Kamu Datang

"Bagaimana kalau aku tiup untukmu?" tanya Wanwan dengan polos.

"..." Bo Jingxing terdiam. Wajah tampannya ternodai oleh rasa canggung. 

Pantatku sakit, pemandangan memalukan seperti apa kalau dia benar-benar meniupkan untukku? Batin sambil memejamkan matanya. Ia tidak tahan membayangkan pemandangan itu jika terjadi sungguhan.

"Xingxing…" panggil Wanwan sekali lagi.

"Tidak! Apa kamu tidak tahu pria dan wanita tidak boleh saling berciuman? Aku masih saudara iparmu, apa kamu tidak tahu hubungan rumit semacam itu? Lalu, kamu baru saja mengatakan ingin meniup pantatku?" tutur Bo Jingxing. Melihat ekspresi polos Wanwan yang tidak mengerti, raut wajahnya menjadi lebih suram dan serius.

"Aku memperingatkanmu dengan serius, ke depannya kamu tidak boleh meniup pantat sembarang pria, mengerti? Itu tidak benar!"

"Kalau pantat pria lain juga tidak akan sakit…"