Hari Rabu pagi,,,
Rasti mendapat chat dari seseorang,
085xxxxxxxxx : Ras aku udah ada didepan rumahmu, cepatlah keluar. By: Arya
Melihat wa Arya, Rasti langsung gerak cepat untuk mempersiapkan dirinya,
"Aduh si Arya pakai acara jemput lagi," Rasti
Saat Rasti sampai di luar, Rasti melihat Arya sedang duduk di atas motornya,
"Arya," Rasti
"Kamu dateng juga," Arya
"Kamu kenapa gak bilang mau jemput, aku gercep gara gara liat wa kamu," Rasti
"Sorry, aku baru dapat nomormu tadi jam 4," Arya
"Jam 4?" Rasti
"Aku teleponin Warani, akhirnya dijawab juga pas jam 4 tadi, langsung dikirimin deh nomormu. Tapi kenapa foto profilmu ada foto seleb korea?" Arya
"Karena aku menyukai mereka, V BTS kan most handsome in the world no. 1, dan Chanyeol EXO kan tinggi, aku suka sama cowok tinggi," Rasti
"Aku ganteng dan aku juga tinggi, tinggiku 180 cm, hampir setingkat rapper exo itu, berarti aku termasuk cowok idealmu dong," Arya
"Ngak juga tuh, cowok yang kumau jika cowok itu bisa membuat Papaku senang, jika ada cowok yang seperti itu maka aku akan jadi FG gilanya," Rasti
"Oh, benarkah?" Arya
"Iya, sudahlah kenapa kita jadi mengobrol, ayo kita pergi sekolah," Rasti
"Iya ayo," Arya
Rasti dan Arya pun pergi,
><
Sampai di sekolah, pintu kelas Rasti masih saja belum terbuka,
"Kita terlalu subuh dateng," Arya
"Subuh nenekmu, sekarang udah jam 7.03," Rasti
"Kita kekantin dulu yuck," Arya
"Aku udah sarapan," Rasti
"Ya kamu beli apa gitu, aku lapar nih," Arya
"Ahhh baiklah," Rasti
Mereka berdua pergi kekantin, saat sampai dikantin,
"Bu, belanja," ujar Rasti dengan ria
"Baru datang Ras," Ibu Kantin
"Iya Bu. Arya kamu jadi beli nasi," Rasti
"Aku beli roti aja, lagian hanya untuk sarapan saja," Arya
"Eh ada murid baru ya?" Ibu kantin
"Iya Bu, ini namanya Arya, baru masuk dari kemarin," Rasti
"Oh. Kamu pindahan darimana Ar?" Ibu Kantin
"Dari sekolah di Jakarta Bu, dan saya tinggal di Ubud sekarang,"
"Kamu udah selesai belanja Ar?" Rasti
"Udah," Arya
Arya membayar yang ia beli,
"Udah, ayo ke kelas," Arya
"Ayo," Rasti
Rasti dan Arya pergi, sampai di kelas,
"Darimana kamu Ras?" Yanti
"Dari kantin," Rasti
"Kamu udah bikin pr kimia," Juni
"Belum, emang ada pr?" Rasti
"Ada, banyak lagi," Juni
"Maza? Ya ampun, Bu Adri pasti murka kalo gak ngerjain pr," Rasti
Rasti kembali ke tempat duduk,
"Aduh gimana nih, pr belum selesai," Rasti
"Pr apa?" Tanya Arya setelah menelan rotinya,
"Kimia," Rasti
"Coba liat soalnya," Arya
Rasti memberikan buku Kimia nya, Arya mengerjakannya tanpa ragu,
"Nih selesai, ini mudah sekali, waktu kelas 10 udah diajarin," Arya
"Ini susah tau," Rasti
"Kamu mau taruhan, kalau ini benar semua kamu harus cium aku ya," Arya
"Ih apaan sih," Rasti
"Ya udah percaya aja sih," Arya
Rasti cemberut.
><
Jam pertama pada hari itu adalah Olahraga, semua murid XI MIPA 3 sudah siap dilapangan dengan menggunakan baju olga, saat guru Olga yang bernama Pak Mujang datang,
"Selamat pagi," Pak Mujang
"Pagi Pak," jawab serentak semuanya
Pak Mujang melihat Arya yang berbaju lain warna dari
"Kamu anak pindahan itu ya?" Tanya Pak Mujang
"Iya Pak, nama saya Arya," jawab Arya
"Selamat datang di sekolah ini ya, semoga kamu betah disini," Pak Mujang
"Iya Pak," Arya
"Baiklah kita mulai sekarang. Hari ini kita akan belajar tentang materi minggu lalu yaitu basket, dan sesuai janji kemarin, sekarang kita penilaian. Arya kamu sudah belajar tentang basket," Pak Mujang
"Sudah Pak, disekolah saya yang dulu sudah penilaian Pak," Arya
"Baguslah, kita tidak perlu mengulang pelajarannya, sekarang kita mulai saja," Pak Mujang
Pak Mujang membagi kelompok, dan kelompok 1 yang berisi Arya, Kecit, Putra, Andi, dan Wahyu melawan kelompok 2 yang berisi Arick, Nano, Eris, Adi, dan Hendra. Dan kelompok 1 lah yang menang, dan mereka dinilai oleh guru.
><
Selesai penilaian dan berganti baju, anak anak kelas XI MIPA3 diperbolehkan untuk istirahat sebentar, anak perempuan memilih untuk membeli es krim di luar sekolah, saat mereka kembali,
"Kalian darimana saja?" Tanya Putra
"Beli es krim," Reni
"Bahhh kok ngak ngajak ngajak, baru mau beli es poci," Putra
"Ini," Rasti
Rasti memberikan es itu ke Putra,
"Aku tau kau pasti bilang seperti itu," ujar Rasti sambil duduk dikursinya
"Untukku?" Arya
"Eh emang kamu mau?" Rasti
Arya mengangguk,
"Ini bagi dua aja," Rasti
Rasti membagi dua es moci yang bentuknya bulat putih itu,
"Ini," Rasti
"Aku hanya bercanda saja, kamu makan saja semua," Arya
"Cie cie Rasti," ujar Arti dan disertai tawa semuanya,
"Apa cie cie? Huh kalian nyebelin," Rasti
Rasti memasang headset ditelinganya lalu menghidupkan lagu,
"Rasti," panggil Arya sambil melepaskan headset Rasti
"Apa?" Rasti
"Besok apa aja pelajarannya?" Arya
"Pkn, fisika, seni budaya, sama matematika peminatan," Rasti
"Oh," Arya
Tiba tiba Arick datang,
"Rasti pinjem chagermu dong," Arick
"Jaman now masih aja minjem minjem," sindir Rasti
"Ih cepetin napa, nanti keburu Bu Adri datang," Arick
"Nih," Rasti
Arick mengambil chager lalu pergi,
"Tidak tau terima kasih," Arya
"Udah biasa itu," Rasti
"Nanti aku antar pulang ya," Arya
"Apa gak ngerepotin?" Rasti
"Ngak kok, sekalian belajar bareng," Arya
"Hm baiklah," Rasti.
><
Saat istirahat tiba, Rasti sedang menghapus papan didepan, namun tiba tiba perusuh kelas a.k.a Adi mengambil penghapus yang lain dan mengosoknya ke pakaian putih Rasti, hingga pakaian Rasti kotor,
"Hahahaha kayak gini kan bagus," Adi
Rasti terdiam sambil menahan tangis,
"Adi kenapa kamu mengotori seragam Rasti?" Warani
"Diem deh. Ras awas kau bilang sama guru," Adi
"Rasti gak akan bilang, karena aku sudah mengirim video berisi yang kau lakukan pada Rasti ke Pak Kepsek," Arya
"Apa?!" Adi
Adi mendatangi Arya lalu menarik kerah seragam Arya,
"Berani sekali kau, kau cari mati hah?!" Adi
"Aku hanya mencari keadilan untuk Rasti, apa aku salah, ngak kan," Arya
Adi memukul Arya,
"Kau itu hanya anak baru, jangan coba sok pahlawan disini," Adi
"Aku tak pernah berminat menjadi pahlawan, tapi kau yang sudah keterlaluan," Arya
"Arya udah, jangan buat masalah ini lebih panjang hanya karena aku," Rasti
"Ini bukan hanya tentangmu saja, tapi tentang semuanya, orang kayak dia gak bisa dibiarin begitu saja," Arya
Tiba tiba Kepsek datang,
"Adi Agras ikut bapak ke kantor," titah Kepsek
"Saya ngak bersalah pak," Adi
"Kau tidak dalam keadaan bisa membela dirimu, bukti sudah ada dan bapak sudah meminta orang tuamu datang ke sekolah, sekarang ayo ikut ke kantor," Kepsek
Adi dengan terpaksa mengikuti Kepsek pergi,
"Ras kamu baik baik saja kan?" Arya
Rasti mengangguk,
"Arya sebaiknya kamu ke uks sana," Warani
"Iya Ar, biar gak infeksi," Wulan
"Luka kecil ini, teman teman gak usah khawatir," Arya
"Kalian permisi sana, Rasti juga kan kotor bajunya," usul Juni
"Kamu mau pulang Ras?" Arya
Rasti hanya diam,
"Kamu tunggu disini, aku akan mencari surat permisi dulu," Arya
Arya pergi,
"Ras kamu baik baik saja kan?" Yanti
"Tentu saja dia akan baik baik saja, diakan udah punya hero nya," Tya
"Ssttt, jangan ganggu Rasti deh, kasihan dia," Warani
"Nanti kalo udah jadian, inget pj yaa Ras," goda Wanda
"Ihh apaan sih Wan, aku dan Arya hanya berteman," Rasti
"TTC, Temen Tapi Cinta," Reni
"Pas banget Ren," Artini
"Kalian mah gitu, ngeselin huh," Rasti
"Hahaha," semuanya ketawa
><
Saat Arya datang membawa surat permisi, Rasti dan Arya pun pulang ke rumah Rasti, sesampainya di rumah Rasti,
"Arya masuklah ke dalam, aku akan mengobatimu," Rasti
"Ini hanya luka kecil saja, besok aja sembuh," Arya
"Ayolah Arya, di rumah mumpung hanya ada bibi dan ayahku," Rasti
"Baiklah," Arya
Arya turun dari motor dan ikut Rasti ke dalam rumahnya,
"Wahhh disini banyak rumah juga ya," Arya
"Ya bisa dibilang begitu, di rumah ini ada 4 kk," Rasti
Tiba tiba Bibinya Rasti yang bernama Ratna datang,
"Eh Rasti kamu kenapa kotor sekali? Dan siapa dia?" Bi Rat
"Ini tadi aku jatuh jadi kotor deh, hm dan ini temanku Arya. Papa ada di rumah Bi?" Rasti
"Baru aja pergi nganter Tante," Bi Rat
"Ooo, ya udah deh. Arya ayo," Rasti
Rasti dan Arya pergi, saat sampai di rumah Rasti, kedua anjing Rasti yang bernama Devat dan Devit,
"Kamu duduk aja dulu Ar, aku akan nyari obat dulu," Rasti
Rasti pergi,
"Anjingnya Rasti lucu sekali," ujar Arya sambil mengelus Si Jantan Putih Devat
Saat Rasti kembali,
"Aku baru tau kamu suka anjing Ar," Rasti
"Aku memang suka, di villaku ada banyak anjing, kapan kapan kamu main ke villaku saja," Arya
"Ubud terlalu jauh, lagipula aku kan gak bisa naik motor," Rasti
"Ya sudah aku saja yang main kesini," Arya
"Terserahmu, sekarang obati lukamu, aku ngilu liat kamu berdarah seperti itu. Aku kedalam bentar ya, mau ganti baju," Rasti
Arya mengangguk.
><
Setelah berganti baju dan menggobati luka, Rasti dan Arya memilih bersantay dikamar Rasti, ranjang Rasti yang single size namun double bed membuat Rasti berada diatas dan Arya ada di bawah, Arya sibuk dengan notebook miliknya,
"Ar," Rasti
"Hm?" Arya
"Kamu mau makan sesuatu," tawar Rasti
"Ngak, aku sedang sibuk chattan dengan teman di Jakarta," Arya
"Ngomong ngomong soal Jakarta, aku dulu juga pernah tinggal disana selama 6 tahun, tapi Mamaku sudah meninggal dan Papa mengajak aku dan kedua kakakku ke Bali," Rasti
"Kalau aku terbalik, sejak Papaku meningģal, Mama membawaku ke Jakarta, dan itu juga sudah 6 tahun yang lalu," Arya
"Kisah kita terbalik," Rasti
Mereka pun kembali sibuk pada kegiatan awal.