Sebelum mereka memulai Jack tiba-tiba berkata "tidak menggunakan senjata hanya menggunakan kemampuan fisik dan gunakan sampe batas maksimal. Yang tidak mampu berdiri lagi dinyatakan kalah. Dan Xender kamu tidak di ijinkan melepas pemberat di kaki dan tanganmu."
Xender yang mendengar itu berpikir apa masih mungkin dia bisa menang. Kondisinya yang masih kelelahan harus menghadapi Tom yang kemampuannya jauh diatasnya. Meskipun Tom juga dalam keadaan kelelahan sepertinya dia pasti masih bisa menang dengan mudah. Memenangkan ini adalah hal yang tidak mungkin. Xender hanya bisa menahannya selama yang dia bisa.
"Mulai" teriakan Jack menandakan di mulainya pertarungan.
Tom yang tadinya hanya menatapnya berlari dengan cepat ke arah nya. Dalam waktu yang singkat Tom sudah berada dihadapannya dan menendang perutnya. Xender yang tidak sempat menahan tendangan Tom terlempar ke belakang. Xender merasa sakit yang luar biasa pada perutnya. Kalau serangan Tom semua tidak dapat dia tangkis atau menhindarinya dalam hitungan detik dia akan tumbang dengan mudahnya.
Xender kembali berdiri setelah terlempar ke belakang akibat tendangan Tom. Xender memfokuskan pandangannya pada Tom yang masih menunggunya siap. Saat Xender memasang kuda-kuda Tom mulai menyerangnya lagi. Tapi kali ini Xender bisa melihat serangannya dan menahannya walaupun tetap membuatnya kembali terlempar.
Sudah beberapa menit berlalu serangan demi serangan Tom malai terlihat oleh Xender. Xender sudah bisa menahan dan beberapa kali menghindarinya. Tetapi Xender masih belum bisa menemukan cara untuk menyerang balik.
Xender mulai membayangkan pola dan semua serangan sebelumnya berulang-ulang sambil terus menghindar dan sesekali menahan serangan Tom. Akhirnya setelah ilustrasi pola, kecepatan dan kekuatan setiap serangan dalam pikiran Xender diputar-putar berulang kali. Xemder akhirnya menemukan sebuah cara walaupun resikonya justru bisa membuatnya kalah jika terjadi sedikit saja kesalahan dalam menerapkannya. Dengan terpaksa Xender terus menghindar dan sesekali menahan serangan Tom.
Jack yang memperhatikan pertarungan mereka membuat latihan ini bukan untuk menentukan siapa yang terkuat. Tapi ini untuk membuat Xender terbiasa dan bisa mengambil keputusan dengan sangat cepat pada kondisi yang tidak menguntungkan.
Jack sangat paham dengan kemampuan Xender. Karena selama beberapa tahun Jack sendiri yang melatih Xender bela diri mungkin hanya beberapa kali saja.
Xender dengan sangat cepat memahami dan bahkan dalam beberapa kali mencoba. Dia dapat menguasainya dan memodifikasi hingga menciptakan serangan yang sangat efektif untuk melumpuhkan lawannya.
Tiba-tiba saja satu tendangan Tom mengenai perut Xender. Jack yang masih sedikit melamun mengigat kembali saat dia melatihnya sebelumnya sekarang terkejut. Dia merasa aneh dengan apa yang baru dia lihat. "Sebuah tendangan mengenainya, bukannya dia sudah bisa membaca pola serangan sebelumnya. Kenapa tiba-tiba satu serangan mengenainya dengan telak, apa dia sudah kelelahan?" Jack sedikit keheranan.
Tom tiba-tiba merasakan sakit pada kakinya, "Kenapa tiba-tiba perut anak ini begitu keras? tidak mungkin, pasti aku hanya sedikit kelelahan setelah berkali-kali menyeranngnya."
Xender akhirnya kembali berdiri dengan masih merasa sakit pada perutnya. "Jika tadi sedikit saja perhitunganku salah, mungkin akan sia-sia aku menggunakan kesempatan itu untuk melukainya."
Pada saat Xender terkena tendangan Tom, Xender menggunakan itu untuk melukai pergelangan kaki Tom. Dia melukainya pada saat kaki Tom mengenai perut Xender. Xender menggunakan siku dan lutut kanannya kemudian menghantamkannya bersamaan pada pergelangan kaki Tom. Memanfaatkan serangannya untuk melukai pergelangan kaki Tom. Dengan itu ada kemungkinan Tom akan menunjukkan celah untuk di serang.
Tom yang masih merasakan sakit pada pergelangan kakinya kembali menyerang dan akhir satu pukulan mengenainya tepat ke perut hingga membuatnya sedikit melayang ke atas. Jack mulai curiga dengan apa yang dia lihat. "Ada sesuatu yang mencurigakan, tapi aku masih belum menemukannya." Jack yang masih fokus memerhatikan Xender dengan sedikit curiga.
Tom yang berhasil memukulnya tapi malah kembali merasa sakit. Bukan hanya itu kali ini dia merasakan sakit pada otot lengannya dan juga pada pergelangan tangannya dan ini jauh lebih sakit dari pada sebelumnya. "Ini jelas bukan tubuhnya semakin keras, tapi bagaimana bisa malah aku yang sekarang ikut merasakan sakit dari setiap seranganku" Tom masih belum bisa mengerti dengan bagaimana seorang yang terkena pukulan telak bisa menyerang tanpa terlihat olehnya.
Pada serangan yang kedua Xender dengan sengaja melompat agar Tom mau memukulnya ke atas dengan sengaja memberi celah yang sangat terlihat jelas di perutnya. Benar saja Tom langsung memukulnya sesuai dengan perkiraan Xender. Dengan begitu Xender mengambil kesempatan dengan memukul otot lengan Tom dengan tangan kanannya untuk mengurangi kekuatan pukulan Tom dan kembali menghantamkan siku kiri dan lutut kanannya pada pergelangan tangan Tom dengan sangat kuat.
Tom yang masih kebingungan kembali menyerang. Sesaat sebelum Tom melakukan tendangan kaki kanannya. Tiba-tiba Xender tersenyum dingin dan terlihat sedikit menyeramkan. Tom yang menendang menggunakan kaki kanannya karena kaki kirinya masih merasakan sakit merasa Xender sudah pasrah pada tendangannya.
Tom yang berpikir ini adalah akhir dari pertarungannya. Dengan cepat Xender tunduk dan menyerang lutut kiri bagian dalam Tom dengan sikunya kemudian berguling ke kiri dan melanjutkan dengan meloncat mundur mengambil jarak dengan tom. Tom yang kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Bukan hanya itu, Tom juga kesakitan akibat serangan Xender. Serangan Xender membuat Tom sedikit kesal, "Jadi kenapa kamu terkena pukulan dan tendanganku sebenarnya untuk melukai tangan dan kakiku yah, Monster kecil kamu benar-benar pintar".
"Aku mengerti sekarang, Xender berusaha menyerang pergelangan tangan dan kaki lawannya di awal untuk membuat celah bagi serangannya" Jack yang tercengang akhirnya tersenyum melihat serangan Xender. Kemampuan Xender dalam mengukur kekuatan, kecepatan, kelemahan dan membaca pola serangan sangat luar biasa. Bertahan dan menghindar mungkin cara yang biasanya akan di pilih orang pada umumnya di situasi seperti ini. Perbedaan peringkat atau levelnya yang terlalu jauh yang jlas membuat orang lain berpikir bertahan selama mungkin adalah solusi yang paling logis. Karena hanya untuk menyerang saja hampir tidak mungkin untuk di lakukan pada levelnya yang sekarang.
Xender justru berpikir berbeda dia bukannya langsung menyerang malah membuat celah dengan caranya sendiri, agar kemungkinan serangannya mengenai lawannya menjadi lebih besar. Tapi Jack masih tidak mengetahui bagaimana Xender bisa melukai pergelangan kaki dan tangan Tom sebelumnya.
Xender benar-benar anak yang cerdas dan salalu membuat kejutan-kejutan yang luar biasa. Seandainya Xender mampu mengontrol Cakra Uniknya yang besar itu. Mungkin dia sudah masuk pada kelas jenius di Akademi dan bahkan jadi yang terkuat di kelasnya itu. Sayang keberuntungan jarang berpihak padanya.
"Hahaha...., Aku dibuat serius oleh anak yang bahkan belum sempat memulai pelajarannya di Akademi dengan hanya sepuluh persen kemampuanku, aku terlalu meremehkanmu Sebelumnya. Kali ini aku akan meningkatkannya ke dua puluh persen, apa anak ini masih bisa mengimbangi todak yah? Kalau sampe dia terluka parah Kepala Desa akan memakanku hidup-hidup. Pasti si monster kecil mampu dia anak yang cerdas, toh ini buat perkembangannya kedepan aku harus bereaksi seakan ingin membunuhnya seperti yang di katakan Jack sebelumnya" Tom tertawa dengan raut wajahnya yang terlihat seakan ingin membunuh.
Xender yang melihat ekspresi itu pun membuatnya semakin waspada. Karena dia tahu Tom yang peringkat atau levelnya berbeda jauh dengannya itu jelas belum menunjukkan semua kemampuannya.
Tiba-tiba Tom maju dengan kecepatan yang sangat cepat. Xender bahkan hampir tidak bisa melihat Tom. Tom dalam sekilas sudah berada di hadapan Xender dan memukulnya, sebelum sempat Xender bereaksi. Dengan satu pukulan dari Tom sudah membuat Xender terlampar 8 meter. Kecepatan gerak dan serangan Tom meningkat drastis. jangankan melihat, menangkispun tidak bisa dilakukan Xender.
Belum sempat Xender berdiri Tom sudah berada disampingnya dan mendaratkan sebuah tendangan ke perutnya. Xender terseret kebelakang sejauh 5 meter, belum sempat Xender terhenti dari keadaannya yang terseret tiba-tiba Tom sudah berada di belakangnya dan kembali menendangnya sehingga membuatnya terlempar sejauh 8 meter.
Tom yang sudah menganggap pertandingan ini sudah selesai langsung berjalan menuju Jack untuk beristirahat. Tiba-tiba Xender berdiri dengan berusaha menahan rasa sakit akibat tiga serangan Tom yang dengan telak mengenainya.
Tom yang tersenyum sambil menoleh, kembali memulai serangannya. Tiga serangan Tom kembali mengenainya dengan telak. Bukan hanya itu tiga serangan kali ini jauh lebih menyakitkan dari serangannya sebelumnya.
Kali ini Tom tidak langsung berpikir bahwa pertandingan ini berakhir. Dia dengan tenang menunggu Xender kembali berdiri sebelum kembali menyerang.
Xender berusaha berdiri walaupun serangan ini membuatnya memuntahkan darah. Serangan kali ini benar-benar membuatnya hampir tidak bisa kembali berdiri. Xender yang dengan susah payah berdiri itupun tiba-tiba terlihat aneh. Xender yang tadinya tertunduk kembali memfokuskan pandangannya pada Tom. Dan kali ini ada aura yang aneh yang terpancar keluar dari tubuhnya.
Dengan melihat itu Tom kembali memulai menyerang. Tiba-tiba pupil mata Xender berubah merah. Keadaan disekitar melambat dan membuat Xender bahkan bisa melihat pergerakan Tom dengan sangat jelas. Bahkan Xender sendiripun terkejut dengan apa yang baru dia lihat. bukan hanya itu saja Xender dapat melihat titik-titik Cakra pada tubuh Tom.
Serangan demi serangan di lancarkan Tom tapi tidak satupun yang bisa mengenai Xender. Xender dapat menangkis serangan dan bahkan menyerang balik yang akhirnya membuat Tom terseret sejauh 5 meter.
"Kenapa tiba-tiba dia sekuat itu?" Tom terkejut dengan peningkatan kekuatan dan kecepatan Xender. Xender seakan-akan mengetahui kemana arah pukulan Tom bahkan sebelum Tom melakukannya. Pada saat Tom memfokuskan pandangannya pada Xender dia baru menyadari ada yang berbeda dengan Xender. Pupil matanya berubah warna menjadi merah dan mengeluarkan aura yang pekat. Aura yang pekat itu seolah-olah mampu membekukan apapun yang ada di sekitarnya.
"Ada apa dengan matanya? Apa dia punya kemampuan yang selama ini dia sembunyikan?" Tom yang masih terkejut dengan perubahan mata Xender. "Sepertinya aku harus menggunakan lima puluh persen kemampuanku, dengan begitu aku bisa mengakhiri ini dengan cepat." Tom yang tadinya terkejut kembali memulai serangannya.