Memangnya Ada Apa dengan Paman Kedua? Kamu Masih Suaminya!

Quan Rui memiliki ide yang berbeda dari Che Er.

"Kenangan yang hilang dan tidak dapat ditemukan kembali tidak begitu penting." Kata-katanya terdengar ringan dan sedikit dingin, seperti angin malam di akhir musim gugur, perlahan-lahan bertiup ke hati orang-orang. Rasanya begitu sejuk.

Che Er tidak mengerti apa maksud ayahnya pada awalnya, tetapi setelah memikirkannya dengan cermat, ia tertegun "Ayah, apakah kamu ingin... mengejar Ibu lagi?"

"Ya." Quan Rui mengangguk dan baru mengangkat pandangannya. Ia menatap putranya di depannya dengan makna yang sedikit dalam. Di sorot matanya yang dalam, terlintas cahaya cemerlang yang berbeda. "Ibumu akan pindah bersama kita dalam dua hari."

"Ah? Benarkah, Ayah?" Che Er menggigit roti lapis yang diberikan oleh Quan Rui dengan sedikit terkejut.

Bahkan ibunya tidak mengingat mereka. Bagaimana mereka bisa hidup bersama?

"Yah, habiskan lebih banyak waktu dengannya." Quan Rui menanggapi dan menyesap susunya.