Menyuruhnya Pergi

Bukannya Bai Ran tidak pernah memikirkan beberapa pertanyaan ini, tapi ia tidak terbiasa dengannya. Mengapa Quan Rui begitu tertarik dengan masalah ini?

Dan semua ini adalah urusan keluarganya. Bagaimana bisa Quan Rui begitu tertarik?

Bai Ran tersenyum lembut sambil melihat jam. Ia tidak bermaksud untuk mengatakan terlalu banyak hal tentang urusannya sendiri, tetapi ia hanya berkata, "Tuan Quan, hari sudah larut, lihatlah..."

Quan Rui sedang menunggu jawaban Bai Ran dengan penuh harapan. Tanpa diduga, Bai Ran malah mulai menyuruhnya pergi.

Hati yang gelisah seolah-olah jatuh ke dalam lembah yang dalam, dan seluruh tubuhnya seolah terasa tidak berbobot.

Quan Rui diam-diam mengambil napas dalam-dalam. Ia menarik kembali pandangannya dan meminum sisa air di gelas, lalu ia bangkit, "Aku pergi dulu, kamu istirahatlah dengan tenang."