Pernikahan Paksa (16)

"Kamu sungguh hebat," ucap sang gadis asing. 

Ketika mengatakannya, mata gadis itu memandang Andre yang berdiri di garis akhir. Wenna yang selalu berada di sisinya sudah entah sejak kapan berjalan ke samping Andre. Gerakan tubuh kedua itu tampak tidak ada masalah, mereka berdua hanya berdiri bersama, menghentakkan kakinya ke tanah, beberapa kali menggelengkan kepalanya, dan terkadang saling membenturkan kepala mereka seolah tidak sengaja. 

Mata gadis itu memerah, ia seperti akan menangis. Ia lalu tersenyum dan berkata, "Andre juga sangat hebat! Lihatlah, Wenna juga senang untuknya! Hubungan keduanya benar-benar bagus! Iya kan?"

Shen Fanxing mengangguk dengan samar. Matanya menatap wajah sang gadis dan bertanya padanya, "Apa kamu tidak apa-apa?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Air mata yang disebabkan Andre dan Wenna telah melunakkan emosinya. Namun saat diungkit lagi oleh Shen Fanxing sekarang, air matanya seketika membasahi wajahnya dengan deras.