Pagi ini aku bangun seperti biasanya dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, selesai bersiap-siap aku turun ke bawah dan melihat kakak-kakak ku dan mama sudah kumpul di meja makan " pagi ma, pagi kak" setelah menyapa mereka aku pun duduk dan memakan sarapanku, setelah sarapan akupun berangkat ke sekolah "ma, kak aku berangkat sekolah dulu ya" dan aku mencium pipi mama dan kakak-kakak ku "hati-hati di jalan ya sayang" mama pun melambaikan tangannya lembut dan aku pun membalas nya sambil tersenyum.
Sesampainya aku di sekolah, ternyata sudah banyak siswa siswi di sekolah, aku bergegas menuju ke kelasku dan disana sudah ada dua sahabat ku yaitu Avriel dan Kyla, akupun menyapa mereka berdua "pagi Riel, pagi La" dan mereka menyapaku kembali "pagi juga Nia" jawab mereka bareng-bareng, dan tidak berapa lama bel masuk pun berbunyi. Tringg Tringg Tringg
Kami memulai jam pelajaran pertama dengan tenang, tidak berapa lama handphone ku pun berbunyi dan ternyata dari mama
"hallo ma,, ada apa?"
"....."
"oh iya ma, aku akan izin ke guru"
Aku pun izin ke pada guruku dan ia mingizinkan ku pulang, aku pun bergegas untuk pulang kerumah.
Di lain sisi
Keluarga Smith sedang makan bersama, " Brian papa mau ngomong sama kamu" tuan Smith pun berhenti makan dan mulai menatap anak nya dengan serius "hmmm" dan Brian hanya menatap papanya sesekali dan kembali fokus makan "papa bicara serius sama kamu Brian" tuan Smith pun meninggikan suaranya karena anaknya yang sangat susah buat di ajak bicara serius " iya,, kenapa pa? " Brian pun menaruh sendok makannya dan mulai menatap papanya serius "papa akan menikahkan mu dengan anak alm. teman papa" Brian pun terkejut dengan perkataan papanya "apa menikah?,,,,, Brian belum mau nikah pa" Brian meninggikan suaranya ke pada papanya, "ini semua kakek mu yang memilihkan mu perempuan yang baik hati,,, apa kamu tidak tega melihat kakek mu yang sedang terbaring lemah di rumah sakit" tuan Smith mulai geram dengan anaknya yang selalu saja membantah perkataan nya " pa tapi... " dengan cepat tuan Smith berkata "tidak ada tapi-tapian Brian,,, dia anak yang sangat baik papa sangat mengenal keluarga mereka dan sifat mereka,,, jadi papa harap kamu tidak akan menolak semuanya" Brian pun menghela nafas dan berkata "baiklah kalau begitu,,, Brian ikuti semua kemauan kalian" Brian meninggalkan makananya dan ia berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya, tuan dan nyonya Smith yang milihat itu hanya bisa menghela nafas mereka.
Kembali ke Ghania
Sesampainya aku di rumah, akupun langsung menghampiri mama dan kakak-kakak ku dan bertanya " kenapa mama menyuruh Nia pulang?,,, kan Nia baru aja belajar ma" nyonya William menatap Nia sambil tersenyum dan berkata "mama menyuruhmu pulang karena ada yang mau mama sampaikan" Nia pun penasaran dengan mamanya "apa yang mau mama sampaikan padaku?" nyonya William mengulas senyumnya dan menatap anak nya dengan serius "kamu akan menikah dengan anak teman alm. papa sayang,,, karena ini kemauan alm. papa mu,,, apa kamu mau menerimanya?" Nia menatap mamanya dengan mata berkaca-kaca lalu meninggikan suaranya "APA,,, MA AKU MASIH MUDA, AKU MASIH PUNYA MASA DEPAN YANG PANJANG MA,,,, AKU, AKU HIKS MAMA JAHAT HIKS HIKS" Nia pun berjalan menaiki tangga dan menuju ke kamar nya, sedangkan nyonya William dan kakak-kakak nya menatap ke pergian Nia "ma,,, biarin Nia sendiri dulu mungkin dia syok karena tiba-tiba dia mau di nikahkan" Alvis dan Alvin pun menenangkan Nyonya William agar tidak bersedih.