Kebetulan Dia Juga Kembali ke Cina Tepat di Hari Itu.

"Ya," jawab Ye Banxia sambil memandang Mo Chenyan dengan santai dan tersenyum, "Kenapa kau pulang lebih awal? Bukankah kau ada acara hiburan?"

Pria itu mengangguk santai, "Sudah selesai."

Mo Chenyan menarik matanya dan berbalik untuk berjalan menuju sofa ruang tamu dengan kaki panjangnya. Ye Banxia tidak mengatakan apapun dan mendengar suara Li Shen yang sedang memasak di dapur. Kemudian, ia ikut berjalan ke arah ruang tamu sambil menekuk bibir. Ye Banxia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan mengirim pesan ke Ling Nian, lalu menatap layar gelap ponselnya untuk sementara waktu. Ia membuka permainan yang populer akhir-akhir ini untuk dimainkan selama beberapa menit, lalu akhirnya ia membuang ponsel ke sebelahnya.

Mo Chenyan yang sedang membolak-balik koran kini menatap Ye Banxia. Wanita itu menatap majalah yang diletakkan dengan rapi di atas meja kopi dan mengambil dua majalah secara acak. Ia membuka masing-masing majalah selama beberapa menit. Mo Chen mengerutkan kening, lalu melemparkan koran dan menatap Ye Banxia sambil bertanya, "Apakah ada masalah lagi dengan Ye Hanyan?"

"Hah?" Ye Banxia membeku sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan tersenyum sedikit dengan malu. "Tidak, tidak terjadi apa-apa," jawabnya. Setelah itu, ia sepertinya menyadari bahwa itu salah. Alis lembutnya terangkat dan ia bertanya dengan serius, 'Apakah kau mengenal Jin Zhanbei?"

"Hng," jawab Mo Chenyan dengan ringan, "Ada beberapa urusan bisnis dengan Jin Zhanbei." Mata Mo Chenyan terus melihat ke arah koran tanpa ekspresi dan telapak tangannya yang besar perlahan membalik halaman. Ia bahkan tetap tampak elegan meskipun hanya melakukan gerakan sederhana seperti itu. "Kenapa?"

Ye Banxia membuka mulutnya dan berkata dengan serius, "Aku pikir seseorang yang mendobrak ruangan Hanyan waktu itu ada hubungannya dengan Jin Zhanbei."

Mata pria itu tidak bergerak saat ia berkata, "Jin Zhanbei sudah kembali ke sini."

Ye Banxia menatapnya dengan heran, "Bagaimana kau tahu?"

Hari ini, Ye Banxia merasa bahwa sepertinya ia melihat punggung Jin Zhanbei sehingga ia mengingat pria itu. Mo Chenyan tiba-tiba begitu perhatian terhadap aktivitas Jin Zhanbei? pikir Ye Banxia. Ia bertanya lagi, "Jin Zhanbei kembali ke Cina untuk bertemu denganmu untuk melakukan bisnis?"

Mo Chenyan melirik Ye Banxia seakan ia seorang idiot. Ye Banxia pun berkata, "Pria itu mengejar Ye Hanyan selama tujuh tahun. Dulu hal itu menjadi topik di lingkungan kami."

Meskipun Mo Chenyan tidak peduli dengan hal-hal seperti itu, masalah ini sudah menyebar ke seluruh kota Rong Chen. Ia tidak mungkin menutup mulutnya seolah tidak tahu apa-apa.

"Ye Hanyan tidak memiliki musuh, tapi sampai sekarang Jin Zhanbei masih berseteru dengannya," lanjut Ye Banxia. Mo Chenyan berhenti sejenak dan tidak melanjutkan lagi. 

Mo Chenchan memutar balik perkataan Ye Banxia dan berkata, "Karena kita masih akan memeriksa semua kemungkinan, kita tidak akan melewatkan Jin Zhanbei dan akan memeriksanya juga." Mo Chenyan tiba-tiba tertawa kecil dengan makna yang tidak dapat dijelaskan. "Kebetulan Jin Zhanbei juga kembali ke Cina tepat di hari itu," ujarnya.

Ye Banxia membeku sesaat. Apa dia bisa dianggap sebagai pengamat, atau dia tidak tahu apa yang terjadi setahun lalu sehingga dia berpikir begitu? pikir Ye Banxia. Bisa dibilang bahwa sebelum hari ini, Ye Banxia tidak terpikir untuk menghubungkan insiden penerobosan ruangan Ye Hanyan dengan Jin Zhanbei. Orang itu seharusnya tidak ingin terlibat dengan Ye Hanyan lagi, tapi kata-kata Mo Chenyan barusan membuat Ye Banxia merasa bahwa pikirannya salah. Jin Zhanbei benar-benar sudah kembali. Bisa jadi pengawal profesional hari itu dan bayangan punggung yang barusan ia lihat hari ini memiliki 90% kemungkinan untuk terkait dengan Jin Zhanbei. Begitu Ye Banxia menyadarinya, ia mengangguk terkejut. "Kalau begitu, kau periksa hingga mendapat berita yang tepat, lalu beritahu aku."

Dokter mengatakan bahwa stimulasi yang tepat dapat membuat Han Yan bangun dari koma. Aku tidak tahu apakah Jin Zhanbei dapat dihitung sebagai stimulus itu… pikir Ye Banxia. Ia duduk diam sejenak, lalu mengambil remot ketika Mo Chenyan bangkit lagi dan menghidupkan televisi. Berita hiburan menayangkan Su Ran, sosok bintang besar yang baru saja kembali ke Cina hingga membuat Ye Banxia terkejut. Ia hendak mengubah saluran televisinya, tapi kebetulan Mo Chenyan kembali muncul di depannya dan kali ini memberikan secangkir hangat untuknya. Ia menerima cangkir itu dari Mo Chenyan, lalu menarik pandangannya dari telapak tangan Mo Chenyan dan kembali melihat wanita yang elegan di layar televisi. Tanpa sadar, ia beberapa kali meremas cangkir itu. Tiba-tiba, ia berkedip dan bertanya, "Apakah menurutmu Su Ran cantik?"

Meskipun Ye Banxia tidak melihat ke arah Mo Chenyan, jelas ia sedang berbicara dengan pria itu. Kemudian, Mo Chenyan melontarkan sepatah kata dengan ringan, "Lumayan."

Mo Chenyan lewat di depan Ye Banxia. Sosok ramping itu memancarkan aura yang begitu dingin, tapi wajahnya tetap terlihat tenang seakan ia sedang membahas seorang aktris wanita yang tidak dikenalnya dan tidak penting. Padahal, jelas-jelas Ye Banxia melihat wanita itu duduk di mobil Mo Chenyan sore ini.

"Apakah itu lumayan?" Ye Banxia melirik wajah Mo Chenyan dan berkomentar, "Jelas-jelas wanita itu sangat cantik."

Mo Chenyan tidak mengangkat kepalanya sedikitpun. Ia mengambil dokumen dari meja kopi, lalu membukanya dan membacanya sambil bergumam, "Ya, itu lumayan."

Ye Banxia masih belum berdamai dan terus menggali lebih dalam. "Mo Chenyan, wanita itu adalah wanita impian bagi setiap pria yang suka berfantasi."

Akhirnya Mo Chenyan tidak terlalu mengabaikan Ye Banxia. Alis pria itu sedikit turun dan ia meletakkan dokumen tanpa judul itu di sampingnya. Kemudian, ia menatap Ye Banxia tanpa ekspresi. Matanya begitu dalam dan menunjukkan sedikit emosi yang mendalam. "Apa aku terlihat seperti seorang pria yang suka berfantasi?" tanyanya dengan nada datar.

Ye Banxia tiba-tiba tersedak, lalu ia langsung pura-pura tersenyum. "Aku hanya memberikan contoh. Toh, wanita itu sangat cantik..."

Mo Chenyan mendengus. "Nyonya Mo, apakah kau melihat lebih sedikit keindahan ketika kau bercermin setiap hari?" tanya Mo Chenyan. Jika Ye Banxia malu untuk membanggakan diri, bukankah saudara kembarnya sendiri beberapa tingkat lebih tinggi dari Su Ran? pikir Mo Chenyan. Mata dalamnya sedikit menggelam dan bibirnya sedikit berkerut. "Meskipun Ye Hanyan sekarang sedang tidak sadar, kau telah mengawasinya setidaknya selama 20 tahun. Bukankah dia berkali-kali lipat lebih cantik dari Su Ran?" 

Tapi, Su Ran duduk di mobilmu! pikir Ye Banxia kesal. Ye Banxia mengerucutkan bibirnya dan duduk di sofa dengan kaki tertekuk. "Tidak apa-apa. Aku hanya suka memuja-muja aktris."

Memuja, Mo Chenyan menelan kata itu dengan hati-hati hingga menggelitik sudut bibirnya tanpa sadar. Senyum malas perlahan terbit di bibirnya. Su Ran hanya naik ke mobilnya untuk mempromosikannya naik ke beberapa atasan. Namun, ternyata hal ini dapat membuat Nyonya Mo mengucapkan kata 'memuja'.

"Su Ran adalah artis yang baru saja bekerja sama dengan Perusahaan Mo," kata Mo Chenyan sambil memalingkan pandangannya dan membalik dokumen di tangannya. Ye Banxia bisa melihat dengan jelas bahwa itu adalah rencana periklanan. Namun, MO Chenyan tidak menunggu respons Ye Banxia dan lanjut berkata, "Siang ini ada jamuan makan dengan petinggi Perusahaan Zhang dan Su Ran juga hadir. Kebetulan sore harinya ada urusan lagi di perusahaan dan mobil Su Ran tiba-tiba rusak."

Mo Chenyan tak perlu melanjutkan perkataannya dan Ye Banxia langsung mengerti bahwa suaminya dan Su Ran satu tujuan. Tapi, hal itu terjadi untuk mengambil pihak lain? batin Ye Banxia. Ia mengangkat tangannya dan menyisir rambut panjangnya yang tergantung di pipinya, lalu tersenyum dengan tidak nyaman. "Mengapa kau tiba-tiba mengatakan ini padaku?" tanyanya.

"Sudah waktunya makan malam," Mo Chenyan melirik Ye Banxia dengan santai dan berkata, "Kau terlalu malu untuk menanyakannya. Mungkin itu dapat dengan mudah mempengaruhi seleramu."

Ye Banxia kehilangan kata-kata dan wajahnya terasa panas. Ia hampir ingin memukul Mo Chenyan dengan bantal di sofa, tapi ia mati-matian menahan diri. Ia menurunkan kakinya dari sofa dan berdiri, lalu berkata dengan kesal, "Aku pergi ke dapur untuk melihat bagaimana caranya memasak!"