Tunggu Upacara Penghargaan Saja!

Ekspresi Shen Fanxing semakin muram. Tidak ada seorang pun yang ingin menampilkan kelemahannya di depan orang yang dibencinya. Namun, kelemahan dan ketidakmampuannya dulu kini dijadikan bahan lelucon berkat wanita di depannya ini. Ia menatap lurus mata Shen Qianrou. Tajam dan dinginnya tatapan itu sangat ingin membekukan adik tirinya saat ini juga.

"Akan selalu ada orang yang memercayaiku," kata Shen Fanxing.

"Tidak akan ada yang memercayaimu. Karena… aku tidak akan membiarkan siapa pun memercayaimu." Shen Qianrou justru tidak mengalah sedikit pun.

Shen Fanxing menatap Shen Qianrou, beberapa saat kemudian bibirnya juga perlahan dan berkata, "Kalau begitu, kamu mungkin akan kecewa…"

"Tunggu upacara penghargaan saja, Kak! Saat itu, kamu coba lihat, siapa yang akan memercayaimu!" Shen Qianrou menggeleng lemas. Ia menertawakan tingkah aneh dan omong kosong Shen Fanxing.