Memberinya Sebuah Keluarga.

Kata-kata Quan Rui sangat singkat, namun ia tidak akan pernah tahu besar pengaruhnya terhadap hati Bai Ran. Jantungnya seolah mendadak berhenti berdetak dan dipukul keras dengan sebuah palu yang tidak terlihat. Tidak sakit, tapi cukup mengejutkan. Rasanya menjengkelkan, karena ada perasaan aneh yang mulai menyebar ke dadanya dan mengikuti aliran darahnya hingga mengalir ke seluruh anggota badan.

Bai Ran membelalakkan matanya dan menatap Quan Rui yang berada di depannya dengan linglung. Quan Rui duduk dengan malas dan santai, sedangkan Bai Ran berdiri dengan kaku dan bingung. Bai Ran tidak bisa buat apa-apa, mirip seperti anak kecil yang membuat kesalahan dan dipanggil oleh guru kelas ke kantor untuk dimarahi. Namun, rasanya sama sekali berbeda karena Bai Ran saat ini merasa sangat hangat dalam hati.