Kamu… Mengejekku?

Shen Fanxing tidak berlama-lama berada di bukit itu. Ia pun kembali melewati jalan sesuai ingatannya tadi. Pepohonan di kedua sisi jalan setapak ini memantulkan bayang-bayang di bawah cahaya redup yang membuatnya terlihat sedikit aneh. Ia mengangkat sedikit gaunnya dan memicingkan matanya untuk memperhatikan jalanan di bawah kakinya. Sedangkan itu, desain sekolah yang seperti taman ini sangat nyaman bagi para kaum 'elit' untuk melakukan hal tak senonoh di masa sekarang.

Di tengah perjalanan, Shen Fanxing mendengar suara napas yang tertahan, senandung serta suara gesekan pakaian antara pria dan wanita membuatnya begitu jijik hingga mual. Ternyata mereka sungguh berpesta pora, datang ke tempat seperti ini di sekolah dan mencari kesenangan mereka, batinnya.

"Wah, Nona, tubuhmu bagus juga. Penjahat mana yang begitu biadab yang meninggalkanmu seorang diri setelah puas bermain?"