operasi keperawanan 2

Hmm,hati ku tak tenang ya mungkin karena hari ini adalah hari aku operasi.pisau, gunting,jarum,itu yang ada di pikiran ku ini.aku tak membayangkan bahwa lelaki yang menjadi suamiku tak terima bahwa aku janda,dan tidak perawan lagi.aku segera naik ke mobil menuju rumah sakit,aku bersama pelayan ku.sesampainya aku disana,aku langsung menuju ruang operasi keperawanan.aku amat takut melihat benda-benda tajam itu, karena aku terauma akan jarum suntik.ya mungkin itu terlalu kekanak-kanakan,aku menunggu dokter bedah diruangan.tiba tiba....."hmm, apakah benar anda sudah siap?"tanya seorang dokter laki laki,aku malu karena yang akan membedah ku ada lah laki laki "iya dokter,saya siap!" jawab ku sedikit takut.

Dokter mengambil suntik,dia sudah lengkap dengan pakaian dokter serta masker.dia membius ku,namun hanya separuh tubuh saja.setengah badan ku sadar,aku tak tau apa yang terjadi namun aku melihat darah yang banyak di sarung tangan nya.akhirnya, operasi keperawanan selesai.namun tetap membuat ku sakit,aku pulang dengan menaiki mobil.aku tak bisa duduk,aku hanya bisa baring di mobil.aku agak lemas,karena jalan dari rumah ke rumah sakit jauh.walau lama perjalanan akhirnya aku sampai di rumah, dirumah aku telah melihat suamiku yang telah datang.dia menyuruh ku istirahat dan tidak boleh kemana mana,sampai lukanya kering.setelah itu dia akan mengajak ku bulan madu,dia memanggil pelayan kepercayaannya untuk menyusun rencana bulan madu kami.rencana nya dia akan mengajak ku bulan madu ke Bali,di tempat yang ada pantai nya untuk berenang.Reza suka sekali berenang,dulu sebelum dia ke Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dia suka pergi tour travel ke daerah pantai.dia sebenarnya bukan mencari pekerjaan namun,dia adalah ahli waris dari ayah nya.dulu ayah nya menanam saham di Indonesia,dan mempunyai banyak perusahaan di sini.karena ayahnya sudah tua jadi Reza lah yang disuruh untuk melanjutkan segala bisnis nya.

Reza,sosok lelaki tampan yang menjadi suamiku.dia agak dingin dan ringan tangan, banyak wanita yang menyukai nya.ya mungkin karena dia lelaki tampan yang bisa memiliki segalanya hanya dalam hitungan detik,aku menikah dengan nya juga karena terpaksa."dia dulu kan bos suamiku,kini menjadi suamiku" hati ku hanya bisa berbicara itu.aku tau aku memang tak akan bisa selevel dengan nya,aku dari golongan orang yang sederhana.namun dia,dari golongan orang yang amat kaya.Tapi aku juga bersyukur sih,ya ibu nya mau menganggap ku sebagai seorang menantu dan menyayangi ku seperti anak nya sendiri.ibu Reza tidak sombong walaupun dia orang kaya,dia menganggap bahwa semua orang itu sama di mata pencipta,ibunya amat religius dan memegang teguh prinsip dan agama nya.kadang dia juga suka mengajak ku mengobrol dan shopping,aku tak tau berapa beruntung nya aku mendapat kan ibu mertua seperti ini, tidak seperti mantan ibu mertuaku yang tidak pernah menganggap ku dia juga seringkali mencaci maki ku.dia selalu merasa bahwa dia yang paling kaya, yang membuat ku membenci banyak orang kaya.namun dari ibu mertua ku,aku belajar bahwa tidak semua orang kaya itu sama.sekarang aku tidak terlalu membenci nya dan dari caci makinya aku dapat belajar bahwa ada hikmah dari sebuah penderita.