Aku Bersedia

Quan Rui memiliki alis dan sorot mata yang dalam. Meski dilihat dari samping, ketampanan pria ini mampu menjungkirbalikkan jiwa Bai Ran...

Tiba-tiba jantungnya berdetak dengan cepat.

Deg, deg... deg, deg...

"Akan menyenangkan jika kita bisa terus seperti ini..."

Tanpa sadar, Bai Ran mengatakan apa yang ia pikirkan di dalam benaknya.

Quan Rui tiba-tiba tersenyum lembut, lalu menanggapinya, "Pasti bisa."

Jawaban Quan Rui memang sangat sederhana, namun terasa seperti memberikan kepastian yang langsung mengusir kekhawatiran di hati Bai Ran.

"Baiklah," ucap Bai Ran sambil mengangguk. Ia lebih mendekat ke dada Quan Rui sambil tersenyum, hingga pipinya terangkat, bahkan kini ia terlihat lebih mempesona daripada awan berwarna-warni di langit...

Akhirnya, ia sampai di ujung kursi tamu undangan.

Pembawa acara mengucapkan kata-kata penuh berkah, tetapi Bai Ran hampir tidak mendengarnya sama sekali.