pagi yang cerah menyambut ku hari ini hari Minggu dan ya tentu saja hari ini memang tidak sekolah tapi aku tetap bangun seperti biasa karna aku ingin lari-lari pagi kalo orang bilang sih Jogging
aku sudah siap dengan baju olahraga ku tinggal mengikat sebuah sepasang sepatu maka lari pagi ku akan segera di mulai
ya tepat jam 05:00 pagi itulah waktu yang cocok untuk ku
"abi bilang sama ummi ya
Rahma mau lari-lari dulu "
"emang kamu mau lari kemana ?"
"yaa..sekitaran komplek ini aja bi
gak jauh kok"
"ya sudah nanti Abi bilang sama ummi
entar repot kan kalo gak di kasih tau
nanti ummi ngambek"
"hahaha..Abi kali ngomong suka benar
assalamualaikum Abi ku sayang "
aku mencium tangan Abi ku dan mulai berlari
_______
aku berlari sudah setengah jam ya sekarang memang jam memang menunjukkan pukul 05:30 aku memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan otot-otot kaki ku , aku duduk di kursi taman yang tak jauh dari komplek perumahan ku
"duh haus
mana gak bawa air minum "
aku melihat seorang lelaki dari kejauhan
ternyata dia Indra
entah kenapa saat aku melihatnya sebuah senyuman terukir di bibir ku kala itu
dia semakin mendekat dia juga berlari sama seperti ku dan aku hanya diam mengalihkan padangan ku berharap dia tak singgah sama sama seperti ku
dugaan ku salah dia berjalan menuju ke arah ku dan tersenyum saat itu pandangannya memang tertuju tepat kepada ku
Dan anehnya aku membalas tatapan itu
aku ingin mengalihkan pandangan ku tapi tidak bisa aku seolah terkunci di dalam matanya
"assalamualaikum ma"
ucapnya
"waallaikumsalam ndra"
jawab ku pelan
entah kenapa saat itu aku gugup sekali dan keringat membanjiri kening ku saat itu
Indra duduk di sebelah ku tanpa aba-aba atau meminta ijin kepadaku
tapi bangku taman itu memang sedikit panjang jadi kami tidak duduk berdempetan
indra mulai membuka pembicaraan
"ma kamu sudah sering lari-lari pagi "
ucapnya dengan pandangan tertuju ke depan
aku menoleh melirik kepadanya
"gak sih
aku baru hari ini lari-lari pagi "
dia tersenyum dan lagi-lagi aku bepikir apa alasannya selalu tersenyum
"ada yang lucu?"
tanyaku kesal
aku memang sedikit kesal karna Indra yang bersikap tidak jelas kepadaku
dia menoleh manatapku dan berkata
"gak ma aku senang aja "
saat itu lagi lagi dia tersenyum
ya kalian tau aku ini perempuan
siapa saja pun akan terpesona dengan seorang lelaki yang bisa di bilang hampir sempurna
jujur aku tak pernah melihat dengan jelas wajahnya dan hari ini aku melihat dengan sangat jelas
Indra adalah seorang lelaki yang tampan
berkulit hitam manis dengan lesung Pipit yang menonjol di kedua bagian pipinya tinggi badan yaa..bisa di bilang sempurna
serta alisnya yang tebal mata yang di tambah rambutnya memang sedikit basah oleh peluh keringatnya tapi itu bukan alasan merusaknya penampilannya di mataku bahkan itu menambah ketampanannya walau dia hanya menggunakan baju kaos biasa celana olahraga sepanjang mata kaki dan sepasang sepatu yang menutupi kakinya .
beberapa menit aku melamun
ma ...
ma...
rahma...
"iya ndra kamu ngomong apa?"
aku tersadar dari lamunan ku
"melamun apaan sih ma "
Indra menatap ku heran
"gak papa dra.."
aku tersenyum dan menunduk
entah kenapa aku seakan malu kepadanya
"yaa.. tuhan apa ini "
aku berbisik dalam hati
hening mulai muncul tidak ada percakapan apapun dan aku mulai membuka pembicaraan untuk memecahkan keheningan itu
"oh ya ndra
kamu kemaren kemana
kenapa gak masuk sekolah
ibu guru nyariin kamu Lo
soalnya gak ada keterangan ndra"
"ibu guru doang ya ma?"
"maksudnya?"
"iya kamu gak nyariin aku ma?"
sontak pertanyaan itu membuat ku gugup
aku menarik nafas panjang untuk menghilangkan rasa gugup ku
"jelas lah aku nyariin kamu ndra
kan kita sekelas dan aku juga sekertaris
jadi semua murid yang gak hadir juga aku cari ko"
ya tiba-tiba aku dengan sangat lantang menjelaskan kepadanya
dia mengangguk pelan
"dah ...ma aku mau lanjut lari lagi"
ucapnya sambil mengencangkan tali sepatunya
"tapi ndra"
dia menoleh kepada ku
"kamu belum jawab alasan kamu gak masuk sekolah itu apa"
"ohh itu..
gak papa ma aku cuma lagi sibuk aja"
"ya kalo kamu sibuk itu setidaknya kirim surat ndra kita sudah mau UN"
"makasih ma inshaa Allah aku bakalan turun terus ko"
aku mengangguk dan tersenyum kepadanya
dia membalas senyuman ku
lalu pergi meninggalkan ku
dia melanjutkan lari-larinya
aku hanya diam dengan posisi masih duduk di bangku taman sambil memandanginya yang semakin berlari menjauh