Memelihara Seekor Rubah

Sementara itu, Qianqian tampak panik dan langsung melayangkan tatapan bantuan kepada si manajer. 

Mendengar perkataan itu, manajer tersebut juga tersentak. Ia dengan cepat meneriaki dua pemandu toko di dekatnya, "Tutup mulut kalian! Omong kosong macam apa itu!"

Mereka berdua mengulum bibir masing-masing dan saling melirik satu sama lain. Mereka menatap manajer tersebut dengan penuh rasa jijik dan kesal.

"Lagi pula, Qianqian baru datang pukul 10 pagi setiap harinya dan pulang lebih awal di sore hari dengan kedok kerja shift malam. Manajer, meskipun Anda adalah kakak ipar sepupunya, tapi Anda juga harus memikirkan perasaan kami. Sebelumnya, kami tidak berani mengkritik kalian sekeluarga, tapi karena hari ini pemilik toko datang ke sini, bagaimanapun juga kami juga harus merespons masalah ini."

"Kamu…" Kedua mata manajer itu terbelalak dengan lebar. Penampilannya yang mengerikan sangat ingin maju dan memberikan tamparan kepada mereka.