"Baik."
Gaea menghela napas panjang akan pelariannya yang sukses tanpa gangguan. Mengepalkan tangannya di pangkuan pahanya memikirkan reaksi Eryk akan bagaimana.
Ini pilihan yang dipilihnya, tidak ada harus disesalkan.
Gaea yakin Eryk akan mengerti nantinya ketika ia kembali dari Jerman.
Jika Eryk tidak menyusul ke Jerman.
'Dia takkan, 'kan?'
Untuk pertanyaan itu, Gaea tidak bisa menjawabnya.
***
Gaea tiba di bandara, mencari sosok Anton yang kemarin melindungi Sophia dan ikut menginap di rumah Eryk.
'Mereka tidak menipu aku, 'kan?'
Gaea menggelengkan kepalanya dan mencari lagi semakin dalam ke bandara menoleh ke kanan ke kiri hingga tidak sengaja tubuhnya menabrak seseorang, "Maafkan aku."
"Tidak apa."
Mata Gaea melebar mendengar suara yang begitu dikenalnya itu, tanpa menengadahkan kepala untuk mengecek, segera pergi dari situ sebelum ketahuan, namun baru beberapa langkah dilakukannya, tangannya ditarik, memaksanya berhenti.
"Gaea ...?"