4.#pertemuan

pagi yang cerah menyambut ku hari ini hari Minggu dan ya tentu saja hari ini memang tidak sekolah tapi aku tetap bangun seperti biasa karna aku ingin lari-lari pagi kalo orang bilang sih Jogging

aku sudah siap dengan baju olahraga ku tinggal mengikat sebuah sepasang sepatu maka lari pagi ku akan segera di mulai

ya tepat jam 05:00 pagi itulah waktu yang cocok untuk ku

"abi bilang sama ummi ya

Rahma mau lari-lari dulu "

"emang kamu mau lari kemana ?"

"yaa..sekitaran komplek ini aja bi

gak jauh kok"

"ya sudah nanti Abi bilang sama ummi

entar repot kan kalo gak di kasih tau

nanti ummi ngambek"

"hahaha..Abi kali ngomong suka benar

assalamualaikum Abi ku sayang "

aku mencium tangan Abi ku dan mulai berlari

_______

aku berlari sudah setengah jam ya sekarang memang jam memang menunjukkan pukul 05:30 aku memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan otot-otot kaki ku , aku duduk di kursi taman yang tak jauh dari komplek perumahan ku

"duh haus

mana gak bawa air minum "

aku melihat seorang lelaki dari kejauhan

ternyata dia Indra

entah kenapa saat aku melihatnya sebuah senyuman terukir di bibir ku kala itu

dia semakin mendekat dia juga berlari sama seperti ku dan aku hanya diam mengalihkan padangan ku berharap dia tak singgah sama sama seperti ku

dugaan ku salah dia berjalan menuju ke arah ku dan tersenyum saat itu pandangannya memang tertuju tepat kepada ku

Dan anehnya aku membalas tatapan itu

aku ingin mengalihkan pandangan ku tapi tidak bisa aku seolah terkunci di dalam matanya

"assalamualaikum ma"

ucapnya

"waallaikumsalam ndra"

jawab ku pelan

entah kenapa saat itu aku gugup sekali dan keringat membanjiri kening ku saat itu

Indra duduk di sebelah ku tanpa aba-aba atau meminta ijin kepadaku

tapi bangku taman itu memang sedikit panjang jadi kami tidak duduk berdempetan

indra mulai membuka pembicaraan

"ma kamu sudah sering lari-lari pagi "

ucapnya dengan pandangan tertuju ke depan

aku menoleh melirik kepadanya

"gak sih

aku baru hari ini lari-lari pagi "

dia tersenyum dan lagi-lagi aku bepikir apa alasannya selalu tersenyum

"ada yang lucu?"

tanyaku kesal

aku memang sedikit kesal karna Indra yang bersikap tidak jelas kepadaku

dia menoleh manatapku dan berkata

"gak ma aku senang aja "

saat itu lagi lagi dia tersenyum

ya kalian tau aku ini perempuan

siapa saja pun akan terpesona dengan seorang lelaki yang bisa di bilang hampir sempurna

jujur aku tak pernah melihat dengan jelas wajahnya dan hari ini aku melihat dengan sangat jelas

Indra adalah seorang lelaki yang tampan

berkulit hitam manis dengan lesung Pipit yang menonjol di kedua bagian pipinya tinggi badan yaa..bisa di bilang sempurna

serta alisnya yang tebal mata yang di tambah rambutnya memang sedikit basah oleh peluh keringatnya tapi itu bukan alasan merusaknya penampilannya di mataku bahkan itu menambah ketampanannya walau dia hanya menggunakan baju kaos biasa celana olahraga sepanjang mata kaki dan sepasang sepatu yang menutupi kakinya .

beberapa menit aku melamun

ma ...

ma...

rahma...

"iya ndra kamu ngomong apa?"

aku tersadar dari lamunan ku

"melamun apaan sih ma "

Indra menatap ku heran

"gak papa dra.."

aku tersenyum dan menunduk

entah kenapa aku seakan malu kepadanya

"yaa.. tuhan apa ini "

aku berbisik dalam hati

hening mulai muncul tidak ada percakapan apapun dan aku mulai membuka pembicaraan untuk memecahkan keheningan itu

"oh ya ndra

kamu kemaren kemana

kenapa gak masuk sekolah

ibu guru nyariin kamu Lo

soalnya gak ada keterangan ndra"

"ibu guru doang ya ma?"

"maksudnya?"

"iya kamu gak nyariin aku ma?"

sontak pertanyaan itu membuat ku gugup

aku menarik nafas panjang untuk menghilangkan rasa gugup ku

"jelas lah aku nyariin kamu ndra

kan kita sekelas dan aku juga sekertaris

jadi semua murid yang gak hadir juga aku cari ko"

ya tiba-tiba aku dengan sangat lantang menjelaskan kepadanya

dia mengangguk pelan

"dah ...ma aku mau lanjut lari lagi"

ucapnya sambil mengencangkan tali sepatunya

"tapi ndra"

dia menoleh kepada ku

"kamu belum jawab alasan kamu gak masuk sekolah itu apa"

"ohh itu..

gak papa ma aku cuma lagi sibuk aja"

"ya kalo kamu sibuk itu setidaknya kirim surat ndra kita sudah mau UN"

"makasih ma inshaa Allah aku bakalan turun terus ko"

aku mengangguk dan tersenyum kepadanya

dia membalas senyuman ku

lalu pergi meninggalkan ku

dia melanjutkan lari-larinya

aku hanya diam dengan posisi masih duduk di bangku taman sambil memandanginya yang semakin berlari menjauh