Pernikahan Paksa (22)

"Kamu selalu mengatakan tumbuh bersama dengan kami. Kamu menggunakan cara-cara kejam seperti itu saat pertandingan balap kuda, yang akhirnya masih tidak menang."

"Kamu tidak mau kalah dan merasa keahlian menembakmu begitu keren. Tetapi, kamu malah berteriak dengan pistol di tangan sambil menutupi kepalamu karena ketakutan!"

"Bisakah kamu berhenti mengatakan tumbuh bersama kami? Tidakkah kamu merasa kalau harga diri kami semua sudah lenyap karenamu?! Kenapa kamu sangat percaya diri?"

Perkataan Bo Jingxing semakin menarik banyak pasang mata di sekitarnya. Termasuk sebagian pengawal yang sebenarnya adalah pengawal keamanan rumah Keluarga Bo. Mereka semua memandang Yuan Sichun dengan penuh ejekan dan kebahagiaan. Memang begitu adanya saat mereka melihat Yuan Sichun, hal itu sungguh berbeda saat melihat Shen Fanxing.