Bab 22 - I Hate it

Jatuh cinta?

Kukira Itu seindah di buku dongeng, Semenarik novel tentang cinta, Tapi aku salah,

Cinta tak seindah itu, Cinta begitu menyakitkan, Banyak bagian dimana, Kamu harus merindukannya.

Yang tak merindukanmu, Menunggu penuh dengan harap, Mencintainya tapi tak dicintainya Dan itu hanyalah sebagian menyakitkan.

Yang harus dirasakan ketika engkau jatuh cinta.

-

-

-

-

-

"Kamu bukan sakit Valery! kamu hamil!" Ucap Karan sedikit meninggikan nada suaranya.

"Hamil?" Valery sangat terkejut dia mencoba mengingat sesuatu.

"kapan terakhir kali kamu melakukannya?" Karan bertanya.

"mungkin 1 minggu yang lalu, saat itu aku lupa minum pil " Valery langsung memegang perutnya dan mengelusnya.

"..." Karan sekarang sangat frustasi dan mengacak-acak rambutnya.

"nak, maafkan ibumu yang mungkin akan membuatmu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah, tapi ibu tidak akan membuatmu sedih, kamu harus menjadi anak yang kuat, menjadi anak yang penurut" ucap Valery pada calon anaknya yang berada di perutnya.

"Valery izinkan aku untuk membantumu melindungi anak ini dan biarkan aku menjadi ayah untuk anak ini"

"Karan aku tidak bisa menikah denganmu, mendengar aku hamil aku berfikir untuk merawatnya sendiri, sekarang aku punya tujuan hidup"

"Kemana kamu akan pergi Valery? Apa aku benar-benar tidak pantas untukmu? " ucap Karan sedikit sedih.

"Karan bukan seperti itu! Kamu bisa membantu merawatnya tapi untuk menikah aku masih ragu dengan ikatan suci " Valery memegang tangan Karan,

Karan tersenyum mendengar ucapan Valery dia mencium tangan Valery dan berkata.

"aku akan menunggumu sampai kamu bisa menerimaku dan menikah denganku"

"Ayo kita pulang, aku tidak suka berada disini, aku ingin makan sesuatu Karan " Valery turun dari ranjang itu dan menarik Karan.

"Aily tubuhmu tidak bisa bergerak banyak dulu, bayimu masih lemah, aku akan membelikan apa yang kamu inginkan"

"tapi aku ingin pulang Karan!"

"nanti, jika dokter mengizinkan kamu pulang, kita akan pulang, kamu ingin aku belikan apa?"

"aku ingin makan buah anggur dan juga buah apel, tolong belikan aku juga roti sepertinya aku sangat lapar"

"baiklah, aku akan kembali dalam 20 menit dan kamu harus istirahat sekarang"

Karan mendorong Valery untuk kembali keranjang dan membantunya menyelimutinya, mengusap kepalanya,

"ingat! jangan macam-macam, apalagi mencoba pergi dan jika kamu membutuhkan sesuatu pencetlah tombol ini dan nanti suster akan datang membantumu, Aku pergi dulu"

Karan meninggalkan Valery didalam ruangan sendirian.

*******

Saat terbangun Sean bingung dan mencoba mengingat apa yang terjadi, kenapa dia bisa tertidur di sofa dengan banyak botol wine dan belum lagi kepalanya yang terasa sangat pusing.

Serangkaian memori tadi malam mulai bermunculan di kepala Sean, Dia ingat tadi malam dia berjalan ke segala arah sampai dia tidak tahu pergi kemana, taman bermain, supermarket, dan mall sudah dia cari dan dia kunjungi tapi sedikit pun tidak ada petunjuk dimana Valery berada.

Hingga tidak Sean sadari, kakinya melangkah dan berhenti didepan klub malam, tanpa berfikir panjang Sean melangkah masuk dan membeli sejumlah botol wine.

Setelah itu Sean memutuskan untuk mencari Valery lagi, namun bukannya mencari dia malah mabuk di jalan karena tanpa sadar di perjalanan mencari Valery, dia minum botol yang dia beli tadi.

Untungnya saat di perjalanan dia bertemu dengan Zhen asistennya, dan membawanya pulang,

"Valery, apa yang harus aku lakukan sekarang? Kamu pasti sudah membenciku sekarang? " Sean berbicara sendiri dan terus mengacak-acak rambutnya.

"Sona, inikah yang kamu inginkan? Melihatku menderita dan terus merasa bersalah pada saat aku ingin memulainya dengan baik!," Sean terus berbicara sendiri

"aku harus bagaimana Sona!!!" Sean mengambil botol wine yang masih ada didepannya dan meminumnya.

Kepalanya terlalu pusing tapi kenapa dia merasa mual dan ingin muntah, Sean memutuskan untuk pergi tapi dia tak mampu untuk membuat dirinya sendiri berdiri, sehingga dia terjatuh berkali-kali saat ingin melangkah menuju kamar mandi.

Didalam di dalam kamar mandi dia memuntahkan semua yang ada di perutnya, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya, mabuk apapun dia sebanyak apapun minuman keras yang dia minum tak akan membuatnya menjadi seperti ini,

Lihatlah dia yang sekarang saat berantakan dan tak terluruskan, Setelah selesai dengan semua urusan dia melihat jam sudah menunjukan pukul jam 1 siang.

Sean masih ingin mencari Valery tapi sepertinya tubuhnya tidak mampu, jadi dia memutuskan untuk beristirahat, dia melihat kamar yang biasa Valery tidur sana membuatnya berhalusinasi bahwa ada Valery disana yang sedang tertidur,

Dia tersenyum samar, melangkah mendekati ranjang, dia memutuskan untuk berbaring di sana, tanpa menunggu lama dia pun tertidur.

"Sona!! Apa itu kamu? " Ucap Sean saat didalam mimpi melihat seorang gadis yang berdiri di kejauhan.

"Sean?"