Penjahat, Hm?

Rasa dingin mulai menyusuri pinggang Shen Fanxing perlahan saat gerakan Bo Jingchuan yang lembut dengan ujung jarinya yang dingin menyentuh kulitnya. Krim salep itu pun secara bertahap menyelimuti bagian pinggangnya yang memar. Aroma pahit obat di udara berangsur melayang pergi. Sementara dirinya hanya bisa mencengkram selimut tipis di bawahnya dengan erat dan masih membenamkan kepalanya di kasur.

"Kenapa tidak berbicara? Bukannya baru saja kamu sangat ingin bicara? Hm?" tutur Bo Jingchuan.

Terasa napas hangat menyentuh telinga Shen Fanxing. Suara lembut hangat nan menenangkan juga terasa dekat di telinganya. Ia pun dengan tergesa-gesa ingin mengangkat tubuhnya, namun tangan kuat melingkar di pinggangnya dan menahannya untuk bergerak.

"Jangan bergerak..."

Telapak tangan hangat membuat hati Shen Fanxing gugup. Ia merasa tubuhnya menegang. Sementara itu, suara hangat Bo Jingchuan kembali terdengar dari belakang telinganya.