Pangeran yang Tersesat

Pria itu berdiri tegak di depan pintu mobil dan mengangguk samar pada wanita seksi serta memesona di depannya. Namun, mata gelap dan tenang itu bahkan tidak melihat wanita tersebut lebih dari setengah detik. Ia hanya mendongak melihat ke arah studio pemotretan tanpa ada ekspresi apa pun di wajah tampannya. Ia berdiri di sana untuk waktu yang singkat, layaknya sebuah gunung tinggi yang tidak bergerak sedikit pun. Pria itu begitu mulia ditambah dengan aura mendominasi di tubuhnya.

Setelah itu, Lan Xi menutup pintu mobil. Sepasang matanya yang indah tidak bisa menutupi rasa memuja dan kegilaan ketika menatap Bo Jingchuan. Siapa bilang di dunia ini tidak ada pria yang sempurna tanpa kekurangan sedikit pun? Lalu, di depanku ini apa? Batinnya.