Biarkan Saja Kalau Mati

Di rumah sakit, Lou Ruoyi yang membuka pintu kamar rawat inap, tiba-tiba mendadak berteriak dengan cemas, "Kemari, ini buruk! Anakku hilang!"

Seluruh lantai VVIP dipenuhi oleh suara Lou Ruoyi. Para dokter dan perawat yang mendengarnya bergegas datang. Melihat kamar rawat inap yang kosong melompong, mereka pun saling memandang. Lou Ruoyi meraih dokter dan mengguncangnya dengan kuat, "Di mana anakku?!"

Sudut mulut dokter itu berkedut, "Nyonya, saya… ini… saya tidak tahu…"

"Dia hilang di rumah sakit kalian, apa yang harus kalian lakukan?" Lou Ruoyi membelalakkan matanya pada dokter itu.

"Bagaimana mungkin Tuan Bo bisa hilang? Dia pasti pergi ke suatu tempat… Kita bisa pergi ke ruang pemantauan terlebih dulu."

Hasil di dalam ruang pemantauan hanya bisa memperlihatkan Bo Jingchuan pergi meninggalkan rumah sakit, kemudian tidak kembali lagi. Raut wajah Lou Ruoyi sangat muram. Ia menelepon ponsel Bo Jingchuan lagi, tetapi ponsel itu mati.