Apa Sudah Tiba? Dongeng… 

Bo Jingchuan yang berdiri di sana sekokoh gunung. Setelan jas hitam mahal membalut tubuh kokoh dan proporsionalnya. Dia mengenakan kemeja putih bersih untuk bagian dalam dan dasi mahal yang bahkan dipasang sendiri oleh Shen Fanxing pagi hari ini. Ia merenggangkan tangannya. Tangan kirinya secara asal menyentuh kancing jas tangan kanannya. Gerakan kecil itu, membuat kancing kemeja putihnya, serta kancing jas berwarna biru tua yang mahal terlihat, memberikan keindahan dan kemuliaan di dalam aura dinginnya. Namun ketika ini, wajah tampan itu dipenuhi oleh kemarahan yang memuncak. Aura dingin pun tidak henti-hentinya berembus dari tubuhnya. Bahkan atmosfer udara di studio pemotretan saat ini diselimuti oleh hawa mencekik. Studio pemotretan pun mulai tenggelam dalam suasana hening dan mencekam tanpa alasan. Semua orang bertanya-tanya, namun mereka juga tidak berani mengembuskan napas. Mereka hanya fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.