yang terjadi saat aku datang adalah aku di berikan penghargaan atas kerja kerasnya membunuh salah satu dari lima raja phantom dan kini aku hanya di tugaskan dalam misi yang berat saja, misi yang berat adalah misi untuk pada pelindung legendaris dan aku sekarang namaku masuk dalam jurnal itu.
Setelah Mai keluar dari rumah sakit aku menjenguknya kerumahnya untuk menanyai kesehatannya dan saat aku masuk kerumahnya hal aneh terjadi padanya, karena tiba-tiba saja saat aku masuk dia langsung memelukku tanpa sebab dan berkata "TERIMA KASIH" aku mengerti yang dia ucapkan dan memintanya untuk melepaskan pekukannya namun dia tidak mau dan memintaku begini untuk saat ini saja. Diriku merasa malu namun ini tidak bisa kuhindari karena tidak ada alasan lain.
Semua hal yang di takuti oleh banyak orang dan semua kejahatan yang ada di kota ini akan kami musnahkan. Karena kami bukanlah orang biasa melainkan orang dengan kemampuan ROH yang berkontrak dengan manusia. Untuk keempat raja phantom aku masih menunggu kalian untuk aku musnahkan dan akan aku jaga takdir semua orang.
~FINE VOLUME 1~
CONTACT: priskalollicat@gmail.com
fb: ALIF DKZ
WA: 085700155020