saat itu kita berdua menjadi sepasang pujangga pengobat luka.. menikmati segelas kopi janji jiwa yang begitu memikat,, aku berbicara seakan semuanya terlihat akan menjadi baik baik saja...
lalu baru kemarin aku berfikir mau dibawa kemana hal hal terbentuk kemarin sebuah peduli yang di tunjukan untuk yang baru...
pada kenyataan akulah yang harusnya mundur ya mundur untuk tidak peduli lagi.. sebab aku bukan siapamu dan kamu bukan apakuu.. kita ada karna kita sama ... kita harus berpisah karna kita bedaa.. yaa aku yang berbaik peduli kamu hanya menikmati peduli ku lalu pergii... apa yang lebih mengecewakan? kamu membuat sebuah pernyataan tanpa kejelasan... Marah? tidak kembali pada siapa dan apa... aku hanya kecewa namun percayalah ini hanya butuh jeda nanti juga reda.. aku tak apa sebab sejak awal tak kubuat sajian ucapan dan kopiku ramuan untuk membuat sebuah tambatan...
Kau fikir aku membelunggu untuk menunggu sebuah temu itu? tidaak.. aku hanya inginkan semuanya baik dalam hal kau dan aku...
kau rasa aku akan tersakiti dan menganggap semua hal sama? tidak.. kau membuat aku belajar tuhanku tak pernah meninggalkan ku sekali lagi,, ya dia menolongku dari baiknya mulut romamu memadu kasih...
Dan terakhir Terimakasih untuk semua kerumitan yang terjadi, jujur aku begitu menikmatinya sampai luka pun tak terasa.. doaku semoga kau bahagia dan tentram.
aku yang berada kala itu
-lvs