Suatu Hari Nanti, Aku Akan Membalasnya 100 Kali!

Quan Rui pikir dirinya bisa terus berciuman sampai ia merasakan pahit di bibirnya.

Tanpa sadar, ia membuka matanya dan menemukan bahwa rasa pahit itu ternyata datang dari air mata Bai Ran.

Bai Ran menutup mata, namun air matanya tak berhenti mengalir.

Pada saat Quan Rui sedang lengah, Bai Ran membuka matanya dan menampar wajah Quan Rui!

"Plak!"

Suara tamparan itu terdengar terlalu jelas, hingga bergema di ruang tamu yang begitu besar ini.

Di sisi wajah Quan Rui yang tampan, beberapa bekas jari berwarna merah segera muncul, menunjukkan betapa kerasnya tamparan Bai Ran!

Quan Rui menurunkan matanya dan melihat Bai Ran, yang kini juga sedang menatapnya.

"Aku membencimu!" Bai Ran memelototi Quan Rui dengan marah, dan sudut mulutnya tampak berlumuran darah Quan Rui. "Suatu hari nanti, rasa sakit yang kamu tambahkan padaku akan aku balas seratus kali lipat!"

Quan Rui terkejut mendengarnya.